Seperti yang dijanjikan, Karina sampai di sekolah jam 5 kurang dengan diantar oleh Juan. Karina menghabiskan waktu di rumah Juan dengan membantu laki-laki itu memasak lalu makan bersama, setelah itu membantu paman Ed yang mengurus kebun Juan memetik sayuran. Karina cukup bahagia, setidaknya banyak pengalaman baru yang ia dapat hari ini. Sepertinya lain kali ia harus datang lagi ke rumah itu.
Karina dan Sakura sedang berada di dalam mobil untuk kembali ke rumah. Sakura berhasil mengelabui supir dengan mengatakan jika Karina sedang belajar bersama Jeno dan untunglah supir itu percaya-percaya saja.
Ponsel Karina bergetar, sebuah pesan dari Sakura membuat Karina langsung menoleh bingung pada Sakura. Sakura melirik ponsel Karina memberi kode untuk membaca pesannya.
Sakura
Laki-laki tadi temanmu?
Nona dari tadi di rumahnya?Ooh Karina mengerti sekarang. Sakura tak ingin pembicaraan mereka di dengar oleh supir yang berpotensi akan mengadukan pada Ayahnya.
Karina
Iya, dia temanku
Aku dari rumahnya tadiSakura menatap Karina dengan melebarkan matanya
Sakura
Anda yakin nona?
Dia bukan anak keluarga kaya kan?Karina
BukanSakura semakin membulatkan matanya membuat Karina menghembuskan nafas lelah
Karina
Memangnya kenapa?
Apakah aku tidak boleh memiliki teman?Sakura
Bukan seperti itu nona
Saya hanya mengkhawatirkan teman
anda itu
Bagaimana jika tuan besar tau?Karina
Makanya jangan sampai ayah tauSakura menurunkan bahunya lesu, alamat dia yang harus menjaga rahasia nona nya itu, dan dapat dipastikan setelah ini akan banyak kebohongan-kebohongan yang akan Sakura lakukan lagi.
Karina tak menanggapi kegelisahan Sakura, ia dengan santainya menatap keluar jendela mobil sambil sesekali tersenyum tipis mengingat kebersamaannya dengan Juan hari ini.
"Kamu darimana saja Karina? Kamu tau Taukan hari ini ada pertemuan dengan keluarga Smith" Sesampainya di rumah Karina langsung dihadang ibunya dengan tatapan marah
"Iya Bu Karina tau, tapi tadi Karina mengerjakan tugas di sekolah dengan Jeno kok" Karina tau berbohong itu dosa, tapi kejujuran sangat tidak dibutuhkan saat ini. Ibu melunakkan tatapannya "ya sudah kamu mandi sana, Ayah dan kedua kakakmu sudah menunggu, kamu tidak usah ikut hari ini, mana sempat jika harus menunggumu" Gotcha! Itu yang Karina harapkan
"Maaf Bu" Karina menunduk, seolah menunjukkan raut bersalah
"sudahlah" Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik serta mengenakan pakaian mewah dan berbagai perhiasan yang memenuhi tubuhnya melangkah anggun meninggalkan Karina yang diam-diam tersenyum senang.
"Akhirnya...." Dengan langkah riang Karina meniti tangga menuju ke kamarnya, hari ini menjadi satu-satunya hari yang begitu menyenangkan.
"Nona saya boleh masuk?" Ijin sakura yang langsung diijinkan oleh Karina.
Karina baru selesai mandi dan sedang memakai pakaiannya
"Kenapa sakura?" Tanya Karina tanpa mengalihkan pandangannya dari kaca dan Riana dibelakangnya menarik resleting dress Karina.
"Apa nona mau makan siang? Saya sudah menyiapkan makanannya"
Karina belum menjawab, ia malah mengangguk pada Riana tanda Riana boleh pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN✓
RandomKarina tau dimana posisinya, ia tau hidupnya telah ditentukan sejak ia lahir. Tak ada pilihan dalam hidupnya, semuanya sudah di susun oleh kedua orang tuanya. Hidup penuh kejutan?? Naaaahh tak ada kejutan dalam hidup Karina.