SOQ'10

7.7K 412 4
                                    

aku up cepet nih!
jangan lupa teken bintang dulu

•Happy Reading•

Nara pun terus berjalan menuju Sofi yang bergetar ketakutan dengan masih menodonkan pisaunya.

"Jangan gemeter gitu dong megang pisaunya" ucap Nara kemudian membenarkan genggaman pisau di tangan Sofi

"DIEM GAK LO!" bentak Sofi lagi

"Kenapa harus diem?" ucap Nara santai

"ARGHH AWAS YA LO!"

Shutt

Semua orang di kantin menegang dengan nafas tertahan mereka menyaksikan dengan kedua mata mereka pisau yang hampir saja menembus jantung jika tidak menghindar.

"Duh yang bener dong masa ga kena" ejek Nara

Berbeda dengan teman temannya,ada yang memandang khawatir,antusias,dan biasa saja karna sering melihat yang seperti itu.

"Sekarang giliran gw ya?kan tadi lo udah" Nara

Sofi yang mendengar itu pun menegang dan ketakutan.

Shutt

Dan yap!tepat sasaran menembus lengan kulit Sofi,darah merembes keluar dari bajunya.

"Yahh kurang tepat,harusnya kan dijantung" ucap Nara dengan wajah cemberutnya.

Nara menghampiri Sofi dkk dengan Sofi jatuh terduduk.

Plakk Plakk Plakk Bughh

"Itu balasan karna lo udah bentak gw temen gw dan udah nampar temen gw" ucap Nara dengan dinginnya.

Nara beralih ke antek Sofi,mereka yang melihat Nara berjalan kearah mereka semakin memundurkan langkahnya.

"Hei sini dong jangan ngehindar gitu,SINI!" ucap Nara dengen membentak di akhir ucapan.

Mereka pun mendekati Nara.

Plakk

Plakk

Plakk

Tiga tamparan diberikan kepada mereka,menurut Nara ini belum seberapa ia bisa saja menyeretnya ke markas dan memenggal kepalanya.

"Itu buat kalian karna ganggu makan gw dan temen temen gw" ucap Nara.

Setelah kejadian itu Nara langsung pergi meninggalkan sekolah menuju kantornya.

☀☀☀

Sebuah mobil sport terparkir rapih di depan sebuah perusahaan besar.Ya,itu adalah mobil Nara.

Nara pun memasuki gedung tersebut tak lupa dengan memakai topengnya,para pegawai menunduk tanda hormat pada pimpinan mereka.

Nara memasuki lift kemudian menuju ruang kerja nya. Dan tak lama kamudian datanglah kak Cia.

"Ehh dek udah daritadi?" Cia basa basi.

"Nggak".

"Aelah jangan serius gitu napa,santuy aja santuy" dengan dihadiahi tatapan tajam Nara.

"Eh canda dek ah" Cia tersenyum kikuk,sepertinya dia salah waktu untuk bercanda,pikirnya.

"Gimana soal proyek?" Nara to the point.

Queen of SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang