Malam pun semakin larut, menghembuskan udara yang menusuk kulit. Akan tetapi di malam yang hampir menjelang pagi itu masih terlihat seorang gadis yang mondar mandir di depan pintu. Sesekali ia meletakkan Hand phone di samping telinga nya. Sepertinya ia sedang menghubungi seseorang. Berharap seseorang itu mengangkat panggilan nya.
" Bunda angkat please.... Agatha khawatir."
Iya... Dia adalah Agatha yang sedang menanti kepulangan ibunda nya.
" Bunda kemana sih. Udah hampir jam dua kok belum pulang." Kata Agatha lagi, masih dengan setia menunggu jawaban panggilan darinya. Tak berselang lama panggilan nya pun tersambung. Akan tetapi tiba tiba Hand Phone yang ia pegang terjatuh. Ia langsung berlari menuju garasi rumah nya. Ia tidak memperdulikan Hand Phone nya yang terjatuh. Ia lebih fokus pada keadaan Bunda nya.Dan sekarang di sini lah dia berada, di pinggir jalanan guna mencari kendaraan yang dapat mengantarkan nya ke tempat Bunda nya berada.
Akan tetapi karna sudah hampir menjelang pagi. Tidak ada satu kendaraan pun yang lewat. Hampir setengah jam ia menunggu. Agatha pun terduduk di aspal pinggir jalan. Ia telungkup kan kedua tangan nya di atas lutut. Ia menangis. Ia bingung harus berbuat apa.
Tiba tiba ada suara seorang laki laki yang memanggil nya.
" Agatha ya....??? " Tanya laki laki itu. Dengan cepat Agatha pun menoleh ke asal suara itu. Ia langsung berdiri.
" Gilang... tolong aku ku mohon, tolong anterin aku ke tempat bunda ku." Pinta Agatha, Gilang pun mengangguk.
Dan sekarang di sinilah mereka berada. Di depan Toko Bunga Lili. Toko di mana Andra dan teman teman nya hancurkan. Agatha terdiam sebentar, mata nya berkaca kaca menyaksikan mata pencaharian keluarganya hancur. Dada nya terasa sesak. Air matanya mengalir begitu deras di pipi nya.
Setelah mengucapkan terimakasih terhadap Gilang, Agatha pun berlari ke dalam Toko Bunga itu.Sedang kan Gilang hanya diam mematung. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia sama sekali tidak menyangka jika Toko Bunga yang ia hancurkan bersama teman teman nya itu adalah Toko Bunga milik Agatha. Hal pertama yang terlintas di otak nya adalah memberi tahu Andra.
.........
Sementara itu, di base camp tempat Andra dan teman teman nya berkumpul. Terdengar suara musik yang memekik kan telinga. Seperti nya mereka sedang berpesta. Merayakan keberhasilan mereka.
Saat sedang asyik mendengarkan musik sambil menikmati minuman bersoda, tiba tiba musik yang di putar itu mati." Apaan sih Lo Lang. Hidupin lagi nggak." Bentak Andra akan tetapi Gilang tak peduli.
" Gawat Ndra gawat..." Ucap Gilang panik. Sedangkan Andra hanya mengangkat sebelah alis mata nya. Meminta Gilang melanjutkan kata katanya.
" Toko Bunga yang kita hancurin ndra...." Kata Gilang bertele tele membuat Andra geram.
" Lo tenang aja. Gue udah pastiin semuanya aman. Lo jangan khawatir." Jawab Andra angkuh.
" Bukan itu ndra... Bukaaan. Gimana ya ngomong nya. Ndra... Toko Bunga yang kita hancurin itu milik nyokap nya Agatha." Jawaban Gilang mampu menghentikan detak jantung Andra sesaat.Degh... degh... degh...
Semakin lama detak jantung Andra semakin cepat. Tubuh nya gemetar... Lutut nya tiba tiba lemas seperti tak ada tulang nya. Andra pun terduduk di kursi nya. Ia memijat mijat pelipis nya. Sampai akhir nya ia mengambil kunci motor nya dan pergi meninggal kan base camp nya.Dan sekarang di sinilah Andra berada. Bersembunyi di balik pohon besar yang tak jauh dari Toko Bunga Lili. Ia menyaksikan sendiri keterpurukan Agatha. Tangisan Agatha dan Bunda nya terdengar menyayat di telinga Andra. Tanpa ia sadari satu tetes air matanya terjatuh. Ia amat sangat menyesal menjadi penyebab kesedihan Agatha.
" Maaf...." Ucap Andra lirih. Ia masih setia berdiri di balik pohon hingga Agatha dan Bunda nya pergi meninggal kan Toko Bunga itu.
" Maaf.... " Ucap Andra lagi sebelum akhir nya ikut pergi meninggalkan tempat itu................

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA AGATHA
Romance" Aku nggak papa... kamu jangan khawatir." jawab Agatha... " Kamu tunggu disini... akan ku kasih pelajaran dia." kata Andra sambil berdiri.. " Jangan Andra dia perempuan." teriak Agatha tetapi Andra tidak peduli... Andra tidak peduli mau laki laki...