17. Consequences

2K 162 22
                                    

while reading this story, it is advisable to listen to "Consequences by Camilla Cabello" to get the atmosphere.
.
.
—————

Sedikit lagi Iwaizumi akan mendobrak pintu, dia sudah membuat ancang-ancang. Namun tiba-tiba saja terdengar suara kunci pintu terbuka.

Lalu Iwaizumi langsung membuka pintu ruangan TG9, membuat Oikawa terjatuh.

Terlihat pemandangan pakaian yang Oikawa gunakan sangat berantakan, ia bahkan belum menggunakan dasinya juga rambutnya belum dirapihkan.

"Kau kenapa? Kau baik-baik saja?"

Iwaizumi terlihat sangat khawatir dengan keadaan Oikawa saat ini.

"Aku hanya sedikit tidak enak badan, Iwa-chan.."

"Tubuhmu panas sekali.."

Iwaizumi membopong tubuh Oikawa yang agak tertatih-tatih untuk berbaring di sofa.

"Kenapa tidak ke ruang Uks saja? Kenapa malah ke sini?"

"Hmm.. aku lebih merasa nyaman di sini."

"Mau aku panggilkan suster?"

"Ya.. boleh.."

"Baiklah, kau tunggu di sini."

Iwaizumi keluar dengan berlari ke arah uks di lantai bawah dengan sangat terburu-buru.

Saat Iwaizumi mulai menjauh dari ruangan TG9, Atsumu keluar dari belakang sofa sambil merapihkan dasinya juga almamaternya yang berantakan.

"Nanti saat istirahat, kita bertemu lagi." Ucapnya sambil meluruskan dasinya yang agak miring. Lalu melanjutkan langkahnya keluar.

Di tengah koridor, ia berpapasan dengan Iwaizumi yang berlari kecil. Ia menyeringai. Membuat Iwaizumi yang menyadari seringaian itu berhenti berlari dan menengok ke arahnya.

Dia berhenti, tepat beberapa meter dari pintu ruangan TG9, ia menyadari kalau Atsumu baru saja keluar dari ruangan yang sama dengan Oikawa.

Perasaannya saat ini, jangan tanya perasaannya saat ini. Ia merasa bingung. Tapi hatinya terasa sakit. Sebenarnya ia lelah. Tapi jika ia telah mencintai seseorang maka ada sebuah konsekuensi yang harus ia terima.

Tanpa ia sadari, tetes air mata mulai mengalir ke pipi. Sambil mengangkat wajahnya menghadap atas. Ia menutup matanya. Ia membiarkan air matanya turun. Lalu kembali menghadap kedepan sambil menyeka airmatanya. Ia melanjutkan jalannya ke arah ruangan TG9.

"Iwaizumi?"

Oikawa tengah berbaring di sofa, sinar matahari yang masuk dari ventilasi menyinari sebagian wajahnya, yang entah kenapa membuat Iwaizumi menjadi sendu saat melihat Oikawa. Ia tersenyum sayu, lalu duduk di dekat Oikawa, ia duduk di lantai. Kemudian ia mengelus wajah Oikawa.

"Loving you has consequences, and i'm ready to take that. But why all the sudden?"

.
.
.

Hinata tengah memperhatikan Kageyama, ia terlihat sangat kelelahan akhir-akhir ini. Bahkan saat ini ia tengah tertidur sambil menopang pipinya dengan tangan kanannya.

"Kageyama? Hey, Kags?"

Kageyama tertidur sangat lelap walaupun di posisi yang kurang nyaman. Mungkin karena ia sangat kelelahan.

High School SweetheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang