"Bukankah kau bisa berenang? tapi kenapa kau tidak bertahan." tanya Louis seraya menukik kedua alisnya tajam sembari mengobati lengan Rebecca yang terluka akibat dirinya."Karena aku tau kau pasti akan datang menyelamatkanku." ucap Rebecca tanpa melepaskan tatapannya dari lengannya yang kini sedang diobati.
"Bagaimana jika aku tak menyelamatkanmu, Kenapa kau bisa berfikiran seperti itu." Louis menatap Rebecca semakin tajam.
Wanita itu tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Louis mengikis jarak diantara mereka "Karena kau mencintaiku." setelah berucap begitu Rebecca kembali menunduk menatap lengannya yang terluka.
"Kau bukan melakukan pembunuhan tapi hukuman, makanya aku tidak takut. Jika kau benar benar ingin membunuhku pun aku tak perduli, karena aku tak memiliki sesuatu yang berharga di dunia ini yang membuatku tetap bertahan." timpal Rebecca.
Mendengar ucapan Rebecca membuat hati Louis berdenyut sakit. Tidak memiliki sesuatu yang berharga? jadi dirinya apa? hanya sekedar pajangan saja.
"Rebecca selalu mengatakan jika dia mencintaiku. Tapi entah mengapa aku merasa dia tak serius dalam mengucapkan hal itu." batin Louis sedih.
Wajah Louis mendadak berubah menjadi murung, entahlah dia selalu merasa Rebecca tak benar benar mencintai dirinya. Setelah itu tidak ada percakapan yang terjadi di antara mereka yang ada hanya keheningan terlarut dalam pikiran masing masing.
"Satu minggu lagi adalah hari pengangkatanmu sebagai ratu." ujar Louis membuka suara.
Mendengarnya membuat Rebecca mengedipkan matanya berkali kali, itu terlihat sangat menggemaskan di mata Louis.
"Sungguh?" tanya Rebecca.
"Hmm." jawab Louis.
"Kau sudah belajar?" tanya Louis datar.
Rebecca mengangguk antusias "Tentu saja sudah dan itu tidaklah sulit. Kau tau aku ini sangat pintar."
"Sebenarnya kau tak perlu memaksakan diri. Cukup berada disampingku saja itu sudah cukup." ujar Louis.
Rebecca tersenyum menggoda mendengarnya "Sungguh, apa kau tau yang mulia secara tak langsung kau sedang mengungkapkan perasaanmu padaku saat ini." Rebecca mencolek dagu Louis lalu mengedipkan sebelah matanya.
"Jangan bermimpi, aku tak akan pernah mengucapkan kata menjijikkan itu." Rebecca terkekeh mendengar ucapan dari Louis.
"Kau benar benar tak mencintaiku ya?" tanya Rebecca sambil menaik turunkan kedua alisnya.
Louis langsung membuang muka. Melihat Louis yang tak kunjung menjawab pertanyaannya "Yah, terserah. Tapi aku tau kau itu mencintaiku. Kau pernah mengatakannya tau."
Louis menaikkan sebelah alisnya bingung "Kapan?" tanya Louis.
Rebecca mendekatkan wajahnya ke telinga Louis lalu membisikkan sesuatu "Waktu kau mabuk, kau memperkosa ku dan ketika kita bersatu kau terus mendesahkan namaku dengan berkata-"
"Ohh Rebecca akuuhh sangat mencintaimu. Akuu akan ahhh aahh memberikan segalanya untukmuh..." bisik Rebecca meniru desahan Louis waktu lampau.
Wajah Louis masih terlihat tenang dan angkuh. Namun telinganya begitu merah menandakan pria ini sedang malu bukan main. Melihat telinga Louis yang memerah membuat Rebecca mau tak mau menggodanya. Entahlah rasanya sangat seru gitu menggoda raja angkuh ini.
Rebecca merangkak di atas kasur lalu memeluk punggung Louis dari belakang. Kemudian dielus elusnya dada bidang yang memiliki kotak kotak berjumlah delapan itu dengan gerakan sensual. Tak lupa wanita ini juga menggigit daun telinga Louis dan menjilatnya juga mengulumnya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Evil Queen
RomanceHanya cerita sederhana tentang seorang raja yang terlalu mencintai ratunya. 🐥