***
Aku duduk di kursi meja belajarku dengan tegang. Ponsel sudah di tanganku tetapi tekad ku untuk mengirimkan text ke Rangga masih belum ada. Atau lebih tepatnya aku takut dan ragu. Hiks
To:Rangga
Ga, Lo lagi sibuk gak? Ketemuan bisa?
Aku menggelengkan kepalaku lalu menghapus isi pesanku yang belum di kirim tersebut.
To:Rangga
Hai! Ketemuan yuk!
Oke,Itu terdengar menjijikan. Aku langsung menghapus isi pesan tersebut. Belum ku kirim tentu saja.
"Gimana? Udah ngajak Rangga ketemuan?"Tanya Julian yang entah kapan bisa muncul di kamarku
Aku menghembuskan nafas berat lalu menaruh ponselku di meja.
"Gak tau ah! Gue takut!"
Julian mendengus sebal,"Kenapa takut? Rangga aja gatau lo suka sama dia."
Aku mendelik sebal. Julian merebut ponselku lalu berkata dengan santai,"Sini gue aja."
Aku panik. Jelas saja! Bagaimana jika Julian menulis yang macam macam!? Heck no!
"Ini udah beres. Lo tampil cantik gih, Jam 12 lo di jemput Rangga."
Aku membaca ulang pesan yang di ketikan Julian ke Rangga.
To:Rangga
Jalan yuk. Jemput gue jam 12. Gue mau ngomong. Bisa kan?
From:Rangga
Tenang, gue free. Rapih2 gih!
Aku menghembuskan nafas lega.
Paling tidak otak Julian masih di tempatnya.
"Gue gak ikut-ikutan. Gue mau yang terbaik buat adek gue,Keputusan di tangan lo. Tapi sekali dia nyentuh lo seinci rambut pun, Gue gak diem."
Aku bergidik ngeri lalu menatap Julian kesal."Itu sih sama aja!"
Julian hanya menggedikan bahu tak acuh lalu keluar dari kamarku. Sekarang masih ada setengah jam lagi jam kosong sebelum akhirnya Rangga jemput.
Aku mencuci wajahku lalu menyikat gigi ku kembali agar lebih fresh. Oke terdengar jijik.
Aku keluar dari kamar dan hampir saja berteriak sangking kagetnya Kayla sudah berada di kamarku, sibuk dengan lemariku.
"Sial! Dari kapan lo di sini!? Ngagetin orang aja!"Ucapku kesal
"Lo duduk gih. Gue jadi penunjuk pakean lo hari ini."Ucapnya tanpa melihatku sambil menunjuk tempat tidurku,Aku mengerutkan kening bingung tapi tetap menurut.
Setelah aku duduk di kasur,Kayla berkata "Gue tau lo mo jalan sama Rangga hari ini."Ucapnya sambil nyengir
Aku mendengus kesal,"Liat aja Julian nanti."gerutuku,Tak apasih. Masalahnya Kayla itu heboh. Dia akan menghebohkan apa pun yang ada di depan matanya. Sialnya kali ini aku.
"Jangan protes! Mau buat Rangga berpaling gak!?"
Oke,Kalimat Kayla cukup menyentil.
"Lemari lo isinya bervariasi kok yang di pake cuman sweater-kaos-jeans sih."gerutu Kayla sambil mengeluarkan beberapa potong pakaian. Kok lebay sih!?
"Pake ini."suruhnya sambil menyodorkan outfit yang-sangat-jauh dari kata diriku.
"Ogah! Yang laen gaada?"tanyaku memelas
