Part 11

236 25 0
                                    

"Kenapa kamu selalu
mengganggu ku Guse" __________________________________________________________________

"Chayra tau gak?"

"Tau apa Iqbal?!"

"Iqbal sayang banget sama Chayra!"

"Chayra juga sayang Iqbal!"

"Tapi kata Abi, Chayra harus nikah sama orang yang agamanya sama kayak Chayra."

"Iqbal sama Chayra kan beda keyakinan..." Chayra menundukkan wajahnya.

"Iqbal bakal ikut agama Chayra, gimana?"

Chayra mengangkat wajahnya dan menatap Iqbal. "Kamu serius?"

Iqbal mengangguk dan tersenyum. "Serius..."

"Iqbal harus janji sama Chayra, kalau Iqbal sama Chayra harus sama-sama selamanya...!" Chayra menautkan jari kelingkingnya dan jari kelingking Iqbal.

"Janji!"

°°•••°°

2 hari kemudian.....

Setelah Sholat Subuh, lomba Jasmani dimulai.

Ning Marissa akhirnya memilih lomba tarik tambang dan Chayra sama Siska juga setuju. Kalau lomba Rohani akan diadakan setelah Sholat Dhuhur.

Lomba ini tidak digabung dengan santri putra. Santri putra sendiri dan santri putri juga sendiri.

Lomba pertama dimulai, Ning Marissa, Siska dan Chayra menyaksikan lomba itu dengan seksama.

Lomba pertama telah usai  sekarang berganti lomba kedua, yaitu lomba basket air yang harus memakai sarung.

Lomba basket air berjalan dengan seksama, mereka semua menikmati lomba ini. Sesakali mereka juga tertawa, karena ada yang terjatuh. Seperti Chayra, ia sedari tadi menahan tawanya.

Tiba-tiba saja ada yang menciprati Chayra dengan air.

"Aduh.... Jadi basah kan," keluh Chayra. Chayra menoleh, dan ternyata Gus Hanafi lah yang menciprati Chayra dengan air.

Gus Hanafi memasang wajah tidak berdosanya.

"Ihhh Guse, jadi basah kan baju Chayra," kesal Chayra.

Gus Hanafi hanya menyengir tidak jelas. "Biarin, anti kan belum mandi."

"Kata siapa Chayra belum mandi?" tanya Chayra sambil memasang wajah garangnya.

"Kata ana lah," Gus Hanafi juga tak mau kalah.

"Antum kok bisa disini, ini kan wilayahnya santriwati..." ujar Chayra.

"Bisalah, ana kan Guse...!"

"Sombong....!"

"Biarin wlee..."

Bidadari Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang