02. Bestfriend

583 76 0
                                    

"selamat sore Karina" Yoshi segera memberi salam sopan begitu Karina telah sampai di tempatnya menunggu.

"Nggak usah sopan-sopan amat" bukannya balas menunduk dan mengucapkan salam dengan formal, Karina malah membalas santai dan duduk begitu saja di kursi yang berhadapan dengan kursi Yoshi.

"Dasar, gue kan anaknya punya tutur kata yang sopan dan mulia"

Karina mendelik"Sopan? Yang kemarin-kemarin nyelonong ke kamar gue siapa?" Karina bersedekap dada, image anggun ala-ala putri terhormat hilang begitu saja.

"Tuan Jeff ada di rumah"

Karina memutar matanya "Kalo sama tuan Jeff aja lo takut, tapi nggak pernah takut sama yang punya kamar"

Yoshi terkekeh kecil, lalu mengambil gelas teh nya, mengangkatnya di udara

"Bersulang??"

Karina melakukan hal yang sama

"Bersulang"

Yoshi memang sering berkunjung ke kediaman Karina, hubungan persahabatan keduanya yang sudah jadi pemandangan umum seisi rumah, kecuali Jeff Genta, ayah Karina yang tak terlalu menyukainya.

"Oh iya, besok sekolah, ah malas banget deh. Cepat banget sih liburnya"

Karina tersenyum maklum, Yoshi sama dengannya, tidak terlalu menyukai kehidupan orang kaya yang selalu tentang kekayaan dan harga diri.

"Biarin lah, biar cepat lulus juga kan"

"Iya sih, tapi males banget tau gak, belajar belajar belajar, belajar Mulu"

Yoshi kembali meminum tehnya, kali ini dengan sedikit kesal.

"Yaa gimana lagi, kalo gak belajar kan bukan sekolah namanya"

"Tapi gue lebih suka berenang tau gak"

Karina mengerti, renang adalah olahraga favorit Yoshi. Ia bisa berenang 3 jam lebih tanpa merasa kedinginan meski udara sedang dingin. Bahkan di musim hujan pun ia masih bisa berenang dengan bebas.

Yoshi sedikit beruntung karena orang tuanya tidak menentang hobinya itu asal kan nilai akademik nya tetap stabil dan mengalami kenaikan sangat berbeda dengan nasib Karina yang bahkan tak tau dimana passion atau apa saja kemampuannya.

Karina dan Yoshi kembali berbincang sampai matahari hampir tenggelam, Yoshi memang lawan bicara yang menyenangkan, Karina sama sekali tidak merasa canggung atau segan saat mengobrol berdua dengannya. Pemikiran-pemikiran Yoshi yang terbuka dan modern membuat Karina nyaman dan obrolan mereka selalu nyambung.

Saat akan gelap, Yoshi pamit pulang, meski sedikit tidak rela karena harus berpisah dengan sang sahabat, namun Yoshi harus pulang jika tidak ingin bertemu dengan Jeff Genta, entahlah aura dari ayah Karina itu selalu bisa membuat bulu kuduknya berdiri.

***

Pagi yang cerah, Karina sudah siap dengan seragam sekolahnya. Hari pertama sekolah di semester yang baru, membuat Karina sedikit bersemangat meski ia harus menyiapkan dirinya untuk kembali ke rutinitas di sekolah dan menghadapi cercaan serta hinaan dari para gadis yang iri akan dirinya.

Sebagai seorang putri dari kelas jetset tak selamanya menimbulkan kekaguman orang-orang namun ada kalanya ia malah akan dihina dengan berbagai macam hinaan.

"Nona, anda sudah siap??" Sakura muncul dari balik pintu, sudah siap dengan seragamnya juga.

"Ya Sakura, terima kasih Riana" Riana mengangguk, lalu undur diri karena tugasnya menyiapkan sang nona untuk berangkat sekolah telah selesai

PILIHAN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang