"Aku berhasil mendapatkannya!" Sunghoon mengatur napasnya begitu sampai di kamar Jake dan Sunoo. Mereka sedang bersiap untuk perjalanan mereka.
Sunghoon memberikan sebuah gulungan kertas kepada Jake. Tak berapa lama, Jay menyusul di belakang Sunghoon lengkap dengan sebuah tas di punggungnya. Pagi ini, mereka akan berangkat untuk membawa pulang Heeseung dari Central.
Jake membuka gulungan kertas itu lalu mengernyit, "Peta menuju Central saja?"
"Ya, kita kan mau ke sana memang apa lagi? Aku memberanikan diriku mengobrak-abrik perpustakaan kuil demi mendapatkan peta itu. Di sana tercantum jalur paling cepat menuju Central."
"Kalian punya peta menuju Timur?" tanya Jake sambil menggulung peta itu lagi lalu mengikatnya dengan sebuah tali rami yang dia ambil dari saku.
Jay heran, "Untuk apa ke Timur? Kalau soal makanan kami punya banyak."
"Bukan, bukan itu," jawab Sunoo, "Keluar dari Central itu sulit, masuk pun juga sama sulitnya. Tidak sembarang orang luar bisa masuk ke sana. Oleh karena itu, kita butuh token."
"Token?"
Jake mengangguk, "Ya. Aku yakin kakek Jay memilikinya. Setiap ketua klan memiliki token yang bisa digunakan untuk keluar masuk Central jika ada pertemuan. Tapi, tidak mungkin kita menggunakannya karena itu milik kakekmu. Yang ada kita ditangkap karena tuduhan pencurian."
"Apalagi sekarang bukan musim ritual, tidak ada alasan bagi Klan Penjaga Kuil datang ke ibukota," tambah Sunoo.
"Lantas, apa yang harus kita lakukan?"
"Klan Elve di Timur adalah penyuplai bahan makanan Central. Setidaknya setiap kepala keluarga di sana memiliki token karena setahuku setiap keluarga bangsawan Central memiliki penyuplai yang berbeda,"
Tak butuh mendengarkan penjelasan Sunoo lebih lama, Jay bergegas keluar untuk mengambil peta di kamar kakeknya. Ya, Jay memang selancang itu.
"Jay,"
Terdengar suara kakeknya memanggilnya ketika dia menyomot satu gulungan peta di rak. Jay menoleh horror. Sial, setelah ini Jay pasti dipasung oleh kakeknya.
"Kek, aku–"
Di luar dugaan, kakeknya menekan pundak Jay dan menatapnya tepat di mata, "Pulanglah dengan selamat."
"Kakek..."
"Aku selalu merasa bersalah padamu dan Heeseung. Tentu kalian tidak bisa memilih ingin terlahir di keluarga mana. Ketika aku mendengar ibumu melahirkan anak lelaki untuk kedua kalinya, aku merasa keluarga ini benar-benar sempurna. Kakakmu akan menjadi Miko dan kau akan menjadi ketua klan ini. Tapi, tanpa sadar aku memberikan beban yang terlalu besar pada kalian."
Jay menangis, panggil saja dia cengeng dia tidak masalah.
"Aku akan membawa pulang Kak Heeseung dan nanti pada waktunya akan ku pimpin klan ini. Kakek tidak perlu merasa bersalah. Bukan hanya Kak Heeseung yang bisa berdiri sebagai Miko dengan begitu keren. Aku juga bisa. Bahkan aku akan melindunginya, melindungi Sunghoon, dan seluruh klan kita,"
Kakek Jay bisa merasakan api yang berkobar di mata cucunya. Membuat hatinya menjadi lebih tenang. Dia melantunkan segala pujinya pada para dewa karena dikaruniai dua cucu laki-laki yang hebat.
"Baik, apa yang kau butuhkan?" tanya kakek Jay.
"Peta menuju Timur. Kami butuh token dari Klan Elve."
Kakek Jay dengan cekatan mengambil sebuah gulungan dan memberikannya pada Jay, "Apalagi? Kau tidak butuh kuda?"
Jay menggeleng, "Di antara kami tidak ada yang bisa naik kuda."
Kakek Jay tersenyum lalu menepuk kepala cucunya penuh sayang, "Sepulang dari perjalananmu nanti, kau harus banyak belajar, Jay."
-to be continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
CLANS| ENHYPEN ft. I-LAND
Hayran Kurgu[SUDAH TERBIT] CLANS SERIES BOOK #1 "Di rumahku, kamu selalu punya tempat untuk pulang." AU Fantasy !baku!