One

838 96 3
                                    

 

{ Tahu kan bagaimana caranya menghargai seorang penulis? }

Aku suka nulis panjang-panjang hehe;) Do not get bored💚

♡️ Happy reading ♡️

【️ 🐯🍉🐯 】️

Jeara Alegra Stephanie. Ah, sebut saja Ara. Gadis itu kini sudah siap dengan seragamnya. Hari ini adalah hari di mana Ia harus kembali ke sekolah setelah libur semester satu kemarin.

Ara masih menduduki bangku kelas sepuluh di sekolahnya. Tepatnya kelas X IPA 1.Namun, waktunya hanya tersisa enam bulan lagi di kelas itu. Benar, hari ini adalah hari pertama memasuki semester dua.

"Masih jam enam loh, Ra. Apa gak kecepetan? Hari Selasa kan gak upacara." Tiffany membuka suara saat melihat putrinya yang baru saja duduk di meja makan.

"Gak ada, mau cepet aja, Ma."

"Jen, sarapan dulu yuk!" Tiffany memanggil putranya yang baru saja turun dari lantai dua.

Namun panggilannya diabaikan oleh laki-laki itu. Laki-laki pemilik nama Jeno langsung keluar menuju garasi tempat Reno--motor kesayangannya istirahat.

Tiffany tersenyum paksa. Jeno memang jarang sekali makan di rumah, bahkan berdiam di rumah itu saja jarang.

Ara tengah menatap wajah sedih Ibunya. Ia juga merasakan apa yang dirasakan wanita itu. Kakak laki-lakinya bersikap kepadanya seolah tak mengganggap dirinya sebagai adik. Laki-laki itu juga lebih sering menetap di apartemen milik Papanya. Penyebabnya? Ah nanti kalian juga tahu.

"Sabar ya, Jeno butuh proses." Donghae mengusap bahu istrinya yang kemudian ditanggapi secercah senyum oleh sang istri.

Setelah selesai dengan sarapannya, Ara menuju ke sekolah bersama Ayahnya. Gadis itu belum dibiarkan membawa kendaraan sendiri.

"Hai!" sapa seseorang saat Ara baru beberapa langkah memasuki gerbang sekolah.

"Hai, Kak!" balasnya kepada laki-laki pemilik nama Winwin.

Fyi. Winwin adalah kakak kelas Ara di sekolah, usia mereka berbeda dua tahun. Ara dan kakak kelasnya itu kini tengah menjalani masa pdkt. Belum tahu akan berakhir dengan pacaran atau ditinggalkan.

"Hm Ra, entar kita--"

Brmmm...Brmmmm....

Dialog laki-laki itu dihentikan oleh suara mobil yang baru saja memasuki area parkiran sekolah. Mobil milik Jaehyun dan Chenle, dua putra pemilik yayasan sekolah. Mereka selalu membawa mobil masing-masing ke sekolah. Tak habis pikir, mengapa tak satu mobil, mereka kan saudara. Bukankah itu dapat memenuhi area parkiran.

Perlu diketahui agar tak salah paham dengan interaksi Ara dan kedua lelaki bersaudara itu. Jaehyun dan Chenle adalah sepupunya. Suho--Ayah mereka, adalah adik dari Ayahnya Ara.

"Pagi bro!" sapa Jaehyun kepada Winwin--teman seangkatannya.

Tidakkah kalian ingin berkenalan dengan para most wanted di sekolah ini?

Pengagum Senja | Mark Lee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang