🍁9

2.1K 317 13
                                    

"Akira!"
Matanya membola. Tak disangka dia akan bertemu denganmu di sini. Belum selesai rasa terkejutnya hilang, kamu sudah berada di depannya. Menepuk pelan pundaknya yang membuatnya tersentak.

"Ngapain ke sini?"
Kamu mengernyitkan dahi. Pertanyaan macam apa itu?

"School tour."
Jawabmu datar.

"Kau manajer mereka?"
Dia menunjuk anggota klub voli Karasuno yang tengah memasang tampang tidak percaya. '[Name] kenal dengannya?' Mungkin itu yang ada di benak mereka. Kamu mengangguki perkataannya. Setelah puas mengobrol dengannya, kamu pamit karena kamu merasa tidak enak pada anggota klub dan juga Shimizu.

"[Name]-senpai tambah cantik, ya?"
Dia menoleh dan menggeplak pelan kepala si rambut lobak.

"Apaan, sih?"
Dia mengusap kepalanya, dimana Kunimi menggeplaknya.

"Jangan mikir aneh-aneh."
Setelahnya dia pergi begitu saja. Si rambut lobak a.k.a Kindaichi mengernyit.

"Hoi, jangan bengong!"
Tegur salah satu temannya yang melihat Kindaichi melamun.

"Lha, sensi dia."
Kemudian menyusul Kunimi.

"Si lobak! Aku malah di tinggal."

⚫⚫⚫


Ketika kamu sedang menyiapkan catatanmu, tiba-tiba ada yang menyapamu. Kamu mendongkak guna menatapnya.

"Ah, Iwaizumi-senpai. Hisashiburi. Wajahmu tambah garang, ya?"
Iwaizumi mengangguk sebagai balasannya. Sedetik kemudian, dia menatapmu seolah ada yang janggal.

"Apa maksudmu ngomong gitu?"
Perempatan imajiner kecil muncul di dahinya. Kamu tersenyum tanpa dosa membalasnya.

"[N-name]-senpai kenal orang seram, ya?"
Celetuk Hinata yang masih gugup entah karena apa.

"Gitu-gitu dia senpaiku, boge."

"Pantas aja. Kau, kan juga seram."
Perempatan imajiner tercetak di pelipis Kageyama.

"Boge, Hinata boge."

"Dia juga senpainya [Name]. [Name] juga kenal orang itu dan itu. Kau tau sesuatu, Kageyama?"
Sugawara menimbrung perbincangan mereka seraya menunjuk Kunimi dan Kindaichi. Kageyama yang awalnya ingin menarik rambut Hinata pun mengalihkan atensinya pada dua orang yang ditunjuk oleh Sugawara.

"Mereka sekolah di Kita Ichi, kan?"
Timbrung sang kapten.

"Dia teman satu timmu, kan, Kageyama?"
Sambung si botak.

Kageyama menggeleng serta mengangkat bahunya, tanda tak tahu sebagai jawaban dari pertanyaan Sugawara.

"Seorang Ou-sama nggak tau hal sepele semacam itu? Ckckck...."
Sindir Tsukishima yang tak sengaja lewat di antara perbincangan mereka. Kageyama menatap tajam Tsukishima.

⚫⚫⚫

Set kedua selesai. Kamu membagikan minuman dan handuk pada para pemain. Sedangkan Shimizu berbincang --menjelaskan hasil pengamatannya pada pelatih. Tiba-tiba terdengar teriakan gadis-gadis di gymnasium, yang membuat kalian menoleh, menatap keributan itu. Dan muncullah seorang sampah masyarakat //woi!

"Dia sapa?"
Tanya Hinata memecahkan keheningan karena, kalian masih menatap samp --orang itu tanpa berbicara. Serentak kalian menolehkan kepala pada Hinata.

"A-apa? J-jangan menatapku gitu."
Hinata gugup. Hinata be laik : kompak amat nolehnya.

"Dia Oikawa Tooru. Kapten sekaligus setter Seijoh."

Akhirnya dijawab juga. Hinata sujud syukur.

"Dia, tuh, blablabla...."
Kageyama menjelaskan seorang sampah masyarakat a.k.a Oikawa Tooru pada Hinata.

Disaat yang lain sibuk berbincang membicarakan Oikawa. Kamu malah sibuk sendiri. Matamu bergulir kesana-kemari, guna mencari seseorang. Dirasa orang yang kamu cari tidak ada, kamu mendengus kesal.

"Udah buaya, playboy, pembohong pula. Lengkap sudah Ryouta itu."
Gerutumu kesal. Narita yang berada tak jauh dari jangkauanmu, mendengar gerutuanmu.

"[Name], kau--"

"[Name]-chan!!"
Teriak seseorang. Pastinya itu bukan teriakkan orang yang kamu cari sedari tadi. Karena teriakkannya yang menggelegar semua orang yang berada di gymnasium menatapnya. Kamu melirik orang yang memanggilmu melalui ekor mata. Sedangkan Narita mendengus kesal, karena ucapannya terpotong.

"[Name]-chan, hisashiburi!"
Orang yang menyapamu, menghampirimu. Kamu yang pendengarannya sedang tajam pun mendengar ocehan gadis-gadis penggila orang ini, tapi kamu abaikan.

Orang sirik biarin aja.

"Hoi, [Name]-chan! Kau tidak mendengarku?"
Sekali lagi kamu hanya meliriknya.

Kasihan nggak ternotice.
#poorOikawa.

Setelah dia berada di sebelahmu, dia menepuk pundakmu. Kamu menoleh padanya.

Akhirnya ternotice. Dia berteriak, bahkan sampai jungkir balik dalam hati.

"Kau cariin aku, kan, pasti? Iya, kan? Apa kau kangen aku, [Name]-chan?"

Iwaizumi yang melihat kaptennya beraksi pun sudah bersiap dengan bola voli di tangan yang akan melayang ke kepala sang kapten. Anggota klub Karasuno yang menatap kalian dari jauh diam-diam siap siaga untuk melindungimu dari bahaya.

"Halu, ya?"
Menusuk tepat di hati Oikawa. Mereka yang menyimak perkataan kalian pun tertawa. Oikawa memegang dada kirinya.

"Hidoi yo, [Name]-chan!"
Dia memasang wajah tersakiti. Kamu yang sedang kesal bertambah kesal karenanya.

"Bodo amat."
Kamu meninggalkannya begitu saja.

⚫⚫⚫


Set ketiga hampir selesai, tapi orang yang kamu minta datang tak juga datang. Kamu menghela napas lelah.

"Paling disuruh latihan sama Kasamatsu-san."









































Ryouta dateng ga, nih? Kamu lelah menunggu yang ga pasti, tuh //malah curhat

Oikawa tertolak! Mampus! //ditebas Oikawa stan

Makasih udah baca💙

Jangan lupa vote dan comment

VOLBAS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang