14. Fine

335 42 0
                                    

Jeno sudah mendengar kabarnya. Kabar jika Karina kabur karena tidak mau dinikahkan dengannya

"Dia nekat juga" gumam Jeno terpukau. Tapi hanya sebatas itu, sisanya laki-laki 18 tahun itu merasakan rasa senang yang meluap-luap. Bukankah dengan begini dia tidak perlu menikah dengan Karina lagi, tapi dengan Jessica sang kekasih hati.

Baiklah sepertinya Jeno harus memikirkan siasat jitu untuk membuat dia benar-benar tidak akan menikah dengan Karina. Pokoknya dia harus sudah menikah dengan Jessica sebelum Karina ditemukan dan itu tidak akan lama mengingat pengaruh Jeff Genta yang tidak main-main, jadi dia harus bertindak cepat.

Dia tau Karina akan membayar mahal perbuatannya sendiri itu dan Jeno tidak cukup peduli dengan menambah masalah Karina lagi, dengan dia yang tidak jadi menikah dengan Karina itu akan menjadi masalah besar untuk Jeff Genta kan? Tentu saja itu juga akan menjadi masalah Karina.

Hohohoho ucapkan selamat tinggal untuk gadis paling licik Karina Fiona Genta yang akan berakhir sebentar lagi.

Jeno tersenyum miring.

***

Karina tau apa yang dilakukannya sekarang akan membuatnya mendapatkan masalah besar. Tapi, dia tidak punya pilihan lain. Melarikan diri dari sana adalah pilihan terbaik saat ini. Persetan dengan ayahnya, dia sudah menahannya selama ini dan tidak lagi, dia akan hidup dengan jalannya sendiri dan dia yang punya kuasa atas pilihan dirinya sendiri. Bersama Juan, dia akan memulai semuanya dari awal.

"Kau yakin Karina? Kau bisa mendapatkan masalah besar jika sampai ketahuan" Juan menatap Karina yang duduk bersamanya di sofa ruang tengah , perasaan Juan gamang dan tak percaya. Seorang gadis dari keluarga kaya raya yang semua orang berharap ada di posisinya malah melarikan diri ke rumah sederhana milik Juan. Juan sampai kaget setengah mati begitu mengetahui alasan Karina berkunjung ke rumahnya siang ini.

"Makanya jangan sampai ketahuan, aku yakin Ayah tidak akan menyangka jika aku punya teman dan ada disini. Kau tenang saja" Karina yakin itu, tidak ada yang akan menyangka jika dia berada disini, bahkan Sakura pun tak akan membocorkan apapun karena dia sendiri tidak tau alamat pasti Juan, Sakura hanya tau dia punya teman.

"Tapi, bagaimana kalau-"

"Tidak akan terjadi apa-apa, yang penting kau tampung dulu aku disini" dengan santai Karina bangkit menuju kamar Juan

"Aku pinjam kaos mu ya, seragam ini sangat tidak nyaman" dengan cuek gadis itu mengambil asal baju kaos milik Juan beserta celana training hitam yang juga milik laki-laki itu. Karena tubuh Juan tidak termasuk bongsor, jadi pakaiannya lumayan cocok untuk Karina dan tidak terlalu kedodoran.

"Aku masak Omelette, mau?" Teriak Juan yang sepertinya sudah ada di dapur

"Boleh, aku juga lapar"

Selesai mengganti pakaiannya Karina menghampiri Juan yang masih sibuk dengan wajan dan telur beserta teman-temannya.

"Ada yang bisa ku bantu?" Karina sudah berdiri di samping laki-laki itu

"Tidak, tidak perlu. Kau duduk tenang saja"

"Baiklah kalau begitu" Karina menurut, Memilih duduk di kursi yang tak jauh dari Juan.

karina memperhatikan Juan lamat-lamat, dia tidak ingin melewatkan satupun pergerakan dari laki-laki itu.

Meski baru mengenal Juan selama beberapa Minggu, tapi Karina tau kalau Juan adalah laki-laki yang baik.

Perasaannya pun kini ia rasa telah berubah. Dia kini sadar kalau dia sudah jatuh cinta pada senyum itu sejak pertama kali melihatnya.

"Tolong pikirkan lagi Karina, aku tidak ingin kau menyesali ini semua" tutur Juan pelan ketika keduanya duduk-duduk di ruang tamu setelah selesai makan siang bersama.

PILIHAN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang