***
Aku menatap lelaki yang berdiri beberapa meter di depanku dengan senyum kecut. Sekarang aku bisa apa? Ketika hatinya sudah jatuh untuk gadis lain, di balik kesenangan di otaknya hanya di sebabkan oleh gadis beruntung itu. Aku merasakan hatiku menciut dan menghancur seiring senyum manis yang mengembang untuk gadis yang menempati hatinya saat ini.
Tak bisakah mata, senyum, dan hatinya untuk ku seorang?
Mungkin pertanyaan sebenarnya, Bolehkah aku egois saat ini?
***
Dia mengatakan hatinya hancur seiring perjalanannya waktu.
Aku berkata, Kau hanya perlu bersabar sedikit.
Dia berkata harapannya kian mengecil ketika lelaki yang di cintainya menatap gadis lain.
Aku berkata, Tidak, Kau harus kuat.
Dia berkata takdir tak adil menempatkannya dalam situasi rumit ini.
Aku berkata, Kau terlalu beruntung hidup di kelilingi orang-orang yang menyayangimu.
Ketika ia bertanya Mengapa lelaki yang di cintainya terlalu buta akan perasaannya,
Aku balik bertanya, Sebenarnya yang buta di sini lelaki itu apa dirimu?
***
Maafkan aku, Hatiku memilih gadis lain.
***