18. KETAKUTAN ANDRA

116 9 2
                                    

Setelah banyak berbincang dengan kekasih anak nya. Maya pun mengajak Al dan Agatha untuk menikmati makan malam yang telah di siap kan ART di rumah Maya.

Terdapat banyak sekali makanan di meja itu. Membuat Al geleng geleng kepala.

" Bunda.... Bunda... perasaan tadi tamu nya cuma tiga deh. Masak Bunda nyiapin makanan nya banyak banget. Ini sih buat orang sekomplek Bun." Protes Al. Maya pun tersenyum.

" Pencitraan Al. Tapi sayang malah gagal... hahaha. Tapi nggak papa kan ada Agatha. Anggap aja ini sambutan untuk calon menantu di rumah ini." Jawab Maya.

" Hmmzt... Kesan nya Agatha cuma ban serep deh Bun." Kata Agatha

" Hahaha ya nggak dong sayang... Oh ya ini kalian nginep kan...?" Tanya Maya.

Al pun menoleh ke arah Agatha. Agatha pun terlihat gelisah. Tiba tiba ia teringat pada Andra. Tadi dia pergi meninggalkan base camp ketika Andra belum kembali. Di tambah lagi Hand Phone nya tertinggal. Agatha yakin jika Andra tengah mengkhawatirkan dirinya.

" Besok kan kita harus kuliah Bun." Jawab Al.

" Ini udah jam 9 Al. Dari Semarang ke Jakarta kan bisa memakan waktu 6 jam. Kamu nggak kasian sama Agatha." Tanya Maya.

Al pun menoleh ke arah Agatha.

" Gimana Tha... Nggak papa kalau kita nginep....???. Ntar aku ngomong sama Andra biar dia nggak khawatir." Tanya Al. Agatha pun terdiam... tapi tak berselang lama ia pun mengangguk.

" Siapa Andra..?" Tanya Maya.

Al pun bingung harus menjawab apa.

" Saudara aku Bun..." Dusta Agatha. Ada rasa yang janggal ketika ia menyebut kata saudara di depan Bunda Al. Apakah sudah ada rasa yang tumbuh di hatinya untuk Andra.

" Ooowwhh kirain siapa. Kamu dua bersaudara...?" Tanya Maya.

" Tiga Bun. Kakak Agatha kembar." Jawab Al.

" Sorry Ndra...." Batin Al merasa tak enak.

" WOW.... Suatu saat Bunda harus ketemu sama saudara saudara kamu. Bunda pengen banget punya cucu kembar. Semoga aja kalau kalian nikah bisa ngasih Bunda cucu kembar." Jawab Maya antusias.

Sedangkan Al dan Agatha pun tersenyum dengan sedikit di paksakan. Al pun menggaruk kepalanya yang tak gatal.

" Aduh Bun.... kok ngomong nya ke arah situ sih. Masih lama lah Bun." Kata Al. Ia merasa tak enak dengan Agatha.

" Pokok nya Bunda mau setelah kalian wisuda langsung nikah. Bunda nggak mau kalian menunda nunda keinginan Bunda."

Perkataan Maya sontak membuat Al dan Agatha terkejut.

" Gimana mau nikahin orang pacarnya temen. Bisa di gorok duluan sebelum ijab qobul." Batin Al.

" Duuuhhh kok jadi gini sih." Batin Agatha.

" Gimana tha... kamu setuju kan sayang." Tanya Maya. Agatha pun bingung harus menjawab apa.

" Agatha terserah Al aja Bun." Jawab Agatha. Maya pun tersenyum. Sedangkan Al tiba tiba jantungnya berdetak abnormal.

" Tuuuuu.... dengerin Al. Ya udah Bunda masih ada kerjaan. Kalian ngobrol aja dulu. Kamar Agatha udah di siapin sama Bibi." Kata Maya sambil berlalu pergi. Meninggalkan Al bersama dengan Agatha.

" Makasih Bun..."
.........

" APA NGINEP.... BRENGSEK LO AL. LO JANGAN MACEM MACEM YA." Teriak Andra.

Andra yang sedang bersama Arga dan Gilang pun hanya bisa mengumpat saat Al mengabari bahwa dirinya dan Agatha akan menginap di rumah keluarga Al.

" KENAPA NGGAK BALIK SEKARANG. INI MASIH JAM 10 MASIH SORE."

"......"

" ALAH.... ITU ALASAN LO DOANG KAN."

"......."

" AWAS KALAU LO BERANI MACEM MACEM SAMA AGATHA."

"........"

" MANA CEWEK GUE. GUE MAU NGOMONG."
Tak berselang lama terdengar suara lembut dari gadis pujaan hatinya.

" Sayang.... kamu nggak di apa apain kan sama Al."

"......."

" Ya udah pokok nya kamu jangan deket deket sama si Al itu."

"........"

" Ya.... kamu hati hati ya disana. Hand phone kamu ada di aku."

"......"

" Iya.... LOVE YOU muachhh..." Kata terakhir Andra sebelum menutup telphon dari Al.

Arga dan Gilang yang memperhatikan Andra sedari tadi pun merasa jengah dengan tingkah sahabat nya. Bisa bisa nya Andra ketua geng mereka jadi se Alay itu.

..........

Agatha pun mengembalikan Hand Phone nya ke Al.

" Udah....???". Tanya Al.

" Iya.... makasih." Jawab Agatha.

" Sama sama. Ayo aku anter kamu ke kamar tamu. " Ajak Al sambil berlalu pergi. Yang di ikuti Agatha di belakang nya.

...........

Pagi pagi sekali Andra sudah berada di base camp. Hampir semalaman ia tak tidur di karna kan memikirkan Agatha yang berada satu atap dengan si Al brengsek itu. Setidak nya itu menurut Andra. Ia sangat takut jika tiba tiba sahabat nya itu khilaf.  Mungkin terkesan berlebihan. Akan tetapi itulah yang di pikirkan Andra saat itu.

Saat sedang sibuk melamun ia di kejutkan dengan tepukan di pundak nya.

" AL....???" Teriak Andra.

Ia merasa heran kenapa belum jam 8 Al sudah berada di base camp.

"Kok Lo di sini cewek Gue mana." Tanya Andra.

" Cewek Lo di rumah nya... barusan Gue anterin." Jawab Al.

" Kalian nggak jadi nginep....?".

" Jadi... Mobil Gue tinggal di rumah nyokap. Tadi pagi Gue ambil penerbangan jam 5 gara gara Lo. Gue masih ngantuk banget. Minggir Gue mau tidur lagi." Jawab Al.

Andra pun tak peduli ia langsung berlari keluar base camp. Sepertinya ia akan menemui belahan jiwanya. Arga yang melihat tingkah Andra pun hanya bisa geleng geleng kepala.

" Gimana Bro... Sukses...???" Tanya Arga ke Al.

" Sukses.... tapi kayak nya Gue nggak cuma sekali deh minta bantuan Agatha. Soal nya dua minggu lagi nyokap Gue bakal ke sini pas ULTAH Gue. Dan Gue nggak yakin Andra bakal ngijinin." Jawab Al.

" Malah ribet ya." Kata Arga yang di angguki oleh Al.

...........

Thanks Too for Silent Readers....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang