"Sapa yang kau lihat, Akaashi?" Si penanya mengikuti arah pandang sang wakil kapten Fukurodani.
"Ah, Shimizu-san, ya? Dia emang definisi bidadari."
"Udah cantik, baik pula." Salah satu manajer mereka menimpali ucapan Konoha. Tak mendapat respon dari Akaashi, mereka pun menoleh pada pemuda yang berdiri di antara mereka.
"Bagiku [Name]-san yang bidadari." Ia mengatakannya tanpa mengalihkan pandangan.
Haduh.. mleyot, bang //geli, heh!
"Akaashi?" Panggil sang manajer menyadarkan Akaashi.
"Maaf. Lupakan apa yang ku katakan tadi." Setelah mengatakannya, ia meninggalkan mereka berdua.
"Bisa jatuh cinta juga, tuh, anak."
⚫⚫⚫
Setelah membuat makan malam bersama manajer yang lain, kamu berniat mengecek gymnasium sekolah agar tidak ada yang tertinggal makan malam.
Sedang menikmati ketenangan tanpa Ryouta, seketika pandanganmu jatuh pada gymnasium dengan lampu yang masih menyala. Tanpa pikir panjang, kamu melangkah ke sana.
"Permisi! Apa kalian masih mau latihan?!" Teriakmu dari ambang pintu gymnasium. Keempat orang yang berada di dalam menoleh padamu. Bukan, bukan hanya empat ternyata. Ada si surai jingga juga di sana.
Pendek, sih. Tinggi, dong //mirror, ya.
"Iya, nih, manis. Mau nemenin? Boleh, kok." Kamu menatap tajam kapten klub voli Nekoma.
"Cocok, lho, jadi jamet." Seketika panah imajiner menusuknya. Ia meringis mendengar perkataanmu.
"Kalian nggak berniat makan malam?" Kamu menatap mereka bergantian. Tak ada respon dari mereka.
"Hinata! Tsukishima!"
"Iya, senpai!!!" Si surai jingga segera berlari menuju kantin, bersamaan dengan Tsukishima yang bergegas mengganti sepatu. Ketiga orang yang tersisa cengo dengan kedua kouhaimu.
"Kalau mau ikut makan malam, cepat beres, kan gym, ya." Sebelum sempat memanggilmu, kamu telah lebih dahulu berbalik dan meninggalkan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada yang main ML, nggak? Mabar, kuy! Rank : Grandmaster III