Pagi pagi sekali Andra sudah berdiri di depan pintu rumah Agatha. Ia pun menekan bel yang berada di sebelah kanan pintu.
Tak berselang lama seorang gadis yang masih menggunakan piyama membukakan pintu untuk nya. Ia nampak terkejut.
" Hari ini aku free nggak ada mata kuliah. Kamu nggak usah jemput aku." Jawaban Agatha membuat Andra terdiam.
" Ya udah kalau gitu kamu ikut aku ke base camp. Ntar aku kenalin kamu ketemen temen aku. Mereka juga harus tahu donk siapa ibu negara mereka." Kata Andra sambil tersenyum. Sedangkan Agatha agak ragu.
" Di markas anak anak bad boy...???" Batin Agatha. Agatha bergidik ngeri sendiri membayang kan base camp Andra. Pasti terdapat banyak sekali orang yang tak jauh beda dengan Andra.
Agatha pun mengamati penampilan Andra dari atas hingga bawah. Andra pun mengeryit bingung dengan kelakuan kekasih nya itu." Jaman SMA sih keren kalau punya pacar kayak gini. Tapi kan aku udah semester 5. Bukan saat nya bermain main lagi. Aku harus mikirin masa depan. Seandainya Andra bisa berperilaku seperti Arli. Pasti aku happy banget punya pacar kayak dia.
Huuuffttt berharap di tembak Arli kok malah yang nembak saudaranya." Batin Agatha. Andra pun melambai lambaikan tangan nya di depan Agatha. Namun tak mendapat respon dari Agatha." Sayang..." Panggil Andra.
" Yang...." Panggil Andra. Namun Agatha masih asyik dalam pikiran nya.
" Tha..." Panggil Andra lagi sambil memegang pundak Agatha.
Agatha pun terlonjak kaget." Iya li... " Jawab Agatha yang kemudian langsung menutup mulut nya dengan kedua tangan nya.
Sedangkan Andra sudah mengepalkan tangan nya. Ia mengatur napas nya. Ia berusaha menahan emosi nya. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak kelepasan di depan Agatha.
" Jadi dari tadi aku panggil panggil kamu malah asyik mikirin Arli...??"
Tanya Andra. Agathapun terdiam ia mencari cari alasan yang sekiranya tidak menyulut emosi Andra." Nggak gitu... aku tu dari tadi mikir.
kok muka kalian mirip banget ya. Apa kalian kembar...?" Tanya Agatha sok polos. Andrapun tersenyum melihat ekspresi muka Agatha yang menurut nya sangat menggemaskan." Nggak penting... Udah sana mandi dulu keburu siang. Aku ada kelas jam 10." Kata Andra sukses mengejutkan bagi Agatha.
" Biasanya juga nggak pernah masuk."
" Dulu..... sekarang aku harus mikirin masa depan kita. Kalau aku terus terusan nggak kuliah. Ntar anak kita mau di kasih makan apa kalau bapak nya pengangguran karna nggak punya ijasah." Jawaban Andra mampu membuat perasaan Agatha menghangat.
Agatha tidak menanggapi perkataan Andra. Ia lebih memilih untuk segera mandi dan bersiap siap ke base camp Andra.
" Yuk...." Ajak Agatha setelah selesai bersiap siap.
Andrapun mengamati penampilan Agatha. Satu kata... Cantik.... Itulah yang berada di dalam otak Andra. Akan tetapi ia akan membawa Agatha dengan motor. Bukan mobil." Pake celana aja bisa...?" Tanya Andra. Agatha menghembuskan napas nya kasar.
" Aku nggak punya. Aku nggak pernah pakai celana. Aku lebih nyaman pakai rok atau dres." Jawab Agatha. Andra pun menyerah. Ia kemudian melepaskan jaketnya.
" Ini buat nutupin paha kamu. Biar nggak jadi tontonan gratis di lampu merah." Kata kata Andra mampu membuat nya tersenyum.
" Ini berapa minggu belum di cuci...?" Tanya Agatha sambil tertawa.
" Enak aja ini bersih. Baru aku pakai tadi." Jawab Andra tak terima.
" Hahaha biasanya kan cowok bad boy itu jorok. Jarang mandi dan juga jarang ganti baju." Ejek Agatha.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA AGATHA
Romance" Aku nggak papa... kamu jangan khawatir." jawab Agatha... " Kamu tunggu disini... akan ku kasih pelajaran dia." kata Andra sambil berdiri.. " Jangan Andra dia perempuan." teriak Agatha tetapi Andra tidak peduli... Andra tidak peduli mau laki laki...