Chapter 15: Cesa

52.5K 5.4K 129
                                    


Rebecca membaca dokumen dihadapannya sembari mengulum senyum.

"Sistem pemerintahannya benar benar mirip dengan Inggris. Jadi hal ini bukanlah hal yang sulit bagiku. Terlebih lagi aku sangat menyukai politik." batin Rebecca.

Rebecca menulis dan menandatangani berbagai surat dan dokumen sambil sesekali bersenandung. Ia berniat membereskan semua dokumen ini sekarang sebelum nanti menumpuk akibat menunda waktu.

Tak terasa beberapa jam sudah berlalu, hanya tinggal beberapa dokumen lagi Rebecca menyelesaikan tugasnya. Rebecca terlihat begitu fokus sampai tak menyadari ada seseorang yang  membuka pintu dan terpampanglah seorang wanita berwajah cantik dengan rambut pendek sebahu dan kulit mulus seputih susu.

Rebecca mendongak menatap siapa yang memasuki ruangan ini. Dan ia begitu terkejut melihat ada wanita yang cantik sekali. Selama ia berada di dunia ini ia jarang melihat ada wanita cantik. Karena di dunia ini perbedaan fisik antara wanita dan pria sangat jauh berbeda.

"Cantiknya." puji Rebecca dalam hati.

Orang itu menghela nafas melihat reaksi Rebecca. Lagi lagi orang orang selalu menatapnya begini. Jadi kesal saja.

Perlahan ia mendekati sang Ratu lalu berlutut memberi salam "Saya memberi salam kepada yang mulia ratu kekasih matahari kerajaan."

Rebecca berdehem berusaha menyadarkan diri dari lamunan. Ia menatap tangan wanita itu yang sedang membawa berbagai dokumen.

"Ada perlu apa?" tanya Rebecca.

Wanita itu menatap Rebecca dengan dingin ia mendekati Rebecca lalu berdiri disebelahnya. Wanita itu menyodorkan dokumen ditangannya dan berniat mengajarkan Rebecca apa saja yang harus diurus dan bagaimana cara mengurusnya.

Tapi wanita itu dibuat kaget ketika melihat tumpukan dokumen dokumen lain dimeja yang hampir selesai. Lantas wanita tersebut menggeram dalam hati.

"Wanita ini, asal tulis saja ya. Apa dia tak tau seberapa pentingnya dokumen itu. Bisa bisanya baginda memilih ratu yang bodoh dan ceroboh begini." geram wanita tersebut dalam hati.

Wanita itu langsung membaca sehelai dokumen yang sudah Rebecca selesaikan. Dan ia begitu kaget karena apa yang ditulis ini benar seperti yang seharusnya. Dari kabar angin mengatakan jika wanita ini merupakan gadis lintas dimensi. Tapi bagaimana mungkin seorang gadis lintas dimensi bisa memahami dunia politik di Negeri ini.

"Apa kau orang yang ditugaskan membantu pekerjaanku?" wanita itu menjawab ucapan Rebecca dengan anggukan dan dengan tampang datar bukan main.

"Kau tak perlu khawatir, aku sangat mengerti dengan pekerjaanku. Jadi, kau urus saja sisanya aku ingin keluar menghirup udara segar sebentar." ujar Rebecca dengan senyuman. Kemudian Rebecca berdiri dari posisi duduknya.

Pipi wanita itu bersemu merah ketika melihat senyum Rebecca. Melihat reaksi wanita tersebut membuat Rebecca terkekeh lucu.

"Kenapa pipimu memerah begitu? kau seperti pria yang jatuh cinta saja." kata Rebecca dengan tawa kecil miliknya.

Wanita tersebut kembali memasang tampang dinginnya seraya melirik kesana kemari salah tingkah.

"Siapa namamu?" tanya Rebecca dengan lembut.

My Lovely Evil QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang