Part 5

283 22 2
                                        

"When i saw you there was a strange squeak that I had never felt when he suddenly disappeared" 

~Chayra Rahmah Fatimah~ 
_______________________________________________

Chayra berlari menjauh dari tempat tadi ia sedikit kesusahan berlari karena ia membawa koper. Tiba-tiba saja koper nya tida sengaja jatuh dan ada salah satu preman memergokinya.

"Bos ada mangsa tuh!" ujar salah satu Preman pada orang yang ada di depan nya Kemungkinan itu Bos nya.

Chayra terus berlari sampai menjauh dari preman-preman itu. Chayra berlari terlalu kencang sehingga ia tak sengaja menabrak Pemuda tampan kelihatannya seperti santri.

"Maaf....... Maaf" Chayra membantu Pemuda itu mengambil kitab-kitab yang berceceran karena ulahnya.

Setelah selesai Chayra langsung bangkit. "Maaf saya tidak sengaja"

Chayra mendongak melihat Pemuda yang ia tabrak.

"Masyaallah....." gumam Pemuda yang satunya.

"Sekali lagi saya minta maaf...... Saya tidak sengaja" ujar Chayra

"Tidak apa-apa" balas Pemuda yang ditabrak Chayra tadi

"Ya Allah terimakasih Engkau telah menurunkan Bidadari secantik ini untuk Hamba" ujar Pemuda disamping nya sambil mengadahkan tangan nya.

Pemuda yang ditabrak Chayra menginjak kaki pemuda disampingnya.

"Aws.... Kakak kenapa antum menginjak kaki ana" ujar Pemuda itu sambil memasang wajah melas.

Pemuda yang dipanggil kakak itu hanya memandang nya dengan tatapan tajam.

Ouh ternyata mereka Kakak- Adik toh.

"Maaf.... Perkenalkan nama saya Chayra Rahmah Fatimah" ujar Chayra sambil menyatukan kedua tangan nya di depan dada membuat mereka mengalihkan pandangan nya.

"Ana Hanif dan ini adik ana Hanafi" ujar Pemuda yang bernama Hanif

Owh ternyata nama nya Hanif bagus juga namanya kayak orangnya. Tapi kenapa gue deg-degan gini ya.

"Maaf sebelumnya....... Ukhti mau kemana ya kok bawa koper sambil lari-larian?" tanya Hanif

Tumben ngomongnya panjang biasanya cuman diem aja kayak orang bisu gumam Hanafi dalam hati sambil terkekeh.

"Emm.... itu.... Anu...... Saya mau ke rumah kakek" jawab ku

"Eh sebentar gue kayak nya pernah lihat lo deh" ujar ku

"Maaf ukhti jangan pakek gue-lo pakek ana-anti-antum aja, ukhti tau kan" ujar Hanif

"Pasti lah tau" balas Chayra

Chayra menatap lekat wajah Gus Hanif yang ditatap merasa risih dan tidak nyaman akhirnya Gus Hanif memilih memalingkan pandangannya.

Chayra menjentikkan jarinya. "Nah! lo–eh maksudnya antum yang sering ceramah di TV kan"

Gus Hanif mengangguk ia bukan tipikal orang yang suka berbicara ataupun basa-basi.

"Adik ana sering nonton antum ceramah sama Umi ana apalagi kalau pas antum senyum.... pasti adik ana langsung loncat-loncat sambil teriak-teriak gak jelas" tutur Chayra

Bidadari Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang