20

65 9 1
                                    


Guru adalah sosok yang harus dihormati.

Ingat
Antara Takut dan menghormati  hanya berbeda satu langkah.


***

"Aaaaa"Ucap Akbar masih dengan wajah datar nya.

Sella menatap Akbar bingung.

"Lo ngapain?"

"Makan."

"Haaa"Sella meloding.

Pasal nya sekarang dia lagi berada dikantin, dengan Akbar yang menyodorkan sendok berisi bakso kearah nya.

"Makan."Ulang Akbar.

Sella membuka mulut nya, dan memakan bakso yang disodorkan Akbar.

Tak perduli dengan beberapa siswi yang juga sedang mencuri-curi pandang kearah mereka, kantin yang diisi beberapa siswa dan siswi karna jam kosong yang terjadi mendadak.

"Hai Sell."

Seorang siswa duduk disamping Sella.

Sella sedikit terkejut karna yang duduk disamping nya adalah Devano (chap:8)

"H-aii"Balas Sella kikuk.

Akbar hanya menatap kearah Sella, kemudian menyodorkan makanan nya kembali ke depan mulut Sella.

Sella refleks membuka mulut nya, dan mengunyah makanan nya dengan canggung.

Devano tersenyum sinis menatap Akbar.

"Pulang sekolah gua anterin Sell." Ajak Devan, tapi masih terbersit nada perintah diintonasi suara nya.

Sella menatap Akbar, pasal nya tadi dia pergi kesekolah bersama Akbar, masa pulang nya sama orang lain.

"H'em, sorry Dev gue nanti pulang sama Akbar." Akhirnya Sella memberani kan diri untuk menolak ajakan devan.

"Sebagai ganti nya, minggu ini lo harus nemenin gua buat beli kado buat mama."Devan sudah menebak kalo Sella akan menolak ajakan nya, oleh sebab itu dia sudah memiliki rencana B.

Sella memikirkan ajakan Devan,

Kalo sekedar cari kado ga salah juga sih.
Pikir Sella.

"Oke."Ucap Sella

Devan sudah menyunggingkan senyum nya,

"Yodah, nanti gua ngechat lo buat ngasih tau waktu nya, gua diluan udah ditungguiin anak-anak."Devan bangkit dari duduk nya, tak lupa melirik sekilas kearah Akbar yang tampak acuh tak acuh dengan keberadaan nya.

Ck, menarik.
Batin Devan.

***

"Gue colok juga tu mata."Caca memandang datar Azli yang sedang duduk dikursi nya.

"Siapa tau nanti lo tiba-tiba pingsan, biar gua bisa lebih cepat buat ngelakuiin CPR."

Caca semakin menatap datar kearah Azli,

Pengen, minta disantet nih anak.
Batin Caca.

"Iya, tapi pas gue udah sadar gantian lo yang bakalan ga sadar."Caca berucap dengan nada datar nya.

"Oke gua terima."Jawab Azli dengan nada lempang nya.

Mata Caca refleks melotot menatap Azli yang juga sedang menatap nya dengan santai.

ICHALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang