Part 9

234 22 2
                                    

"Ini adalah awal kisah kehidupanku di Pesantren sekaligus tentang peretemuanku dan cinta sejatiku" 
________________________________________________

Chayra memutuskan untuk menunggu Siska di depan gerbang.

"Chay, belum balik ke kamar?" tanya Resa yang tiba-tiba sudah berada di samping Chayra.

"Astagfirullah, Resa anti ngagetin aja," pekik Chayra

"Hehehe... Afwan. Lagi nunggu siapa?!" tanya Resa

"Nunggu Siska," jawab Chayra

"Mbak Siska yang kelas sebelas itu?" tanya Resa memastikan.

"Na'am," jawab Chayra

"Kok anti manggilnya–"

"Ana yang nyuruh,"

Sontak saja Chayra dan Resa melihat ke arah sumber suara itu.

"Mbak Siska!" pekik Resa

"Anti.... Resa kan?!" tanya Siska

"Na'am Mbak... Kalo gitu ana permisi dulu ya... Assalamu'alaikum." Resa melangkahkan kakinya menjauh dari tempat itu.

"Yuk pulang," ajak Siska dam dihadiahi anggukan oleh Chayra.

Mereka berjalan berdampingan dan diiringi dengan sholawat yang mereka bawakan.

"Sis, habis ini kita nyuci ya...!" ujar Chayra

"Okelah," putus Siska

Chayra dan Siska sudah sampai di depan gerbang.

"Assalamu'alaikum Pak,"

"Wa'alaikumsalam, eh ada neng Siska sama neng Chayra. Baru pulang sekolah ya!"

Walaupun masih berstatus santriwati baru, Chayra sudah mengenal beberapa ustadz dan ustadzah sampai penjaga gerbang, begitu pun sebaliknya.

"Enggeh Pak,"

Walaupun Pak Yani pakai Bahasa Indonesia, kita harus pakai Bahasa Jawa kalau berbicara dengan Pak Yani.

"Bentar bapak bukain dulu gerbangnya," Pak Yani segera berlari ke arah gerbang dan membukanya.

"Mangga neng." ujar Pak Yani

Mereka mengangguk dan mulai berjalan masuk.

Chayra menghentikan langkahnya membuat Siska juga menghentikan langkahnya.

"Kenapa berenti?" tanya Siska

Chayra tidak menjawab ia malah berjalan menuju mobil yang terparkir di pelantaran ndalem.

Siska mengikuti langkah Chayra.
"Ada apa Cha?" tanya Siska lagi.

"Aku kayak kenal sama mobil ini, kayak mobil Abi aku," jawab Chayra

"Kita ke ruang TU dulu yuk!" ajak Siska

"Ngapain?" tanya Chayra

"Ya cek orang tua kamu lah, masa ngecek gas," tukas Siska

Bidadari Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang