19. Ephemeral

48 7 0
                                    

Maaf aku ngilang berbulan bulan😭
Sibuk kerja, trus pas mau up malah kecelakaan dan gabisa nulis karna tangan patah😭🙏

Makasih support nya❤️❤️










Bak dikejar oleh sebuah sinar gelap, mentari hari ini seakan bersembunyi dibalik awan. Berusaha menghindar setiap mata yang menangkapnya seakan ia berusaha menyembunyikan sebuah harta Karun berharga yang sangat mahal.

Burung pun terdiam tak seperti biasanya, mereka seakan ikut termenung menatap sebuah gereja mewah yang dihiasi oleh beberapa bunga putih. Tak mewah, hanya sederhana namun tampak klasik dan indah.

Beberapa orang dengan pakaian rapii tampak berusaha membetulkan kamera kamera yang akan mereka gunakan dalam beberapa waktu kedepan.

Yah, hari ini merupakan momen yang sakral bagi Bae Irene, wanita yang sedang merias dirinya disalah satu kamar di gereja itu. Senyuman indah di bibirnya seakan mengatakan jika dialah pemenangnya. Pemenang segalanya.

Irene tersenyum kala melihat pantulan wajahnya, gaun putih yang membungkus dirinya tampak pas dan sesuai dengan isi hatinya. Cerah bercahaya.

"Ini adalah langkah terakhirku, iyakan yuna-ya" ucapnya pelan.
.
.
.
.
.
"Tenanglah sayang, semua akan baik baik saja" wanita paruh baya itu tampak mengusap kepala putrinya. Sedangkan wanita yang tengah mengandung muda itu tampak menggigit kukunya.

"Eomma, aku takut jika Jungkook benar benar menikahi wanita ular itu" ucapnya. Yuna benar benar khawatir saat ini. Membayangkan jika satu menit saja ia terlambat membuat dadanya terasa sesak.

Air matanya tampak tak bisa ia bendung, perlahan menetes dengan tangan terus menggenggam sang ibu. Nyonya Shin hanya bisa mengusap kepala anak perempuannya. Jujur, ia mengetahui semuanya sejak anak ini menceritakannya pada sang ibu. Namun tiada yang bisa ia lakukan kecuali memberikan sebuah kekuatan padanya.

Hingga beberapa menit kedepan, mereka telah sampai disebuah gereja modern yang akan menjadi saksi pernikahan kedua suaminya.

Langkahnya dengan cepat turun dan langsung berlari masuk kedalam gereja. Sang ibu sontak langsung menyusul putriny, meninggalkan taksi yang saat ini tengah memutar balik guna mencari penumpang lain.

"Yuna"

Wanita cantik itu tampak tak menghiraukan suara ibunya, yang ada di pikirannya hanyalah satu,
Jeon jungkook, suaminya.

"Jung, kumohon" bisik Yuna sembari melangkah kecil masuk kesana.

Hingga saat itulah, ia membuka pintu dan menyaksikkan semua pasang mata menatapnya. Namun bukan itu yang menjadi perhatian nya. Tapi sosok pria yang ia kenal.

Setelan jas tampak cocok di badan Jungkook, bahkan wanita bergaun putih didepannya pun juga tampak anggun dan cantik. Semua seakan berhenti. Waktu seakan mendukungnya, dan menghentikkan dirinya.

Yuna bahkan tak merasakan setetes air meluncur di pipinya.

"Yuna" bisik Jungkook.

Pria itu tampak menahan nafasnya kala melihat wanita yang selama ini bersamanya tengah melangkahkan kakinya kedepan dengan tenang.

Yuna tampak menghapus air matanya. Ia melangkahkan kakinya kedepan, melewati jalan yang beberaoa sat lalu tengah dilewati oleh Irene. Sedangkan wanita bergaun pengantin itu tampak menahan nafasnya

Matanya tampak memincing menatap wanita yang dengan anggun melangkah kesana menghiraukan puluhan pasang mata bahkan kamera yang tengah merekamnya.

Matanya tampak memincing menatap wanita yang dengan anggun melangkah kesana menghiraukan puluhan pasang mata bahkan kamera yang tengah merekamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ECCEDENTESIASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang