⓪⑥ ≫ Hot night

486 29 0
                                        

Yoongi merasa senang sekaligus puas dengan kenyataan yang ada, kenyataan bahwa Park Jimin sudah menjadi 'miliknya'. Salah satu anggota keluarga Park ada padanya dan hal tersebut seakan membuat semuanya menjadi lebih mudah.

Ia akan bermain dengan perlahan, namun menyakitkan.

◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇

Jimin menurut saja saat Yoongi menarik tangannya dan berakhir duduk di kursi penumpang mobil Yoongi. Mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalan yang berhiasi lampu kerlap-kerlip kota Seoul. Di dalam sana hening, tiada yang berniat membuka topik pembicaraan. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing hingga Yoongi memberhentikan mobilnya di depan mansion megah miliknya.

Yoongi keluar dari mobil dengan Jimin yang masih terdiam ditempatnya. Ia melamun ternyata, sehingga tidak menyadari jika mobil sudah terhenti juga pintu di sampingnya telah terbuka.

"Hei" Yoongi menepuk pelan pundak Jimin untuk menyadarkan pemuda yang baru saja berganti marga itu.

Jimin tersentak, ia melihat sebuah tangan terulur di sampingnya, lantas mendongakkan kepala untuk melihat sosok berwajah datar itu. Alisnya mengkerut, tidak mengerti.

Yoongi menghela nafas kasar, "Ayo! Kau tidak mau semalaman di mobil, kan? "

Lantas uluran tangan Yoongi Jimin terima dengan ragu. Yoongi menarik tangan Jimin agar mengikuti langkahnya, dan Jimin hanya bisa menurut karena ia pun sudah lelah dengan acara tadi dan ia ingin segera mengistirahatkan tubuhnya.

Yoongi membawa Jimin menuju kamarnya, dan mendudukkan Jimin di sofa.

"Aku mandi dulu. "

Setelah berucap demikian, Yoongi berlalu menuju kamar mandi yang terletak di ujung kamar itu. Jimin hanya diam, matanya menelisik kamar Yoongi. Simple, kata yang tepat untuk menggambarkan kamar seorang Min Yoongi yang mungkin akan menjadi kamarnya juga?

Lelah menunggu sang suami yang tak kunjung keluar juga, Jimin membaringkan tubuhnya di ranjang king size Yoongi. Ini nyama, hingga tak sadar matanya mulai terpejam, dan tak lama setelahnya terdengar deru nafas Jimin yang teratur, menandakan jika Jimin tertidur.

Yoongi keluar dari kamar mandi dengan bathrobe yang membungkus tubuh eloknya. Ia mengedarkan pandangannya guna mencari atensi Jimin dan ditemukannya lah Jimin yang tertidur di atas ranjangnya. Ia mendekat, memandangi wajah Jimin yang tengah terpejam itu. Cantik, batinnya.

Dengan gerakan pelan, ia menggerakkan tangannya untuk membuka jas yang Jimin kenakan hingga sekarang Jimin bertelanjang dada. Yoongi berdecak kagum melihat pemandangan di depannya, sangat menggairahkan.

Yoongi menjilat bibir bawahnya, ia mendekatkan wajahnya pada wajah pulas Jimin. Menempelkan kedua benda lunak tak bertulang itu perlahan. Awalnya hanya kecupan hangat namun dengan nakalnya Yoongi menyapukan lidahnya pada bibir lembut Jimin, hingga bibir yang semulanya kering itu kini menjadi basah akan saliva miliknya.

Yoongi melirik Jimin sekilas, Jimin belum bangun.

Kembali, Yoongi menempelkan kedua benda lunak tersebut, menyesap bibir atas dan bawah Jimin bergantian. Menggigit bibir bawah Jimin pelan membuat empunya sedikit melenguh dalam tidurnya lalu membuka mulutnya.

Matanya mengerjap pelan karena merasa ada yang aneh dengan bibirnya. Jimin membolakan matanya saat melihat Yoongi yang tengah mencium bibirnya. Ia mencoba menyingkirkan wajah Yoongi dari wajahnya, namun gagal. Yoongi terus menekan kepalanya ke bawah, dan berakhir membuat Jimin pasrah atas suami pucatnya.

Ciuman Yoongi begitu memabukkan sampai-sampai Jimin tidak sadar jika tangannya sudah mengalung sempurna di leher sang dominan, juga ikut membalas ciuman Yoongi perlahan.

αм ι ωяοиg ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang