🍁4

3.2K 371 5
                                    

Sedari tadi kamu mengelilingi koridor sekolah. Berharap bertemu adik kelas atau teman seangkatan yang luang dan bisa membantu hari ini. Tapi nihil. Kamu belum menemukan orang yang tepat.

"Capek!"
Keluhmu. Kamu menghela napas lelah. Dari pagi hingga istirahat kedua, kamu mengelilingi sekolah. Kakimu sudah lelah untuk diajak kembali berjalan.

"Ah, bodoamat, lah. Balik kelas aja."
Ucapmu pasrah dengan berjalan menuju kelas.

"Kau kenapa? Kok, lesu?"
"Kau sakit, [Name]?"
Tanya si pemuda botak dan pemuda bersurai spike berwarna krem.

"Nggak ada yang luang hari ini."
Jawabmu sekenanya. Mereka menatapmu dengan pandangan bingung. Kamu menghela napas panjang. Dengan segera kamu menjelaskan dengan detail maksud perkataanmu tadi.

"Kami akan membantumu, [Name]!"

Ya, iyalah, Kinoshita. Kan, biasanya juga membantu.

"Ya, karena kami tau, kau itu pemalas!"

Si botak niat bantu apa tidak, sih. Kok, pake ngehina. Dasar kampret!

"Lupain aja. Ini mau bel masuk. Sono!"
Kamu berjalan menjauhi mereka yang sedang tersenyum. Entah karena apa.

Kinoshita ketularan begonya Tanaka //*di spike.

⚫⚫⚫


Lagi-lagi kamu menghela napas panjang.

"Kau itu, jangan banyak menghela napas! Kaya nggak punya semangat hidup aja."
Kata Ennoshita mengingatkanmu. Kini kalian tengah berjalan bersama menuju gymnasium.

"Aku tuh nggak bisa ngurusin kalian sendirian, tau."
Keluhmu padanya dengan memasang wajah cemberut.

"Iya tau, makanya Kiyoko-san nyuruh kau buat cari bantuan."

"Dikata mau sekarat kali, bantuan."
Kamu mendengus kesal. Dia terkekeh mendengarmu.

"Oi, Enno! Kau nyolong start!"
Seru si botak, Tanaka. Dia menghampiri kalian yang sudah berada di depan pintu gymnasium dan sedang mengganti sepatu sekaligus menoleh ke arahnya. Karena kamu tidak mau ikut campur dalam baku hantam mereka, kamu pun masuk ke gymnasium terlebih dahulu. Mengerjakan tugasmu menjadi manajer, yaitu mengisi botol air minum serta menyiapkan handuk.

Ketika kamu kembali dari mengisi botol air minum, anggota klub voli sudah lengkap, minus Hinata dan Kageyama.

"Kemana Hinata dan Kageyama?"
Tanyamu. Belum sempat mendapat balasan dari pertanyaanmu, tiba-tiba ada yang berseru memanggilmu.

"[Name]-senpaiii!!"
Kamu menolehkan kepalamu dan mendapati orang yang kamu cari tadi.

"Ada apa?"
Kamu menghampirinya yang tengah mengatur napasnya. Begitu pula dengan partnernya.

"Yachi-san, sini!"
Seru Hinata memanggil seseorang yang bersembunyi di balik tembok. Orang yang dipanggil menghampiri Hinata dengan gemetaran. Anggota klub yang lain juga ikut menghampiri kalian. Merasa di perhatikan dengan anggota klub, gadis itu semakin gemetaran.

"[Name]-senpai, katanya dia belum masuk ke klub manapun. Jadi, ku ajak aja dia ke sini."
Jelasnya. Kamu mengangguk paham.

"Dia akan jadi manajer baru kita?"
"Dia manajer sementara kita?"
"Kita bakal punya tiga manajer!! Yeay!"
Tanaka bersorak senang di belakang dengan berlompat ria. Ennoshita yang melihat tingkahnya, segera memukul kepala Tanaka. Mau ada partnernya atau tidak, bobroknya tidak pernah berkurang. Tapi jika ada partnernya, bobroknya malah bertambah.

"Namamu siapa? Apa nggak apa-apa kamu pulang telat karena bantuin aku ngurus para gagak?"
Tanyamu beruntun padanya. Dia yang mendengarmu berbicara padanya pun semakin gemetaran.

"Tenanglah! Kami nggak bakal ngapa-ngapain kau, kok."
Sugawara mencoba menenangkan gadis itu. Jangan lupakan senyum lembutnya. Merasa lebih tenang, gadis itu pun menjawab pertanyaanmu.

"Y-yachi H-hitoka desu. S-sebenernya karena dadakan, a-aku belum sempet bilang ibuku, s-senpai."
































Wah Yachi ga mau bantuin kamu, tuh. Kasian //*slap

Makasih udah baca💙

Jangan lupa vote dan comment

VOLBAS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang