Part 4

311 25 2
                                    

Nabila sudah selesai sarapan ia pergi ke kamarnya untuk mengambil tas. Setelah selesai Nabila pun turun untuk berangkat sekolah.

"Loh Hito!" Oh ayolah ini masih pagi jangan buat mood Nabila kacau.

Hito menoleh ke arah Nabila. "Hai, udah siap belum?" tanya Hito

"Maksudnya?" Nabila sama sekali tidak paham apa maksud Hito.

"Gue tanya lo udah siap belum kalau udah ayo berangkat bareng gue" ujar Hito

"Gue sama lo!" Nabila menunjuk dirinya sendiri dan setelah itu Hito.

"Iya"

"Gue bareng Ayah gue" ujar Nabila

"Ayah udah berangkat Bil, kamu berangkat sama Hito aja" ujar Bunda Nia yang sedang berada di dapur.

"Nabila gak mau Bun. Bunda anterin aja ya kalau gak Abang aja" rengek Nabila

"Bunda gak bisa Bil masih banyak kerjaan di rumah"

"Abang juga gak bisa"

"Nah gimana mau gak?" tanya Hito

"Udahlah dek terima aja" ujar Farel– Abangnya Nabila.

Nabila mendengus dan akhirnya Nabila memilih untuk menurunkan egonya sendiri.

"Gimana?" tanya Hito sekali lagi

"Iya gue bareng sama lo" jawab Nabila

"Nah gitu dong" ujar Hito senang

"Bun, Bang Nabila sama Hito berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum" pamit Nabila sambil mencium punggung tangan Bunda dan Abangnya dan diikuti Hito.

Setelah mencium punggung tangan Bunda dan Abangnya Nabila mencium pipi Bunda dan Abangnya juga.

Hito mau melakukan apa yang Nabila lakukan tapi dicegah oleh Nabila.

"Eh lo mau ngapain?" tanya Nabila

"Mau ci–"

"Gaboleh" potong Nabila cepat

"Yaudah deh. Bun, Bang Hito berangkat dulu ya" pamit Hito

"Iya, hati-hati gak usah ngebut kalau bawa montor" pesan Bunda

"Jagain adek gue" ujar Farel.

"Siyap"

Hito dan Nabila berjalan keluar.

"Lo ngapain sih pakek jemput gue segala?" tanya Nabila

"Sama Ayah lo boleh kok" jawab Hito

Nabila hanya mendesah pasrah. Tumben sekali Ayahnya itu mengijinkan dirinya dibonceng oleh laki-laki.

Memang yang mengantar Nabila pulang ketika Ayah dan Abangnya tidak bisa menjemput adalah Hito tapi tidak sampai depan rumah hanya sampai depan gang karena kalau sampai Ayahnya tau pasti Ayahnya akan marah.

°°•••°°

Pagi-pagi sekali Bu Eka mebangunkan Chayra untuk Sholat Tahajud dilanjut membaca Al-Qur'an sampai Adzan Subuh.

Adzan Subuh berkumandang Chayra dan Bu Eka segera menunaikan Sholat Subuh.

"Chay kamu udah mandi?" tanya Bu Eka

"Udah Bu" jawab Chayra

"Kok belum ganti baju sih?" tanya Bu Eka pasalnya Chayra masih menggunakan gamis berwarna navy dan hijab senada.

Bidadari Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang