Chapter 16: Shut up!

53.7K 5.3K 185
                                    


Hari ini Rebecca memiliki jadwal pesta minum teh dengan para bangsawan wanita di pergaulan kelas atas.

Saat ini ia sedang menyedu teh dihadapannya dengan tenang dan anggun. Para wanita bangsawan begitu terkejut melihat rupa Rebecca. Walau mereka tak ingin mengakuinya tapi, wajah itu benar benar sangat cantik, sesuai yang digosipkan.

Di meja panjang itu ada tiga orang gadis yang berasal dari keluarga Duke dan lima orang gadis lainnya yang berasal dari keluarga Marquess.

"Yang mulia ratu cantik sekali mata yang mulia berwarna hijau seperti batu zamrud yang berkilauan di malam hari," puji Linda.

"Terima kasih." balas Rebecca dengan senyuman.

"Itu benar, mata yang mulia merupakan mata yang sangat indah dan langka didunia ini." timpal yang lainnya.

Rebecca tersenyum manis mendengar pujian yang terus terusan dilontarkan untuknya. Sebenarnya Rebecca tahu mereka semua tak tulus mengucapkan hal itu, karena para dayang pernah mengadu padanya jika sebagian wanita bangsawan selalu menjelek jelekkan dirinya dari belakang.

Mereka semua yang dulunya merupakan calon kandidat ratu yang tidak terpilih oleh Louis tentu saja merasa kesal pada Rebecca yang merupakan gadis lintas dimensi tiba tiba datang ke dunia ini dan berhasil mencuri hati Louis hanya dalam satu kali.

Padahal mereka semua sudah ratusan kali bahkan ribuan kali mengejar Louis tapi selalu saja tak berhasil dan berakhir dengan cacian dan ancaman kematian.

Salah satu wanita disana yang bernama Emerald, terang terangan menatap Rebecca tak suka, dari tadi dia menatap Rebecca dengan sinis seolah meremehkan. Dirinya tampak tidak takut dengan Ratu yang pangkatnya bahkan sepuluh kali lebih tinggi darinya. Baginya Rebecca adalah gadis pendiam yang akan diam saja jika ditindas. Hal ini pasti menguntungkan untuknya.

Pertama ia ingin mempermalukan Rebecca disini dihadapan para wanita bangsawan lainnya.

Emerald membuka kipas hitamnya lalu mengibas ngibaskan fi depan wajahnya seraya berkata dengan nada mengejek "Yang mulia ratu saya sering melihat anda memakai gaun berwarna gelap dan sangat terbuka. Apakah yang mulia ratu dulunya seorang wanita penghi- upss...." Emerald menghentikan ucapannya dengan wajah yang dibuat pura pura terkejut. Seolah ucapan tadi tak sengaja terlontar dari mulut manisnya.

Semua wanita bangsawan disana sangat kaget dengan apa yang diucapkan Emerald, yah tak sia sia sih mereka membawa Emerald kemari. Dalam hati mereka semua tertawa puas dengan ucapan Emerald.

"Iya nih pakaianku terbuka semua. Mau gimana lagi habisnya Louis selalu mengoyak gaunku ketika kami bercinta. Jadi makanya semua gaunku kurang bahan." ujar Rebecca dengan senyum.

"Tenang saja, nanti aku akan menasehati Louis untuk tidak mengoyak gaunku lagi. Aku hanya tinggal mengatakan nona Callendis sangat terganggu dengan sifatmu yang satu itu." tambahnya lagi.

Dapat Emerald rasakan jantungnya yang berdegup sepuluh kali lebih cepat. Bukan, bukan karena ia sedang jatuh cinta tapi karena dirinya sangat ketakutan dengan aduan Rebecca pada Louis. Bisa bisa setelahnya dirinya akan dibakar atau dibunuh dengan cara sadis oleh Louis.

Padahal ia mengira Rebecca hanya akan diam saja tak menjawab ucapannya. Tapi...

Emerald langsung bersimpuh seraya memegang kaki Rebecca "Ya- yang mulia ratu saya tak bermaksud begitu. Mohon ampuni saya yang mulia ratu."

My Lovely Evil QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang