10. Returning Home

2K 216 36
                                    

while reading this story, it is advisable to listen backsound "Returning Home by Anton Fargau" to get the atmosphere.
.
.
—————

"Katanya .. pertandingan itu sebenarnya cuma formalitas saja. Makanya.."

"Makanya apa,chi?"

"Tapi aku takut salah dengar Kags."

"Gak apa-apa, ngomong aja. Benar salahnya kita cari tau belakangan."

"Anu itu.. ya pertandingan itu sebenarnya gak ada artinya. Mereka cuma rekrut anggota setelah melihat tekad kalian. Poin penting dari perkataan kak Oikawa tadi.. dia bilang, kalau tujuan The Greatest 9 itu bukan seperti apa yang mereka tetapkan dari awal. Bukan juga yang sering diceritakan dari mulut ke mulut, alias. Mereka ada bukan untuk menertibkan tiga kasta di sekolah ini."

"Jadi maksud lo chi, The Greatest 9 punya maksud terselubung?"

"Ya begitu.. tapi Kageyama. Gimana kalau-"

"Gimana kalau lo salah? Kita cari tau pelan-pelan. Tapi mungkin cari informasi dari TG9 sendiri gak bakal cukup. Lagian malah mungkin mereka gak mau ngaku semudah itu kan."

"Mungkin alasan lain yang bikin Anak Osis benci sama TG9, berhubungan deh."

"Maksud lo chi?"

"Kags, mungkin.. anak osis bukan benci TG9 karena mereka lebih terkenal, bukan karena TG9 lebih disayang sama kepala sekolah juga.. mungkin ada hal lain.."

"Bener, mungkin bisa jadi chi."

Hinata hanya bisa menyimak percakapan antara sahabat dan teman hidupnya. Ia masih agak samar merasa pusing. Karena aroma pheromone rose wine itu sangat kuat.

"Hin? Kamu beneran gak apa-apa?"

"Iya Kags, aku udah sembuh kok. Cuma masih agak kabur aja pandanganku."

.
.
.
Cahaya oranye dari jendela yang terbuka menyinari ruangan klub yang berisikan dua orang yang terlihat sibuk duduk di kursi sambil menandatangani surat. Sampai ada yang membuka percakapan.

"Oikawa, kau bilang apa pada anak baru itu?"

"Siapa?"

"Dominan omega, Kelas 1B. Hinata Shoyou."

Suara dua orang bersurai kuning dan coklat itu menggema di ruang klub yang disebut The Greatest 9.

Keduanya tampak sibuk membuka surat dan membaca surat tersebut sebelum menandatanganinya. Di ruangan itu hanya ada mereka berdua. Keadaan sekolah saat ini sepi karena jam pelajaran telah usai dan sebagian murid sudah pulang. Sebagian lagi mengikuti pelajaran tambahan. Begitu juga anggota The Greatest 9 yang lain.

"Bilang apa?"

"Ya, apa? Aku tanya."

"Oh, tidak bilang apa-apa. Cuma memberi sedikit peringatan saja."

"Aku mencium bau pheromone róse wine milikmu. Apa yang kau lakukan padanya?"

"Aku sudah bilang kan, bukan apa-apa. Miya Atsumu."

"Baiklah kalau begitu, OIKAWA tooru-san ."

Oikawa berdecak lalu melemparkan pulpen yang ia genggam ke meja.

"Kenapa surat ini gak ada habisnya sih, lagian kemana sih si Wakatoshi jelek itu, ini kan harusnya kerjaan dia!!"

"Hahaha, jangan begitu Oikawa san. Biar begitu dia menyukaimu loh."

High School SweetheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang