part 7 : Merawatmu..

46 4 0
                                    

Heaven memandang kaca jendela besarnya yang sedang di hiasi oleh rintikan hujan dengan perasaan sendu. Hujan lagi, dan tepatnya pada malam hari. Seharusnya Heaven merasa senang, tapi kenapa hatinya justru malah berkata tidak. Apa karena perkataan lelaki itu yang terus berputar-putar di dalam pikirannya?

Ah, Heaven menggelengkan kepalanya pelan. Dirinya tidak akan pernah mau berteman dengan lelaki itu meski lelaki itu berkata hanya akan ada untuknya sebentar saja. Tapi.. kenapa lagi-lagi hatinya justru malah berkata sebaliknya, seperti akan ada sebuah kesedihan jika hal itu sampai terjadi.

Kakinya bergerak sendiri, Ia melangkah menuju ke arah pintu, menuruni tangga dan langsung tertegun saat menyadari sesuatu. Lelaki itu, tidak ada disini. Setengah berlari Heaven menuju ke arah dapur, bahkan sampai membuka pintu kamar mandi, dan lelaki itu benar-benar tidak ada di manapun. Dengan rumah sekecil ini, pengawalnya bahkan tidak akan bisa bersembunyi.

Heaven menyentuh dadanya yang tiba-tiba merasa sesak, ia duduk di sofa ruang tamu dengan tubuh lemas, memikirkan keberadaan sosok itu. Kemana lelaki itu sebenarnya pergi? Hati dan juga pikirannya kini mulai bertanya. Jika lelaki itu pergi saat ini, kenapa tidak memberitahunya? Dan..

Heaven mulai melihat ke arah jendela yang basah karena rintikan air hujan. Dan diluar sana sedang hujan deras, bahkan Heaven tidak tahu lelaki itu pergi dengan menggunakan apa.

Heaven kembali berdiri, mulai mencari suatu benda yang mungkin saja di tinggalkan oleh lelaki itu dengan tidak sengaja. Namun percuma, semua barang terlihat rapi dan tidak ada satu pun benda milik lelaki itu yang berada di area ini.
Hati Heaven kembali merasakan sesak, bahkan ia sampai harus menekannya dengan kuat. Andai saja, jika Heaven tahu lelaki itu hanya akan ada untuknya sebentar saja, mungkin Heaven akan sedikit bersikap baik. Baru kemarin lelaki itu tiba, kenapa sudah harus pergi lagi? Ia bahkan belum sempat menanyakan namanya. Apakah karena selama ini Heaven sering mengacuhkannya? Jadi lelaki itu merasa tidak tahan, dan lebih memilih pergi untuk meninggalkannya?

Ia melangkah menuju ke arah pintu keluar dan membukanya, hujan terlihat semakin deras hingga membuat langit malam terlihat begitu pekat. Entah apa yang merasuki Heaven saat ini, dengan kaki telanjangnya ia melangkah menuju ke halaman depan. Hanya beberapa langkah, tepat berada di hadapannya ada sebuah gerbang besar berwarna hitam yang selalu tertutup dan jarang sekali di buka, kecuali jika ada orang yang datang berkunjung untuk mengirimkan makanan.

Heaven terus menatap sedih pada kedua telapak tangannya yang basah karena hujan. Tetesan air hujan itu terus saja menghujam ke seluruh tubuhnya hingga membuatnya menjadi basah kuyup. Dingin, tentu saja saat ini ia merasa amat sangat kedinginan. Malam sudah sangat larut, dan Heaven lebih memilih berdiam diri di halaman luar saat hujan disertai dengan angin kencang.

Tubuhnya mulai menggigil kedinginan, tapi ia tidak peduli. Ia mulai merentangkan kedua tangannya sambil memejamkan mata, ingin menikmati derasnya air hujan yang mengalir di seluruh tubuhnya.

"Apa yang sedang kau lakukan?!" Heaven melebarkan kedua mata karena terkejut. Suara berat itu terasa sangat dekat di belakang telinganya, nafas lelaki itu juga begitu sangat terasa di tengkuk lehernya saat ini. Heaven hanya ingin menguji, apakah lelaki itu akan datang menghampirinya atau tidak? Dan ternyata..

"Aku hanya.."

"Sudah aku katakan berulang kali padamu," lelaki itu mulai mendesis dengan marah, dan Heaven bisa merasakannya meski tanpa melihat. "Jika kau melakukan hal yang tidak aku sukai, maka aku akan langsung menghukummu."

"Tapi aku hanya.." Heaven mencoba membalikkan tubuhnya untuk protes, tapi lelaki itu sudah mengangkat tubuhnya dengan mudah dan membawanya masuk ke dalam rumah tanpa kata. Sepanjang perjalanan, Heaven mencoba memberontak dan meronta untuk melepaskan diri. Namun lelaki ini terlalu kuat.

Dangerous Wedding With Billionaire (Sudah Tersedia Di Novelme)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang