15. POSSESSIVE

75 11 0
                                    

Begitu mendapat kabar dari Arga bahwa kekasih nya sedang berada di Party sepupu Arga. Andra langsung melajukan motor nya menuju alamat yang di berikan Arga dengan kecepatan di atas rata rata.

Sesampai di tempat tujuan Arga sudah menunggunya di parkiran.

" Please jangan emosi... ini acara sepupu Gue.. Jangan buat keributan di sini." Pinta Arga.

Terlihat Andra menghembuskan napas nya berat.

" Padahal Gue lagi pengen banget nonjok orang." Jawab Andra.

" Besok kan bisa di selesein di kampus. Gue nggak mau Om Gue marah." Pinta Arga lagi.

" Okkey.... Okkey." Jawab Andra kesal.

Kemudian Arga pun mengajak masuk Andra ke dalam pesta.
Terlihat banyak sekali tamu di sana. Andra pun mengedarkan pandangan nya ke semua penjuru. Pandangan nya fokus ke satu titik. Dimana seorang gadis sedang bersenda gurau dengan seorang pria yang mulai sekarang ia klaim menjadi musuh nya.

Andra pun mengeraskan rahang nya. Ketika melihat Dimas mencoba menyentuh rambut Agatha yang sedikit berantakan. Saat ingin melangkahkan kaki nya Arga sudah menarik duluan.

" Ingat tahan emosi Lo. Gue nggak mau acara adek Gue berantakan."

" Iya bawel Lo. " Jawab Andra.

Dengan beberapa kali menarik napas kemudian membuangnya secara kasar. Akhirnya Andra kembali melanjutkan langkah kaki yang tadi sempat tertunda.

Andra pun berdiri tepat di belakang Agatha. Agatha sama sekali tak menyadari kehadiran Andra. Berbeda dengan Dimas yang berdiri berhadapan dengan Agatha. Secara tidak langsung ia juga berdiri berhadapan dengan Andra. Akan tetapi sedikit terhalang oleh tubuh Agatha. Namun Dimas masih bisa melihat kedatangan Andra yang di ikuti oleh Arga di belakang nya.

" Lo malem ini cantik banget sumpah." Kata Dimas yang sengaja menyulut emosi Andra. Andra pun mengepalkan kedua tangan nya. Dengan sekuat tenaga dia menahan emosi nya yang sewaktu waktu bisa meledak.

" Hahaha ini udah kesepuluh kali nya kamu ngomong gitu. Nggak bisa ngomong pembahasan lain apa.??". Tanya Agatha. Andra pun mengeraskan rahang nya begitu mengetahui ternyata laki laki di depan nya ini dari tadi sudah menggoda gadisnya.

" Lo mau nggak jadi cewek Gue.. ??"  Pernyataan Dimas pun mengejutkan Agatha. Sedangkan Andra sudah tidak bisa menahan emosi nya lagi. Ia langsung menarik kerah baju Dimas kemudian memukul nya beberapa kali.

Bugh.... bugh.... bugh....

" BRENGSEK LO... DIA CEWEK GUE.." Teriak Andra yang lepas kontrol.
Agatha pun menutup mulut nya. Ia sangat terkejut dengan apa yang terjadi barusan. Semua nya begitu cepat.

" SEKALI LAGI GUE LIHAT LO DEKETIN CEWEK GUE.... MAMPUS LO." Ancam Andra kemudian berlalu sambil menarik tangan Agatha.

Semua orang pun memusat kan perhatian nya terhadap drama yang barusan terjadi. Tania pun menghampiri Dimas dan membantunya berdiri.

" Dia siapa kak...?" Tanya Tania

" Pacarnya Agatha... " Bukan Dimas yang menjawab. Akan tetapi Arga.

" Lo kayak nggak laku aja. Pacar orang di embat juga." Lanjut Arga sambil tersenyum mengejek.

" Agatha nggak pantes punya pacar bad boy kayak Andra. Dia nggak akan bahagia." Jawab Dimas.

" Lo nggak usah ikut campur kehidupan mereka kalau Lo pengen selamat." Ancam Arga.

" Gue nggak takut." Jawab Dimas kemudian pergi meninggalkan party itu.

.......

Sementara itu Andra dan Agatha sudah sampai di rumah Agatha. Terlihat Andra masih terlihat emosi. Matanya masih nyalang walau tak menatap nya. Mereka sedang duduk di ruang tamu rumah Agatha.

Agatha masih bingung bagaimana cara nya ia memulai percakapan yang nanti nya tidak akan menyulut emosi Andra. Karna sedari tadi Andra diam membisu dengan muka yang datar.

" mmmzt... kamu mau minum sesuatu... aku buatin ya. " Kata Agatha hendak beranjak dari duduk nya. Akan tetapi keburu di tarik duluan oleh Andra.

" Kamu lupa apa yang aku katakan kemarin.... Jangan.pernah.mencoba. bermain.main.dibelakangku." Kata Andra tajam sambil menekan setiap kata katanya. Agatha pun menelan ludah nya. Akan tetapi terasa sulit.

" Aku minta maaf... aku janji ini yang terakhir kalinya... Kamu jangan salah paham. Aku nemenin dia ke party sepupunya cuma buat menebus kebaikan dia yang kemarin udah minjemin jaketnya ke aku." Jelas Agatha panjang lebar.

Andra pun terdiam. Ia menarik napasnya dan menghembuskan nya guna meredakan emosinya.

" Pokok nya aku nggak mau lihat kamu jalan sama Dimas atau siapapun itu. Ini yang pertama dan terakhir." Kata Andra. Agathapun buru buru mengangguk angguk kan kepalanya.

" Iya aku janji." Jawab Agatha.

Andrapun tersenyum kemudian ia berdiri dan meraih jaket beserta kunci motor yang ia letakkan di meja. Agatha pun ikut berdiri dan mengantarkan Andra hingga ke depan pintu rumah nya.

" Aku balik dulu ya. Jangan lupa kunci pintu. Jangan terima tamu kalau malam malam kecuali aku." Kata Andra sambil mengelus pipi Agatha. Elusan nya ia alih kan ke bibir merah muda Agatha. Hal itu mampu membuat jantung Agatha bermaraton.
Andra pun mendekat kan wajah nya ke wajah Agatha. Jantung Agatha semakin tak menentu.

" Boleh...??" Tanya Andra meminta ijin terlebih dahulu ke Agatha.
Sedangkan Agatha mengedip ngedipkan matanya beberapa kali. Antara mau juga malu.

Seperti nya Andra tak sabar menunggu jawaban Agatha. Ia langsung mencium bibir Agatha sekilas.

" Aku balik ya... bye..." Kata Andra. Kemudian berlalu pergi meninggalkan Agatha yang berdiri mematung. Ia memegangi dada nya.

" Kok deg degan ya...???" Tanya Agatha kepada diri nya sendiri.

.......

Terimakasih yang masih setia.
Maklum penulis baru. Cara merangkai kata nya masih kurang bagus.

CINTA AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang