6. TERUNGKAP

92 8 0
                                    

Begitu sampai di Area Kampus, bukannya ikut masuk kedalam setelah membukakan pintu mobil untuk Agatha. Ia malah memilih untuk pamit pergi karna ada urusan.

Agatha yang sudah mulai merasa ada yang janggal dengan diri Arli pun hanya bisa mengangguk. Ia membiarkan Andra untuk pergi. Ia masih setia berdiri memandangi mobil Andra hingga tak terlihat lagi.

Saat ia hendak membalikkan badan nya tiba tiba ada yang memanggil nya.

" AGATHA..." Teriak orang tersebut. Agatha pun menoleh, Akan tetapi Agatha terdiam . Matanya melotot tak percaya.
" Arli...??? Kok baju nya beda." Batin Agatha. Agatha masih terdiam.

" Kamu blok nomor aku ya. Kok dari kemarin aku hubungin nggak bisa." Tanya Arli.

Degh....
Jantung nya berdetak kencang. Pikiran nya kacau, jika yang di depan nya ini Arli trus tadi yang mengantar nya ke Kampus itu siapa.

" Kok kamu naik taksi kamu nggak bawa mobil.???" Tanya balik Agatha

" Mobil aku nggak ada di garasi, di bawa saudara aku mungkin. Ada nya motor, tapi kan kamu tau sendiri aku nggak bisa bawa motor. Bisa nyungsep aku. Mending naik taksi aja." Jawab Arli panjang lebar. Pikiran Agatha melayang layang ke kejadian kemarin. Bukan kah Arli naik motor.

" Apa mungkin dia saudara nya Arli...??? " Batin Agatha .

" Tapi apa tujuan nya deketin aku. Apa kemarin yang aku temuin di kafe bukan Arli ya..?? " Batin Agatha lagi.

" Oh ya li.. kemarin kamu keluar kelas jam berapa. " Tanya Agatha memastikan apakah dugaan nya itu benar.

" Setengah tiga. Pak Bondan ngasih jam tambahan. " jawaban Arli mengejutkan Agatha. Jadi benar kecurigaan nya. Di lihat dari cara berpakaian mereka saja sangat berbeda. Arli yang selalu tampil rapi, sedangkan dia jauh dari kata rapi.

" Aku udah buka blok nya, kemarin nggak sengaja ke pencet." Kata Agatha setelah lama terdiam. Sedangkan Arli mengeryit bingung. Memang bisa ya...???. Akan tetapi ia mencoba untuk tak peduli yang terpenting ia bisa berhubungan lewat Sosmed lagi dengan Agatha. Sebenar nya sudah sejak SMA Arli menaruh hati terhadap Agatha. Akan tetapi ia lebih memilih fokus pada pendidikan nya. Ia berjanji pada diri nya sendiri untuk tidak berpacaran selama belum wisuda. Akan tetapi setelah ia sukses nanti ia akan menjadi kan Agatha sebagai pendamping nya. Itulah janji nya.

Setelah cukup lama mereka asyik dengan fikiran masing masing Arli pun mengajak Agatha untuk masuk ke dalam kelas. Biasa nya Arli mengantar Agatha sampai di depan kelas. sebelum akhir nya pergi ke kelas nya.

" Gimana.. Udah jadian belum. " Tanya Dinda sahabat Agatha. Agatha pun menggeleng.
" Kayak nya dia cuma nganggep aku teman deh din. Nggak lebih." Jawab Agatha. Dinda pun mengelus pundak Agatha. Berusaha menguatkan sahabat nya. Ia tahu betul kalau sahabat nya ini menyukai Arli sejak masih duduk di bangku SMA. Akan tetapi hubungan mereka tidak jelas. Tidak ada kepastian. Arli memperlakukan Agatha selayak nya seorang kekasih. Akan tetapi Arli tak pernah mengungkapkan kata cinta selama ini. Bukan kah perempuan itu butuh kepastian, kejelasan akan hubungan mereka.

" Laki laki di dunia ini bukan hanya dia. Aku nggak mau stuck di dia terus." Kata Agatha mengejutkan Dinda.
" Aku harus mencoba membuka hati untuk orang lain." kata Agatha lagi yang mendapat kan senyuman dari Dinda. Dinda tersenyum sambil mengangguk anggukkan kepala nya.

Tiba tiba pikiran Agatha tertuju pada saudara Arli.

" Apa mungkin dia saudara kembar Arli. Muka mereka hampir sama.
Andra...???? Apakah nama nya Andra. Aku harus cari tau maksud dan tujuan nya apa. Akan aku ikuti permainan nya." Batin Agatha.

.........

Sementara itu Andra dan ke dua sahabat nya sedang asyik minum kopi dan merokok di warung Mbak Jum.
Warung langganan mereka jika sedang malas masuk kelas.

" Gimana perkembangan PDKT Lo sama tu cewek Ndra." Tanya Al tiba tiba.
" Seperti nya nggak lama lagi dia bakalan jadi milik Gue. " Jawab Andra percaya diri.
" Ntar kalau ketahuan Lo bukan Arli gimana. " Kali ini yang bertanya adalah Gilang.
Memang sebelum nya Andra sudah menceritakan kepada dua sahabat nya kalau dirinya memiliki saudara kembar. Al dan Gilang pun kaget bukan main saat mendengar berita itu. Mereka sudah bersahabat sejak SMP. Bagaimana bisa mereka berdua tidak mengetahui nya.

" Sebelum semua itu terjadi. Gue pastiin dia sudah jadi milik Gue. Dan apa yang sudah menjadi milik Gue nggak bakal bisa lepas dari Gue. " Jawab Andra tersenyum miring.
Al dan Gilang pun ikut tersenyum.

" Trus Lo tadi ngapain nyuruh anak anak kumpul." Tanya Gilang.
" Ada kerjaan. Lumayan lah buat jajan Lo Lo pada." Jawab Andra angkuh.
" Apa." Tanya Gilang semangat. Sedangkan Al hanya menyimak.
" Hancurin toko bunga yang deket swalayan itu. Namanya TOKO BUNGA LILI. Kata Bos baru kita, toko bunga itu saingan terberat toko bunga istri nya si bos." Jawab Andra yang di angguki Al dan Gilang.

" Okkey.... kapan kita beraksi." Tanya Gilang penuh dengan semangat.

" Ntar malem setelah mereka pulang."
" Siap." Jawab Al dan Gilang serentak.

.........

Setelah mengumpulkan teman teman satu geng nya. Andra pun menjalan kan aksi nya.
Mereka menghancurkan semua yang ada di sana. Mulai dari bunga bunga yang berda di dalam pot yang mereka pecahkan. Kemudian bunga nya mereka injak injak. Dan tak lupa kaca dan barang elektronik yang berada di sana semua nya di hancurkan. Mereka semua pun tertawa puas karna pekerjaan mereka dapat di selesaikan dengan baik tanpa ada yang melihat nya.
Akan tetapi siapa yang menduga jika semua kejadian itu tak luput dari pandangan seorang wanita paruh baya yang bersembunyi dari dalam toilet. Tadi saat ia mendengar suara barang barang di pecah kan ia langsung lari bersembunyi.

" Arli.......???? " Kata nya lirih sebelum merosot kan tubuh nya ke lantai.

..............


CINTA AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang