Malam itu Andra keluar dari rumah Agatha dengan perasaan yang dongkol. Bahkan ia tidak berpamitan dengan Agatha. Bukan nya balik kerumah ia malah melajukan motor nya ke arah base camp.
Sesampai di sana ia melihat teman teman nya sedang asyik bernyanyi di iringi gitar oleh Al. Andra pun tidak ikut bergabung dengan mereka. Ia naik ke atas menuju balkon belakang.
Tempat favorit nya jika sedang tidak ingin di ganggu.Ia pun duduk termenung di sana. Terlihat Al menghampiri Andra.
" Ada apa...???." Tanya Al. Al memang sosok paling dewasa di antara mereka. Al adalah satu satu nya teman geng nya yang tidak pernah dapat sasaran kemarahan dari Andra.
" Gue harus bisa dapetin Agatha secepat nya." Jawab Andra.
" Kenapa...???." Tanya Al lagi.
" Arli... BRENGSEK DIA... dia coba jauhin Gue sama Agatha. Dan Gue nggak akan biarkan itu terjadi. " Jawab Andra berapi api.
" Ya udah tembak aja. " Perkataan Al memberikan ide yang brilian.
" Lo bener. Dan Gue pastiin dia nggak bakal bisa menolak nya." Kata Andra tersenyum miring.
" Besok Agatha bakalan ke kampus kita buat ngasih jaket yang ia pinjam ke Dimas. Besok bawa dia ke rooftop. Dan siapin semua nya di sana. Minta bantuan anak anak juga." Perintah Andra.
" Siap." Jawab Al kemudian meninggalkan Andra sendirian. Sepertinya ia akan menyusun rencana bersama teman teman nya. Sedangkan Andra hanya terima beres saja.
" Sebentar lagi Agatha... Kita akan bersama. Dan jangan harap kamu bisa lepas dari aku." Kata Andra tersenyum licik.
.........
Sementara itu Arli sudah sampai di rumah nya. Akan tetapi ia tidak menjumpai keberadaan Andra.
Arli pun menghembuskan napas nya berat." Kenapa harus Agatha Ndra.... huuffttt....." Gumam Arli.
.......
Pagi pun tiba Agatha sudah bersiap siap untuk berangkat ke kampus nya.
Akan tetapi hari ini dia akan berangkat sendiri. Di karnakan ia akan mampir ke Nusa Bangsa dahulu untuk mengembalikan jaket milik Dimas.Dengan taksi online ia menuju kampus Dimas. Sesampai di parkiran Gilang sudah melambaikan tangan ke arah nya sambil menghampiri Agatha.
" Lo cari Dimas ya...??." Tanya Gilang.
Agathapun tersenyum sambil mengangguk." Tadi Gue lihat dia di rooftop. Yuk Gue anter. " Ajak Gilang. Agathapun agak ragu dengan perkataan Gilang. Bukan kah dia sahabat nya Andra. Apa jangan jangan mereka mau ngerjain aku lagi. Aku harus berhati hati. Begitulah isi otak Agatha.
" Tapi kan Gilang pernah nolongin aku. Kayak nya nggak papa lah kasih dia kepercayaan sekali saja." Batin Agatha.
Setelah cukup lama terdiam akhir nya Agatha pun mengikuti Gilang dari belakang. Cukup melelah kan karna gedung itu terdiri dari lima lantai.
Sesampai di sana ia di buat terkejut karna Gilang langsung mengunci pintu itu.
" Kok di kunci..???" Tanya Agatha yang mulai panik. Sedangkan Gilang hanya tersenyum miring. Membuat Agatha semakin gelisah.
Agatha pun mengarahkan pandangan nya ke seluruh penjuru rooftop. Bola mata nya terhenti saat ia menyadari ada seseorang yang berdiri membelakangi nya yang tak jauh dari pagar pembatas yang berada di pinggir rooftop.
" Andra.... " Batin Agatha. Gilang pun menggiring Agatha untuk menghampiri Andra. Awal nya Agatha menolak. Akan tetapi percuma ia juga tidak bisa turun kebawah karna pintu nya di kunci oleh Gilang.
Andra pun langsung membalikkan badan nya begitu menyadari kehadiran Agatha. Ia menepuk tangan nya beberapa kali. Tak berselang lama teman teman Andra pun keluar dari persembunyian nya dengan masing masing membawa balon yang bertulis kan " I LOVE U AGATHA ".
Agatha pun sempat terkejut melihat tulisan itu.
" Dia nembak aku." Batin Agatha.
Agatha pun terdiam. Ia bingung harus menjawab apa. Jujur ia sama sekali tidak menyukai Andra. Lebih tepat nya perilaku Andra yang Bad. Akan tetapi ia juga bingung. Jika ia menolak Andra apakah ia bisa keluar dari tempat itu. Bukan kah yang berada di tempat itu teman teman Andra semua." Gimana.... kamu mau kan jadi pacar aku...??" Tanya Andra tersenyum tulus.
" Ndra maaf aku..... "
" Nggak usah jawab kalau sulit." Kata Andra datar. Sepertinya ia sudah tahu arah pembicaraan Agatha.
" Kalau kamu mau jadi pacar aku terima bunga ini. Kalau tidak..... kamu lompat dari rooftop. Aku lebih baik melihat kamu mati dari pada melihat kamu jalan sama cowok lain." Kata Andra tajam.
Sedangkan Agatha sudah melotot kan mata nya. Ia tidak percaya Andra memberikan pilihan yang sulit di percaya.
" 5 detik..... 5... 4.....3...."
Agatha pun tak tahu harus berbuat apa. Jadi pacar nya bukan kah akan membuat ia mati perlahan.
" 2.... "
Sebelum Andra mengucapkan angka 1 Agatha sudah mengambil bunga yang di pegang Andra. Sepertinya ia belum siap menyusul Ibundanya.
Semua teman teman Andra pun bersorak gembira.
" Pajak.... pajak....." Teriak teman teman Andra.
Andra pun langsung memeluk Agatha dan mencium kening nya. Agatha yang mendapatkan perilaku seperti itu dari Andra pun terkejut bukan main. Ini kali pertama nya ia mendapat ciuman dari seorang laki laki walaupun hanya di kening.
" Kamu sudah resmi jadi pacar aku... Jadi jangan berani macam macam di belakang ku. Dan ingat satu hal nggak akan pernah ada kata putus di antara kita." Kata Andra. Agatha pun tersenyum kecut. Ia merasa sebentar lagi hidup nya akan penuh dengan penderitaan.
" Aku mau kuliah ndra..." Kata Agatha lirih.
" NO... mulai sekarang kamu nggak boleh panggil aku Andra. Panggil aku Hubby... okkey." Kata Andra. Agatha pun melototkan mata nya." Jangan aneh aneh deh kita belum nikah... masak aku panggil hubby... ntar bisa di ketawain sama temen temen. " Kata Agatha. Andra pun tak pedulï.
" Udah nggak usah protes... Yuk aku anter ke kampus kamu." Kata Andra sambil menarik lembut tangan Agatha.
" Thank's ya Bro.... Gue cabut dulu. " kata Andra sambil menyalami teman nya satu persatu.
" Yo'i jangan lupa aja traktiran nya." Kata Gilang.
" Santai.... Abis Gue nganterin Agatha ke kampus kita makan makan. " Kata Andra penuh dengan semangat. Sedangkan Agatha menarik napas nya berat. Ia tidak tahu gimana kedepan nya. Apakah dia akan bahagia atau tertekan dengan status dia yang sekarang.
..........
Jangan Lupa tinggalkan jejak....
thank you for reading my story....
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA AGATHA
Romansa" Aku nggak papa... kamu jangan khawatir." jawab Agatha... " Kamu tunggu disini... akan ku kasih pelajaran dia." kata Andra sambil berdiri.. " Jangan Andra dia perempuan." teriak Agatha tetapi Andra tidak peduli... Andra tidak peduli mau laki laki...