anyway, karena sekarang mulai sering pake bahasa indo, gue akan nulis bahasa turki dan translations nya lagi, bcs gue takut loe semua bingung ini mereka ngobrol pake bahasa apa apa apa gt
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu.." Kalimat Heejin menggantung, dia melirik Yuna dan Hyuka yang malah sibuk berbincang berdua di depan sana dengan ragu, dia sengaja memelankan langkahnya begitu keluar dari ruangan. "Udah pesen kamar hotel?"
"Di sini?" Tanya Hyunjin balik, dan Heejin mengangguk. "Belum, barang-barangku semuanya masih di Ankara."
Bibir Heejin otomatis membentuk huruf o sebagai respon, dia melirik Hyunjin ragu lalu berdeham pelan.
Hyunjin sadar dengan kecanggungan Heejin jadi ikut berdeham. "Habis ini aku langsung cari hotel, besok ke Ankaranya bareng, ya?"
"Okay." Kepala Heejin mengangguk lagi.
Ketika mereka sampai di depan pintu masuk, meninggalkan toko yang masih akan dibereskan oleh pegawai-pegawai lain, Hyuka melemparkan pandangan sebal dari tempatnya berdiri di dekat mobil.
"Yavaşsın!" (Dasar lelet!) Omel pemuda itu, berhasil membuat Heejin memutar bola matanya jengah.
"Konuşkan!" (Cerewet!) Desis Heejin sambil mempercepat langkahnya menuju ke mobil, berpisah dengan Hyunjin yang mobilnya terparkir beberapa meter dari mobil milik Hyuka.
Hyuka masuk duluan ke dalam mobilnya, sedangkan Heejin masih sempat bertukar pandang dengan Hyunjin untuk beberapa saat sebelum akhirnya pemuda itu mengangguk dan tersenyum, bermaksud untuk berpamitan.
Entah apa yang ada di dalam pikiran Heejin, yang jelas bibirnya langsung memanggil nama pemuda itu, membuat empu nama tersebut berhenti bergerak dan menatapnya lagi.
Heejin mengulum bibirnya ragu, tapi detik berikutnya dia bicara dengan nada lamban. "You can stay at my house." (Kamu bisa nginep di rumah aku.)
Kalimat itu perlahan menarik sudut bibir Hyunjin, tapi jelas sekali kalau pemuda itu sedang susah payah menahan diri agar tidak tersenyum terlalu lebar. "As if you don't mind?" (Kamu gak keberatan?)
"No worries, I don't." (Enggak kok, santai.) Sahut Heejin, bibirnya terkulum rapat saat matanya menatap Hyunjin lekat-lekat. Semua orang bisa mengumpatnya sekarang, tapi dia tidak bisa menahan dirinya sendiri kali ini.
Heejin masuk duluan ke mobilnya karena wajahnya terasa panas untuk beberapa alasan, terlebih karena dia menyadari pet name yang nyaris terlontar dari bibir pemuda itu lagi setelah sekian lama, dia berdeham pelan tanpa melirik Hyuka yang menatapnya kesal.