Chapter 11: Confused

64.1K 6.1K 383
                                    


"Akhh..." tiba tiba Louis terjatuh sambil memegang dadanya. Muir melototkan matanya lalu membantu pria itu berdiri. Tapi, untuk berdiri saja sangat berat. Rasanya seperti ada batu besar yang menimpa tubuh Louis, ia tak sanggup tuk sekedar berdiri.

"Panggil... Rebecca." timpal Louis.

Muir mengangguk "Baiklah yang mulia."

Muir pun langsung menyuruh para prajurit tuk memanggil Rebecca. Dan tak berapa lama kemudian Rebecca datang dengan langkah tergesa gesa berserta dengan beberapa dayang yang mengikuti langkah wanita itu dari belakang.

Melihat kutukan Louis yang kambuh lagi Rebecca pun langsung mendekap pria itu lalu mengelus surainya penuh sayang.

"Sakit sayangku?" tanya Rebecca.

Louis mengangguk, namun ketika tersadar bahwa ia menunjukkan sisi lemahnya Louis pun langsung menggeleng. Rebecca mengelus surai Louis penuh sayang. Sedangkan Louis hanya menguburkan wajahnya dalam dalam dibelahan dada Rebecca.

"Keluar Muir." usir Louis.

Muir menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu membungkuk hormat kemudian pergi berlalu dari ruang kerja Louis begitu juga dengan para dayang yang mengikuti Rebecca tadi.

Rasa sakit akibat kutukan tersebut bisa hilang jika Rebecca berada di dekatnya. Louis tak tau entah mengapa bisa begitu.

"Apa selama ini kutukannya masih belum menghilang?" tanya Rebecca.

Louis menggeleng "Sepertinya tak lama lagi hilang." imbuhnya.

Rebecca memagut magut "Berarti sebentar lagi aku akan diasingkan." gumam Rebecca.

Louis yang samar samar mendengar ucapan Rebecca mendongak menatap wajah wanita itu "Kau mengatakan sesuatu?" tanya Louis.

Rebecca tersenyum dengan manisnya "Tidak ada~" ucapnya bernada ceria bukan main

"Masih sakit?" tanya Rebecca.

Louis menjawabnya dengan gelengan. Setelah itu Louis berdiri lalu menatap Rebecca dengan dingin. Kemudian ia berjalan mendekati meja nakas untuk mengambil sesuatu. Dan ternyata itu adalah sapu tangan yang bertuliskan nama si cantik Rebecca.

Rebecca tertawa melihat jahitan namanya, apa yang menjahit itu adalah orang yang baru pertama kali belajar menjahit? jika iya pun, mungkin hasil dari penjahit baru akan lebih bagus dari ini.

"Pfftt, siapa yang menjahit ini Louis?" tanya Rebecca.

"Aku."

Rebecca langsung menghentikan tawanya "Eh?"

"Jelek ya?" tanya Louis seraya menatap sapu tangan tersebut. Wajah Louis berubah murung melihat Rebecca menertawakan buatan tangannya.

"Ka kau membuatkan sapu tangan itu untukku?" tanya Rebecca seraya berkedip berkali kali.

"Ya. Ini sebagai hadiah pernikahan." jawab Louis.

Tangan Rebecca terulur untuk mencubit gemas pipi si tampan. Lalu Rebecca mengambil sapu tangan yang ada di tangan Louis dan menelitinya dengan begitu cermat.

"Jujur, jahitannya memang sangat kacau seperti benang kusut yang dipaksa untuk tetap lurus. Tapi, karena ini tulus dari hatimu maka aku akan menjaganya dengan baik." imbuh Rebecca.

Louis memalingkan wajahnya ke samping "Aku tak membuatkannya tulus dari hati." bantah Louis ketus.

Rebecca tertawa "Pantas saja aku sering melihat bajumu ditempeli benang kusut. Sudah berapa lama kau membuatkannya untukku?"

My Lovely Evil QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang