"Tidak ada yang tertinggal? "
"Tidak. Ayo berangkat, hyung! "
Keduanya berjalan dengan tangan yang saling bertautan, wajah mereka juga tampak berseri-seri. Ini pertama kalinya mereka bebas, maksudnya mereka dapat melakukan apapun sesuka hati mereka.
"Kau tidak keberatan kan, Kook? "
Jungkook menoleh, menatap Jimin dengan bingung. "Apa maksudmu, hyung?"
"Maksudku, kau kan sudah terbiasa naik mobil dan diantar jemput Taehyung akhir-akhir ini, sementara sekarang kau harus berdesakan naik bus. "
"Hyung, apa yang kau katakan? Aku nyaman-nyaman saja asal itu bersama hyung. Lagi pula sudah lama aku tidak merasakan suasana ini, berdesakan dengan penumpang lain demi mencapai tujuan. Aku rindu sekali momen-momen seperti ini. "
Jungkook memejamkan matanya dengan senyum lebar yang mengembang hingga menampilkan gigi kelincinya. Tangannya ia arahkan menuju pinggang berisi Jimin dan melingkarkannya di sana, merangkul Jimin seperti halnya Jimin kekasihnya padahal Jimin adalah kakaknya.
Jimin tersenyum kecil, ia mengusak rambut Jungkook pelan tak ingin merusak tatanan rambut kelinci besarnya.
'Yang kami inginkan hanyalah kehidupan yang seperti ini. ' –kookmin
◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇
"Hyung, apa kau tidak merasa ada yang janggal juga.... aneh? "
"Apa maksudmu? "
"Maksudku, pekerjaan kita di sini terlihat tidak ada kendala, semuanya berjalan lancar dan seperti seharusnya. Padahal biasanya masalah selalu saja datang ketika kau muncul. "
Decakan kesal terdengar dari orang di sebelahnya.
"Apa maksudmu masalah akan datang setiap aku muncul?!"
"Tak apa, hyung. Mulutku hanya mengada-ngada, abaikan saja. "
◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇
Jimin dan Jungkook sama-sama senang dan bahagia. Keduanya melewati sekolah dengan senyum yang mengembang, berbeda sekali jika dibandingkan dengan siswa/i yang lainnya.
"Rasanya menyenangkan dapat bertemu teman-teman yang lain lagi. "
"Eum, kau benar, hyung. Aku bahkan ketahuan melamun di kelas tadi. "
Keduanya tertawa saat mengingat kejadian tadi di kelas entah mengapa membuat mereka berdua tertawa terpingkal-pingkal.
Entah bagaimana ceritanya Jungkook tertangkap basah melamun di dalam kelas. Dan yang membuat seluruh penghuni kelas heran ialah Jungkook melamun memerhatikan guru killer yang tengah menuliskan rumus-rumus yang membuat rata-rata semua siswa di kelas itu meletakkan kepala mereka di meja dengan mulut yang tak berhenti mengucapkan sumpah serapah ataupun berdoa akan ada panggilan untuk rapat guru dan sebagainya.
Dan berakhirlah Jungkook berdiri di depan kelas dengan seluruh atensi mata menatap ke arahnya yang tengah menjelaskan materi yang sudah guru itu tuliskan di papan.
Langkah Jimin terhenti dan mau tak mau Jungkook pun ikut menghentikan langkahnya dengan kerutan di dahi.
"Ada apa, hyung? Apa ada yang tertinggal? "
KAMU SEDANG MEMBACA
αм ι ωяοиg ✔
FanfictionDendam masa lalu yang menjadi kesalahpahaman semua pihak. Semua orang tak tahu apa yang terjadi di masa lalu. Mereka hanya bisa saling menyalahkan tanpa tahu kejadian yang sebenarnya. Sementara itu,orang-orang yang tahu awal perkara tersebut terjad...
