Setelah selesai mengikuti Agatha pulang ke rumah nya. Andra pun melajukan motornya ke arah yang berlawanan. Ia memutus kan untuk pulang ke rumahnya.
Saat ia memasuki rumah nya, hal pertama yang di lihat adalah Arli saudara kembar nya. Nampak ia sedang gusar sambil memegangi Hand Phone nya. Andra pun tak peduli ia lebih memilih masuk kedalam kamar nya. Ia pun memutar mutar kunci motor nya sambil bersiul ria. Hal itu mampu mengalihkan perhatian Arli dari Hand Phone nya. Arli menatap nya sekilas sebelum akhirnya kembali fokus ke Hand Phone nya.
" Kok nggak bisa sih. Apa mungkin Agatha blok nomor aku.???" Kata kata Arli sempat menghentikan langkah Andra. Ia pun tersenyum miring.
" Mampus Lo. siap siap aja jauh dari Agatha." Batin Andra kemudian kembali melangkah kan kakinya menuju anak tangga.
.........
Pagi pun tiba, pagi di mana Andra menjemput gadis pujaan hati nya.
Dengan menggunakan setelan yang menurut nya sudah sangat rapi itu ia melaju ke tempat tinggal Agatha.Sesampai nya di sana terlihat Agatha sudah rapi dengan menggunakan dres putih lengan panjang selutut. Ia juga membawa beberapa buku yang ia pegang . Sepertinya buku itu tak muat jika di masukkan ke dalam tas. Karna tas yang Agatha pakai, tas yang tak terlalu besar.
Agatha pun tersenyum manis saat menyadari kehadiran Andra. Ia pun menghampiri Andra. Mengajak nya mampir terlebih dulu, akan tetapi Andra menolak nya secara halus.
" Udah siang. Lain kali aja." Jawab Andra, Agatha pun menurut. Andra pun membukakan pintu mobil untuk Agatha. Ngomong ngomong soal mobil, tadi pagi ia diam diam ke kamar Arli untuk mengambil kunci mobil Arli saat ia sedang di kamar mandi. Andra memutuskan untuk membawa mobil Arli supaya Agatha tak curiga kalau diri nya bukan Arli. Mungkin kalian boleh menyebut nya pecundang karna mendekati seorang gadis menggunakan nama orang lain.
Akan tetapi untuk saat ini tak apalah ia harus berpura pura jadi Arli. Tetapi suatu saat ia pasti akan membuka jati diri nya sendiri.............
Sementara itu Arli tengah kebingungan mencari kunci mobil nya. Sudah tiga kali ia geledah kamar nya. Akan tetapi ia tak menemukan apa yang ia cari.
" Perasaan kemarin aku letakin di sini deh. Kok nggak ada ya." Tanya Arli pada dirinya sendiri.
Setelah beberapa kali mencari dan tidak dapat di temukan, maka Arli memutuskan untuk memesan taksi Online. Saat ia melewati garasi, ia di kejutkan dengan keberadaan mobil nya yang tidak ada di garasi. Berbanding terbalik dengan motor Andra yang berada di garasi. Ia sempat berpikir kalau yang membawa mobil nya adalah Andra.
Sebaik nya ia urus saja nanti. Ia tidak boleh terlambat ke Kampus..............
Saat sedang enak enak nya menyetir sambil di temani Agatha yang duduk di samping nya. Tiba tiba mobil yang di tumpangi mereka kehabisan bensin.
" Shit..." Umpat Andra sambil memukul setir nya. Sedangkan Agatha mengeryit bingung. Ia merasa asing dengan sosok Arli di samping nya itu. Setahu nya Arli tidak pernah berkata kasar, berbanding terbalik dengan Arli yang sekarang. Akan tetapi Agatha tidak mengutarakan nya di depan Andra. Cukup ia pendam sendiri.
Andra dan Agatha pun duduk di kursi yang berada di pinggir jalan. Ia tadi sempat meminta tolong kepada orang yang lewat di jalan untuk membelikan bensin . Tentu dengan memberi imbalan kepada orang tersebut.
Saat sedang asyik menikmati kebersamaan nya dengan Agatha, tiba tiba Al dan Gilang datang menghampiri mereka. Mereka melewati jalan itu untuk menuju kampus nya akan tetapi mereka di kejutkan oleh keberadaan sahabat mereka dengan seorang gadis. Maka tanpa mengulur waktu lebih lama lagi, mereka menghentikan motor nya dan langsung berteriak.
" ANDRA NGAPAIN MOJOK DI PINGGIR JALAN SAMA CEWEK LAGI." Teriak Gilang heboh, sedangkan Al menyikut lengan Gilang. Akan tetapi Gilang tak paham akan kode dari Al.
Sementara itu Agatha di buat terkejut dengan teriakan Gilang. Bukan karna suaranya yang tidak mengenakkan di gendang telinga nya. Akan tetapi ia fokus kepada nama yang ia panggil tadi.
" Andra...??? " Batin Agatha dalam kebingungan.
Sedangkan Andra sudah mengepal kan kedua telapak tangan nya. Siap siap untuk meninju mulut Gilang yang lemes itu. Akan tetapi ia mengurungkan niat nya. Ia tidak mau terkesan buruk di mata Agatha. Gilang pun menyadari akan kecerobohan nya. Bisa bisa nya tadi ia memanggil Andra dengan sebutan Andra saat ia sedang menyamar menjadi Arli. Bisa bisa ntar ia habis di hajar Andra.
" Hehehe Arli Lo jangan marah Gue panggil Andra. Itukan panggilan Lo saat kecil. Lagian nama Andra juga keren. Ya nggak Al." Tanya Gilang
" I... iya iya bagus." Jawab Al gugup.
Andra pun menghebuskan napas lega. Ia bersyukur Gilang dapat memberikan alasan yang tidak begitu buruk.
" Oh ya tha. Ini Gilang dan yang ini Al temen SMA ku dulu." Kata kata Andra. sukses membuat Agatha semakin pusing. Bukan kah mereka berdua satu SMA dulu. Itu berarti Gilang dan Al juga teman satu sekolah nya dong. Akan tetapi Agatha tak mengenal nya. Melihat mereka di sekolahan pun belum pernah.
Agatha pun menyambut uluran tangan Al dan Gilang bergantian. Ia mencoba untuk tersenyum walaupun ada yang menjanggal di hatinya. Akan tetapi yang namanya Agatha hanya bisa memendam semuanya di dalam hati tanpa ada keberanian untuk mengutarakan nya.
Setelah bensin yang di pesan nya tiba, Andra pun mengajak Agatha meneruskan perjalanan nya.
" Bro Gue cabut dulu ya. Jangan lupa ntar sore Lo kumpulin anak anak di base camp." Titah Andra. Agatha pun terdiam sejak kapan Arli suka kumpul kumpul nggak jelas.
" Siap." Jawab Al dan Gilang bersamaan.
Andra dan Agatha pun kembali memasuki mobil nya guna melanjut kan perjalanan mereka ke Kampus.
" Andra Or Arli." Batin Agatha.
........
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA AGATHA
Romance" Aku nggak papa... kamu jangan khawatir." jawab Agatha... " Kamu tunggu disini... akan ku kasih pelajaran dia." kata Andra sambil berdiri.. " Jangan Andra dia perempuan." teriak Agatha tetapi Andra tidak peduli... Andra tidak peduli mau laki laki...