Sekali lagi Sakura membantu menyelamatkan Karina, dengan segala macam kebohongan akhirnya Jeff Genta tak lagi bertanya-tanya dari mana mereka berdua karena baru pulang setelah malam menjelang.
Tapi Karina masih seperti sebelumnya, seakan raganya disini tapi nyawanya masih tinggal di makam Juan.
Sakura ingin membantu tapi dia sendiri tak tau harus bagaimana lagi, semua sudah dia usaha sudah dia kerahkan. Dari mengajak bercanda sampai menceritakan cerita lucu yang biasanya berhasil mengocok perut Karina sekarang bahkan tak ia dengar lagi.
Sekarang sakura hanya bisa menatap nona-nya itu dengan prihatin, sejak pagi hanya duduk terdiam menyender di kepala ranjang.
Sampai ponselnya yang berdering pun tak berhasil mengusiknya, Sakura melihat nama Yoshi tertulis di layar ponsel
"Nona, tuan Yoshi menelfon" tapi sakura tak menerima jawaban, Sakura tak pernah berani membuka ponsel Karina walaupun disuruh jadi dia biarkan saja ponsel itu berdering puluhan kali dengan nama yang sama.
Namun saat kembali berbunyi Sakura melihat lagi bukan nama Yoshi melainkan nomor tidak dikenal, kalau yang ini Sakura berani. Dengan ragu-ragu Sakura menggeser ikon terima telfon
"Halo?"
"Hai Karina, ini William, masih ingat?"
Sakura membulatkan mata, dengan segera dia menggoyangkan bahu Karina
"Nona, ini tuan William temannya tuan Juan"
Mendengar nama Juan disebut, Karina langsung tersadar, dia menatap Sakura dengan linglung
"Tuan William menelfon" kata Sakura, dia mendekatkan ponsel pada telinga Karina
"Halo"
"Hai, apa kabar? Gue harap lo nggak lagi nangisin Juan kan?"
Sakura takjub, hanya mendengar kalimat itu Karina menarik senyum meski tipis tapi itu seratus persen lebih baik daripada Karina yang sebelumnya
"Nggak"
"Good, mungkin terdengar klasik tapi Juan nggak akan seneng kalau ngeliat lo malah jadi males hidup cuma karena ditinggal dia selamanya, life is going on, lanjutin hidup lo dengan ataupun tanpa dia, karena cuma itu yang bisa lo lakuin"
"Gue tau lo lagi boongin gue"
"Kedengaran ya? Yah setidaknya gue nggak galau-galau banget padahal kan gue kenal dia lebih lama dari lo, gue gede bareng dia, setiap momen dalam hidup gue selalu ada dia tapi gue berusaha ikhlas, lah masa lo baru ditinggal gitu doang langsung mewek nggak mau makan, malu tau sama saham punya Lo itu"
"Tau darimana lo gue punya saham?"
"Yaelah, semua orang di negeri ini juga tau kali, udah ah gue cuma mau ngecek lo doang, siapa tau lo milih ngikut dia kan, ntar gue yang repot, jangan coba-coba mikir kesana ya? Kasian ntar saham lo jadi rebutan orang"
"Berisik"
Sambungan telfon Karina akhiri sepihak, baru sebentar tapi telinganya sudah panas mendengar ocehan laki-laki itu
"Sakura kenapa kau tidak membawa makan siang?"
"Ha? Oh siap nona, akan saya bawakan" dengan semangat Sakura berlari-lari kecil keluar dari kamar Karina, dia benar-benar bersyukur nona-nya sudah kembali seperti semua, dia harap Karina memang benar akan melanjutkan hidupnya seperti kata William.
And mungkin Sakura harus say thank you untuk tuan William ini
"Sakura!"
Sakura membeku, kalau nyonya besar memanggilnya seperti ini pasti akan terjadi sesuatu
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN✓
RandomKarina tau dimana posisinya, ia tau hidupnya telah ditentukan sejak ia lahir. Tak ada pilihan dalam hidupnya, semuanya sudah di susun oleh kedua orang tuanya. Hidup penuh kejutan?? Naaaahh tak ada kejutan dalam hidup Karina.