Part 8

18.7K 1.1K 9
                                    

***

Tamu-tamu mulai pulang. Sementara aku masih stuck di sini karena Nicole dengan sengaja menyuruh kami -Aku, Finn, Kayla, Julian, juga Rangga- untuk mengadakan kumpul-kumpul pribadi.

Aku tau Nicole maksud Nicole yang sebenarnya.

"Ga, tau gak sih hari ini hari terbaik dalam hidup gue?"

Rangga tertawa kecil mendengar kalimat kekasihnya."Gue gak pernah merasa sebahagia ini, Na, fyi."

Nicole merona lalu memeluk Rangga erat,persis di depan kami semua. Di depan mata telanjangku.

"Gue seneng lo di sisi gue seharian ini. Ini ultah terbaik gue. I love you, Rangga."

Rangga membalas pelukan Nicole dan mengecup kening Nicole penuh sayang,"I love you most, babe."

Dengar sesuatu yang retak? Oh sepertinya itu hatiku yang sudah rapuh menjadi semakin rapuh.

Mata dan hatiku panas rasanya. Sampai tiba-tiba sebuah tangan merangkul bahuku erat. Aku menoleh dan menemukan wajah lelaki yang ku juteki seharian ini.

Setelah Finn menambah kegalauan ku kemarin, Kini ia bersikap seolah nothing-happening-between-us.

"Apasih rangkul2!"ucapku jutek pada Finn,Membuat seisi ruangan menoleh ke arah kami.

"Manis banget lo bedua!"ejek Nicole pada kami

Diam-diam aku memasang senyum sinis,"Cemburu bilang aja."ucapku datar

Rangga mendengus mendengar ucapanku lalu menatap Nicole lembut,"Anak jones emang sensitif, Yang."ucap Rangga

Sudah cukup untuk ku malam ini. Aku bangkit dari duduk ku.

"Gue balik duluan."Ucapku datar lalu tanpa pikir panjang menarik tangan Finn, Jangan tanya kenapa karena Julian udah pasti nyusul bareng Kayla.

"Anterin ke tempat yang bisa bikin hati dan pikiran gue jernih kembali."pintaku datar setelah kami berada di mobil Finn.

***

Aku termenung menatap langit. Sedangkan Finn yang berada di sebelahku berkutat dengan ponselnya untuk mengabari Julian.

"Julian nganterin Kayla balik. Ntar lo balik bareng gue aja yak."Ucap Finn

Aku mengangguk. Hening. Lalu aku menghela nafas panjang.

"Lo ada apa sih sama Nicole?"Tanya Fin tiba-tiba. Aku mati-matian menutupi keterkejutanku saat ini. Ini bukan cara atau nadanya berbicara, Tapi ini soal pertanyaan yang di lontarkan oleh Finn.

Aku pura-pura bingung lalu balik bertanya,"Memang gue sama Nicole ada apa?"

Finn menatapku datar yang malah terkesan dingin,"Lo boong sama orang yang salah Alex."

Aku terdiam. Menatap wajah blasteran Finn selama beberapa saat sebelum akhirnya membuang muka. Tidak. Aku tidak kuat. Atau lebih tepatnya belum berani untuk membuka kembali kenangan lamaku.

"Bukan sekarang saatnya untuk lo tau semuanya, Finn."

***

*Finn Pov*

Aku merasa bersalah dengan Alex sejak tadi malam. Aku tau ia sempat marah padaku karena ke-Childish-an ku tadi malam. Pikiranku yang sudah keruh di karenakan urusan sekolah semakin keruh karena perasaanku yang kian sulit di sembunyikan seiring berjalan nya waktu.

"Gue gak maksud memojokan, Lex. Gue hanya ingin yang terbaik buat sahabat gue."

Sahabat? Yakin cuma sahabat?,Dalam hati aku mentertawakan diriku sendiri. Atau lebih menjurus kepada mengejek.

Alex tersenyum sangat manis padaku lalu menyandarkan kepalanya di bahuku.

"Gue gatau gimana bisa gue dapet temen super menguntungkan kayak lo."Ucap Alex sambil tertawa kecil di tengah kerapuhan dirinya saat ini.

Demi Tuhan, Kau tak sendiri Alex! Aku di sini lebih merana daripada yang kau bayangkan!

Aku merangkul Alex erat sambil memejamkan kedua mataku rapat rapat. Mati-matian aku mengesampingkan kembali rasa sakit yang ku rasakan demi gadis di rangkulan ku saat ini.

Saat ini rasa kesalku terhadap Rangga meningkat seiring hancurnya malaikat ku. Beraninya ia menggoreskan luka di hati gadis ku.

"Gue gatau kenapa mencintai lo diam diam harus sesakit ini."Gumamku sangat pelan dan lirih. Bahkan aku ragu Alex dapat mendengarku.

"Lo ngegerutu sendiri?"

Aku menoleh tepat Alex juga menoleh ke arahku.

Deg!

Dengan jarak wajah kami yang sedekat ini, Mata kehijauan ku rasanya terkunci dengan mata -yang-baru-kusadari- kehijauan milik Alex. Oke, Kalimatku mulai mengacak. Sialan! Degup jantungku semakin kencang seiring detik yang di lalui kami untuk tatap-tapapan ala Film drama kami.

Warna mata kami sama! Sial! Mengapa aku baru menyadari itu saat ini!?

Suara dehaman Alex membuatku tersadar dan Alex langsung membuang pandangan nya dariku.

Jangan bilang jika ia Blushing!

"Pipi lo merah."Ucapku sok polos.

Alex gelagapan lalu menghindari pandangan dariku.

"A-apaansih! Ngaco!"Ucapnya dengan terbata tapi nada suaranya sok jutek. Yang membuat tawaku akhirnya pecah.

Lalu dengan gemas aku mengacak rambut coklat alami milik Alex.

Tak bisakah waktu berjalan lebih lama pada saat paling manis seperti ini?

***

Hai! Ms.Bieber slash Hemmings balik nih! Oke itu kepanjangan. Maaf jika kali ini pendek dan abal! (As always) Jangan lupa Vomments di tinggal! Thanks! Luvluv<3

Btw itu ada sepasang mata Mantan gue Finn Harries aka Finnegan Aditya!

Lots of love,

Ms.Bieber slash Hemmo.13<3

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang