Aku terbangun dari tidurku yang nyenyak lalu membuka layar hp ku dan disana terdapat pesan dari rangga, aku pun membacanya.
Pergi bareng gue yaa ;)
From: rangga.
Aku pun segera mandi lalu turun untuk sarapan pagi bersama keluargaku.
Aku melihat ibu, ayah, dan kakakku menatapku dengan tatapan datar.
"Apa?" tanya ku lalu duduk dan mengambil satu buah roti dan memakannya.
"Alex, rangga kasihan sudah nunggu kamu dari tadi". Mendengar nama rangga membuatku tersedak, sejurus kemudian aku sudah berada didalam mobil rangga.
Disepanjang perjalanan hanya diam yang menyelimuti kita berdua, akhirnya aku mendengar rangga mengucapkan pertanyaan yang membuat hatiku panas.
"Lex, pulang lo gak bareng sama gue ya" ucapnya dan aku hanya memutar kedua bola mataku dan melempar pandanganku keluar jendela.
"Uhm.. Soalnya gue mau pulang bareng nina, lo gamarah kan lex?" tanya nya lagi dan memakai kata 'nina' didalamnya, membuat hatiku semakin mendidih dibuatnya.
Aku hanya meremas rok sekolah ku dengan kedua tanganku, ini salah satu cara ku menahan emosi. Aku menggigit bibir bawahku sekuat mungkin.
"Lex, lo sakit atau apa?" tanya rangga lagi, aku hanya berbalik menatapnya lalu memaksakan seulas senyum.
"Gak, gue gak sakit dan lo bilang lo mau pulang sama nina? Gw gak marah kok cuma.." kata-kata ku serasa tak bisa ku lanjutkan.
"Cuma apa?" tanya nya lagi.
Aku menundukkan kepala ku agar tidak ketahuan berbohong olehnya.
"Uhm.. Ya nanti gue bisa pulang sama julian" ucapku berbohong, padahal hari ini julian jelas tak bisa mengantar ku pulang karena masih ada ekskul futsal.
Aku melihat rangga mengangguk-angguk, aku pun bisa bernafas lega sekarang. Akhirnya kita berdua sampai disekolah, tak terasa perjalan begitu singkat.
"Rangga sin-"
"Eh itu nina, gue duluan ya, bye lex" rangga mengacak pelan puncak kepala ku lalu mulai berlari kecil menghampiri gadis yang diberi panggilan khusus 'nina' oleh nya.
Aku mendengus sebal lalu berteriak sekencang mungkin kearah rangga yang sedang berlari kecil menuju gadis idamannya.
"BISA GAK SIH JANGAN RUSAKIN RAMBUT GUE!" teriakku padanya, rangga hanya berbalik sebentar lalu menjulurkan lidahnya padaku dan kembali berlari menghampiri nicole.
Aku berbalik dan berniat untuk masuk kelas tapi..
Bugh
"Aww aduh" ringisku yang kini terduduk di tanah.
"Sori sori, gue gak sengaja-"
"Makanya kalo jalan pake mata!" semprotku padanya.
"Dimana-mana jalan pake kaki kali lex". Kenapa dia memanggilku lex? Apa dia kenal aku? Ah, kuputuskan untuk mendongak keatas dan melihat..
Finnegan aditya
"Finn?" tanyaku memastikan, lalu dia mengangguk dan membantuku berdiri, aku menerima bantuannya dengan senang hati.
"Lo kenapa? Tadi gue liat muka lo gaenak banget?" tanya finn dengan sedikit tawa.
"Emang tadi lo makan muka gue?!" ucapku sewot padanya, biarkanlah aku lagi badmood.
"Whoa slow girl". Aku meninggalkannya sendirian, aku berjalan menuju kelasku dan menemukan kayla yang sibuk dengan rambutnya.
Aku duduk disebelahnya dan dia melihat kearahku dengan tatapan penuh tanya.
"Lo kenapa?" tanya nya, what? Aku kenapa? Jelas aku sedang badmood karena rangga yang akan pulang bersama nicole dan dia lebih memilih nicole daripada sahabatnya, aku.
"Uhm gapapa, tadi ada sedikit masalah dengan finn" ucapku ragu padanya lalu menunduk, aku melihatnya dari ekor mata ku, dia sedang mengangguk.
"Oh iya besok gue kerumah lo ya lex, mau ngerjain tugas kelompok geografi" ucap kayla dengan mata berbinar-binarnya.
"Kalo cuma untuk mengerjakan tugas kenapa mata lo kaya nunjukin harapan selain mengerjakan tugas?" tanyaku padanya.
"Lo tau lah, gue kan juga pengen ketemu julian hehehe" kekehnya, sudah kuduga pasti salah satu faktornya adalah julian.
***
Saat ini aku sedang berdiri di parkiran menunggu kayla yang sedang mengambil mobilnya, tak sengaja mata ku menangkap sesosok lelaki yang aku cintai saat ini. Ia dia erlangga, sahabat ku SAHABAT.
Aku melihatnya dan dia juga melihat kearahku dan tiba-tiba aku jadi salah tingkah sendiri, ntahlah sejak perasaan itu ada jika aku berada di dekat rangga seperti ada sedikit kejanggalan.
"Napa lo buang muka? Lo marah sama gue?" tanya nya yang membuat ku kembali melihatnya dengan tatapan jijik.
"Pengen banget lo?" cibirku dan dia hanya diam, dari ekor mataku aku bisa melihat seorang wanita yang heyy siapa lagi kalau bukan karenina nicole.
"Udah siap?"
"Udah erlangga"
Aku mendengar samar-samar suara mereka, telinga ku mendadak panas, hatiku mendadak perih, pelupuk mataku memanas tanda sebentar lagi cairan bening akan keluar dari tempatnya.
"Gue sama nina duluan ya lex" aku melihat rangga yang sedang berada dalam mobil bersama nicole, ewh. Aku berusaha menahan air mataku agar tidak jatuh.
"Ya.. Yaudah pergi sana hush hush! Ngapain ijin ama gue lo pikir gue emak lo?!" ucapku nyolot, aku melihatnya hanya geleng-geleng kepala.
"Gausah nyolot bisa kali" ucap rangga dengan nada bete, ya aku tau itu dan aku mendengar nicole terkikik dalam mobil.
"Yaudah gue pulang dulu, lo mau bar-"
"Kaylaa! Sini cepetan! Sorry, gue udah sama kayla, bye guys" aku langsung berlari kearah mobil kayla dan langsung masuk kedalamnya.
Aku melihat mobil rangga sudah tidak disana lagi, mungkin sudah jalan.
Aku mengelap mataku yang kurasa sudah mengeluarkan sedikit air mata.
"Lo kenapa?" tanya kayla pada ku khawatir.
"Nothing" ucapku.
"Kalo lo berantem sama rangga, biar gue laporin julian"
"Eitsss jangan sekali-kalinya lo lapor ini ke julian. Udah ah jalan" perintah ku, lalu dia mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya.
***
Haii ini beda author dengan author yang bikin prolog sama part 1.
Aku tau ini abal tapi kalian sebagai readers, vomments kalian sangat berarti bagi saya, so leave vomments yaa.
Ms. Dallas xx
