VOLBAS!

🍁17

"Eh? Hitoka-chan?"
Kamu terkejut melihat kedatangan Yachi, walau tubuhnya tertutupi oleh tubuh Shimizu.

"Konnichiwa, [Name]-nee."
Sapanya sedikit bergeser dari belakang Shimizu.

"-nee?"
Heranmu. Shimizu yang mendengar pun ikut heran.

"A-aku udah nganggep [Name]-nee sebagai kakak. N-nggak apa, kan?"

"Sejak kapan, Hitoka-chan?"
Tanya Shimizu penasaran.

"Hari itu, saat [Name]-nee nganterin aku pulang."

"Udah lama, ya? [Name]-chan emang cocok jadi seorang kakak."
Shimizu tersenyum penuh arti. Kamu menggeleng mendengar pujian dari Shimizu yang menurutmu berlebihan.

"Karena aku seorang senpai. Itu hal yang wajar."
Mengabaikan protes darimu, Shimizu memintamu memanggil anggota klub untuk berkumpul.

"Minna! Kalian akan dapat manajer baru."

"Klub kita diberkati, Ryu!"
Nishinoya berseru senang. Tanaka membenarkan ucapannya.

"Bukannya manajer kita terlalu banyak?"
Sang kapten berkomentar.

"Ya. Itu benar. Tapi sisi baiknya, manajer kita lengkap."
Sang wakil kapten terkekeh pelan di akhir kalimat. Entah apa yang lucu.

"Hitoka-chan yang dengan sendirinya meminta bergabung. Dia masih masa uji coba."

"Dia pernah bantuin [Name] dan dia punya bakat jadi manajer."
Kata Ennoshita.

"Kalau begitu, tidak perlu masa uji coba. Kita terima saja dia."

"Sensei!!"

"Ah, benar. Takeda-sensei waktu itu nggak dateng."

"Take-chan, kau macam demit."

"Untung jantungku nggak keluar, sensei."

Murid nggak ada akhlak begini, nih. Jangan ditiru, Reader-san!

'Sabar, sabar. Murid sendiri ini. Sabar.'

Untung Takeda-sensei sabar. Kalau pelatih Ukai paling-paling udah benjol itu kepala.

Tambah gajelas

Makasih udah baca💙

Jangan lupa vote dan comment