Kehidupan Jinyoung kembali seperti semula setelah ia memutuskan hubungannya dengan Jaebum secara sepihak. Meski Jaebum menolak mengakhiri hubungan mereka, Jinyoung tetap ngotot tidak ingin menjalin hubungan lagi dengan pria itu. Seperti ada yang hilang, tetapi Jinyoung mencoba membiasakan diri dan hidup seperti sebelum ia bertemu dengan Jaebum, walau itu sulit.
Sudah hampir dua minggu ia tidak melihat Jaebum. Sempat terdengar kabar bahwa Jaebum akan menikahi seorang wanita pilihan ibunya, tetapi Jaebum sendiri menegaskan bahwa rumor itu tidak benar saat ia di undang di salah satu acara televisi.
Jinyoung menutup pagar sekolah setelah tidak ada siapa-siapa disana. Ia sengaja pulang terlambat agar ia bisa beristirahat sejenak. Jinyoung menoleh ke sekolah seberang saat mendengar suara heboh para murid keluar dari gerbang untuk pulang. Jinyoung melihat Yeji di antara murid-murid itu. Yeji berjalan sendiri dengan memakai earphone di kedua telinganya.
Yeji kembali seperti itu, menjadi anak yang bandel dan sering bermasalah dengan teman-teman sekolahnya. Kemaren ia memergoki Yeji membolos sekolah. Saat ia menyapa Yeji, gadis itu hanya diam dan pergi begitu saja.
Tidak sengaja mereka bertemu pandang. Jinyoung tersenyum ke arah Yeji, namun gadis itu hanya diam sambil menatapnya tajam. Cukup lama mereka saling tatap-tatapan, Yeji lebih dulu memutus kontak saat mobil jemputan nya datang.
Yeji enggan menoleh saat mobil yang membawanya melewati Jinyoung. Tapi bisa di lihat gadis itu menggigit bibirnya yang bergetar. Lalu ia memilih menyandarkan kepalanya di kursi sambil memejamkan mata.
.
.Jaebum menatap potret istrinya di atas meja kerjanya. Sudah beberapa hari ini ia tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Jinyoung.
"Kau benar, tidak mudah meraihnya. Saat aku memperjuangkan cintaku, justru dia lebih memilih laki-laki lain."
Jaebum tidak akan melupakan pertemuannya dengan Jinyoung dan Jackson kurang lebih seminggu yang lalu. Ia bertemu dengan keduanya saat sama-sama sedang di toko roti. Awalnya ia mencoba berpikir Jackson hanya sekedar menemani Jinyoung. Tetapi ucapan Jinyoung kala itu benar-benar menyakiti hatinya.
'Aku dan Jackson memilih untuk bersama lagi.'
Di saat ia mati-matian memperjuangkan cinta mereka, justru Jinyoung lebih memilih kembali pada Jackson. Ia tahu saat ini Jinyoung sudah tidak mencintai Jackson lagi, tapi ia tidak bisa menebak perasaan seseorang. Bagaimanapun juga mereka pernah bersama dalam waktu yang cukup lama, ia takut rasa cinta Jinyoung terhadap Jackson kembali tumbuh seperti dulu.
"Kenapa kau menempatkan ku di posisi sesulit ini? Memperjuangkannya tidak sama seperti aku dulu memperjuangkan mu. Kenapa kau melakukan ini padaku Jisoo-ya?"
.
.Hubungan Jinyoung dan Jackson tidak seperti yang Jaebum pikirkan. Jinyoung hanya berbohong pada hari itu mengatakan kalau ia dan Jackson kembali bersama. Itu hanya dalihnya agar Jaebum berhenti mencintainya dan menjauhinya agar bisa mencari orang yang tepat seperti yang di inginkan keluarganya.
Jinyoung cukup tahu diri. Ia dan Jaebum sangat berbeda. Ia hanya laki-laki yang di cap aneh orang-orang. Laki-laki yang melahirkan seorang anak tanpa ayah. Laki-laki yang di takdir kan tidak bisa mendapat kebahagiaan seperti yang di inginkan.
"Eomma."
Jinyoung terkejut saat Hyunjin memanggilnya.
"Kenapa Eomma melamun? Nanti sup nya dingin."
Jinyoung baru sadar ia sedang berada di meja makan bersama Hyunjin. Sudah berapa lama ia melamun sampai ia mengabaikan anaknya?
"Apa Eomma memikirkan Paman Jaebum?"