NO PROGRESS

593 82 68
                                        

Eunha marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eunha marah.

Marah besar sampai dia tidak peduli lagi dia sudah berjanji pada Hyunjin untuk tidak memarahinya, karena bisa-bisanya pemuda itu menyakiti hati adik kesayangannya.

Benar, kalau Yuqi kesayangan mama, maka Heejin adalah kesayangan Eunha. Karena Eunha dan mama itu sama, dalam artian mereka sangat mirip, bukan secara fisik, tapi kepribadian.

Jungkook yang baru saja menghampiri kedua orang itu bersama kedua anaknya jadi tidak berani ikut campur, padahal dalam hatinya dongkol juga. Kesayangan Eunha berarti kesayangan Jungkook juga.

Pria anak dua itu langsung menitipkan anaknya ke tempat bermain anak di sudut mall lalu mereka bertiga duduk di salah satu meja di food court yang berada tepat di sampingnya.

"Terus maksud lo nyamperin kami apa?" Tanya Jungkook dengan nada geram, Eunha tidak mau buka mulut setelah mendengar penjelasan Hyunjin sebelumnya dan wajahnya merah padam.

"Saya mau minta maaf, bang, saya mau minta maaf sama semuanya sebelum minta maaf ke Heejin." Cicit Hyunjin, dia terdengar takut tapi wajahnya bersikukuh menghadapi Jungkook untuk menunjukan keseriusannya.

Jungkook mendengus kesal. "Lo ngerasa pantes dapet maafnya Heejin?"

Kalimat tanya barusan langsung membuat Hyunjin meringis dalam hati, dia langsung menjawab tidak dalam kepalanya, tapi tidak ada satupun kata yang keluar dari mulutnya, lidahnya kelu.

Perlahan kepalanya menggeleng dan menunduk sedih, pemuda itu menghela nafasnya pelan. "Enggak, dan gak pernah terbesit sedikitpun dipikiran saya dia bakalan maafin saya gitu aja." Ujar Hyunjin pedih. "Tapi saya gak bisa kalau enggak sama dia, rasanya-"

Kalimat itu bergantung begitu saja karena Hyunjin tidak sanggup mengatakan hal itu pada orang lain, dia takut hal itu terdengar seperti sebuah rayuan dan sekedar kalimat cheesy untuk membujuk.

"Saya butuh dia, saya mau dia, saya sayang sama dia." Tapi akhirnya kalimat itu meluncur juga dari mulutnya. "Saya bukan mau ngejanjiin Heejin kalau saya gak akan ngelakuin hal yang sama, saya gak akan bilang saya khilaf, saya sadar sama apa yang saya lakuin, saya sadar dia terlalu baik buat saya, saya gak pantes buat dia, tapi saya mau memperbaiki diri, mau memantaskan diri, dan ngebuktiin kalau saya gak akan ngelakuin kesalahan yang sama."

Eunha dan Jungkook yang awalnya ingin mencibir Hyunjin jadi terdiam lagi, si pria melirik istrinya sekilas untuk mengecek respon wanita itu sebelum akhirnya menyandarkan punggung ke sandaran kursi.

"Saya cinta sama Heejin, bang." Sambung Hyunjin sekali lagi, membuat Jungkook yang menjadi lawan bicaranya itu menatapnya lamat-lamat.

Jungkook sebagai sesama lelaki dengan Hyunjin, bisa paham, apa lagi di umur-umur baru kepala dua, wah, Jungkook sih sudah memiliki 4 pacar sekaligus dalam satu waktu.

Tapi Jungkook kini bisa merasakan keseriusan Hyunjin, sama seperti dirinya yang dulu ingin serius dengan Eunha, entah darimana dia bisa merasakannya, tapi instinct-nya berkata seperti itu.

[3] BACK 2 UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang