Kamu menatap tajam Hinata, begitu pula dengan anggota yang lain.
"Hinata Shoyo!"
Panggilmu dengan penekanan. Yang di panggil berkeringat dingin, anggota lain pun begitu."T-tenanglah, [Name]!"
Kata Sugawara menatap takut kamu."K-katanya, suruh nyari orang buat bantuin s-senpai. C-cuma dia yang belum masuk k-klub manapun."
Jelasnya gemetar. Kageyama mengangguki ucapan Hinata. Kamu menghela napas panjang. Tatapanmu beralih ke arah gadis kelas 1 itu. Menatapnya dengan pandangan yang biasanya kamu berikan kepada teman-teman, tatapan ramah."Nee, Hitoka-chan, kau nggak apa-apa telat pulang? Kau mau bantuin aku ngurus mereka?"
Tunjukmu pada anggota klub. Yang di tunjuk menghela napas lega, karena kamu telah kembali seperti biasa."Kau, sih, boge!"
"Kok aku?"
Berujunglah mereka berdua gelud."M-mau, kok, s-senpai."
Jawabnya dengan berkeringat dingin. Seketika matamu berbinar."Makasih. Ntar aku anter pulang, deh."
"N-nggak usah, senpai. Aku bisa pulang sendiri, kok."
"Nggak baik cewek pulang sendiri apalagi malem. Ntar aku anter."
"Dia lupa gendernya sendiri?"
"Tsukki!"
"[Name], kau juga cewek, kalo kau lupa!"
Ingat Narita. Dia dengar perkataan si garam, makanya dia langsung mengingatkanmu. Tanpa menghiraukan mereka yang tidak jelasnya kumat, kamu menarik tangan Yachi masuk ke gym."Ayo latihan!"
⚫⚫⚫
Selesai membersihkan gymnasium, kamu segera mengantar Yachi agar ia tidak kena ceramah orang tuanya lebih panjang. Walau dia menolak tawaranmu, tapi kamu tetap mengantarnya. Di perjalanan, kalian hanya diam. Tanpa ada yang berbicara. Canggung. Mungkin itu yang Yachi rasakan, karena pertama kalinya ia diantar oleh seorang kakak kelas.
"S-sampai sini aja, senpai."
Ucapnya memecahkan keheningan."Eh?!"
Kamu menatap ke arahnya, lalu ke arah depan. Kamu melihat sebuah apartemen yang cukup --sangat-- mewah."Kau tinggal disini?"
Kamu menunjuk apartemen itu. Yachi mengangguk."Aku anter sampe dalem, gimana? Sekalian minta maaf ke orang tuamu, soalnya udah bikin kau pulang malem."
"Eh? Sampe sini aja, senpai. Ibuku pasti belum pulang."
"Ya udah, deh. Bilangin ke ibumu permintaan maafku, ya. Jaa na."
Kamu menepuk pelan puncak kepala Yachi dan segera pergi menjauh. Tanpa kamu sadari, sebenarnya Yachi tersentak karena perlakuan kecilmu. Dia memegang kepalanya, tepat dimana kamu menepuknya. Senyum mengembang di bibirnya."Berasa punya kakak."
⚫⚫⚫
Pulang mengantar Yachi, kamu mampir ke sebuah minimarket. Duduk di bangku yang disediakan. Meneguk minuman yang sempat kamu beli sebelumnya. Ketika kamu hendak beranjak, tiba-tiba ada sesuatu yang mendusal di kakimu. Kamu menunduk guna melihat apa yang berada di kakimu."Eh?! Inu?! Punya sapa, nih?"
Gumammu seraya mengangkat anjing berbulu putih hitam itu. Menatapnya tepat dimatanya. Kamu mengamati matanya yang entah kenapa mirip seseorang."Ano.."
Kamu menoleh kala mendengar suara seseorang. Matamu terbelalak, begitu pula dengannya, walau wajahnya tetap datar."Kuroko?!"
"Hisashiburi, [Name]-san."
"Sedang apa kau disini?"
"Mengikuti Nigou."
"Nigou?!"
"Ya, itu, inu yang kau bawa."
Tunjuknya pada anjing yang kamu angkat. Anjing itu mengonggong kecil.Kawai!
Dengan segera kamu mengembalikannya pada si pemilik. Tak lupa kamu meminta maaf. Kuroko menggeleng, tanda tak apa.
"Dia mirip kau."
Kuroko mengalihkan pandangannya, yang semula ke arah Nigou menjadi ke arahmu."Ya, banyak yang bilang mata kami mirip."
"Bukan, tapi kalian sama-sama imut."
Kuroko tersentak. Pipinya memunculkan semburat merah tipis. Kamu yang sadar apa yang kamu katakan, segera menutup mulutmu sendiri disertai semburat merah tipis di pipi."A-aku pamit dulu, Kuroko. Dadah."
Tanpa menunggu jawaban dari Kuroko. Kamu segera melesat menjauh. Malu. Benar-benar malu. Bisa-bisanya kamu mengatakan hal itu dengan santuynya.'Dasar bego!'
Kamu merutuki diri sendiri.Makasih udah baca💙
Jangan lupa vote dan comment

KAMU SEDANG MEMBACA
VOLBAS!
FanficIni kisahmu yang bersekolah di SMA Karasuno. [Haikyuu X You] [Kuroko no Basket X You] Haikyuu ©Haruichi Furudate Kuroko no Basket ©Tadatoshi Fujimaki Story ©HuangParkLee 27/09/2020