⓪① ≫ Meet again

1.2K 53 9
                                    

"Di mana sarapannya?! " teriak yeoja paruh baya di ruang makan.

"I-iya nyonya." seorang namja berjalan dengan kepala tertunduk, tak berani bersitatap dengan yeoja di depannya.

"Anak sialan! Tak tahukah kau kita kelaparan sedari tadi?!" bentak namja yang lebih tua darinya.

"Ma-maaf hyung." ia menunduk, meremat kuat baju lusuh yang ia kenakan.

"Sudah sana! Kenapa masih disini?! "

"I-iya nyonya." ia pun berbalik meninggalkan ruang makan dan berjalan menuju kamarnya.

Pintu ditutup secara perlahan, ia menyandarkan punggungnya pada pintu yang telah tertutup. Kedua kaki mungilnya bergetar dan perlahan merosot ke lantai, terduduk dengan kepala yang menunduk dalam.

Ia terkejut saat merasakan pipinya yang basah akan air mata, terus mengalir deras tanpa bisa ia kendalikan. Tiada suara yang terdengar kecuali bening liquid yang turun semakin derasnya. Tangan mungilnya menyeka pipinya yang basah.

Ia mencoba bangkit walau hampir terjatuh. Dengan langkah pelan, ia menggerakkan kedua kakinya berjalan menuju kamar mandi, menyiapkan diri sebelum berangkat untuk menimba ilmu.

"Sebentar lagi aku akan terlambat. "

Ia berlari sekuat tenaga dengan kedua kaki mungilnya. Membayangkan jika di belakangnya ada anjing lepas yang mengejarnya. Dan berhasil, laju larinya terasa lebih cepat dari sebelumnya.

/Kringg/

Bel berbunyi nyaring, bertepatan dengan kedua kaki mungil yang menapak melewati gerbang yang hampir tertutup sempurna. Helaan nafas terdengar bersahut-sahutan dari beberapa siswa/i yang juga berhasil tepat waktu. Lalu setelahnya derap langkah kaki siswa/i yang tidak beraturan terdengar meninggalkan halaman depan sekolah. Mereka bergegas menuju kelas sebelum guru datang atau karma yang akan mereka dapat.

Ia menghela nafas lega saat sampai di depan kelas dan guru belum menampakkan dirinya. Kakinya melangkah semakin dalam ke kelas dengan kedua matanya menelisik sekitar mencoba mencari atensi seseorang.

"Jimin hyung! "

Di sana. Jimin membawa kedua kakinya berjalan menuju sosok namja yang memanggil namanya dengan lantang, lalu mendudukkan pantat berisinya di kursi sebelah namja itu.

"Yak! Hyung untung saja kau tidak terlambat, huft."

"Iya Kookie, tadi hampir saja gerbang tertutup."

"Untunglah kau bisa lebih cepat, hyung. " Jimin tersenyum tipis

Siswa/i bergegas menuju tempat duduknya masing-masing dengan atensi yang tertuju pada guru yang baru saja menapakkan kakinya memasuki kelas. Mereka melaksanakan pembelajaran dengan khidmat hingga jam istirahat tiba.

◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇

Suasana kelas hening, beberapa siswa/i menuju kantin untuk menuntaskan rasa lapar maupun dahaga mereka setelah pembelajaran selesai. Dan beberapanya lagi masih di dalam kelas seperti kutu buku, gamers, maupun yang membawa bekal dari rumah.

"Hyung, kau membawa bekal?"

"Ah, aku lupa. Tadi tidak sempat membuatnya karena kesiangan." Jimin cemberut dengan bibir yang sedikit maju membuat Jungkook menggigit pipi dalamnya karena gemas.

"Hyung, kau itu menggemaskan sekali sih... uhhh" Jungkook mencubit pipi Jimin main-main.

"Ya sudah kalau hyung tidak bawa bekal. Ini, Kookie ada roti selai strawberi sama dua susu kotak."

αм ι ωяοиg ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang