--------------------
---------------
Hari ini, Sindy berada di kota yang memiliki julukan 'Kota Pelajar' yang masih sangat kental dengan budaya Jawa nya. Sindy tentu masih sangat mengingat kota yang ini, karena dirinya pernah bersekolah disini. Di salah satu universitas pramugari di kota yang terkenal dengan makanan ciri khasnya. 'Gudeg'.
Sangat di sayangkan, karena dirinya tidak lama di Yogyakarta. Tidak bisa bernostalgia maupun mengunjungi almamaternya terdahulu. Pulang - pergi, adalah runitas hari ini. Cukup melelahkan karena semua dikerjakan serba cepat. Alhasil disinilah dirinya, duduk di ruang istirahat untuk kru pesawat.
"Kenapa muka lo ga semangat gitu. Mana senyum yang lo kasi ke penumpang tadi ?" tanya Eunseo sembari menoel dagu Sindy.
Sindy menghela nafas pelan. Mengingat kejadian kemarin, membuatnya sedikit murung. Rasa penasaran masih menghantui pikirannya. Perkataan Jungkook semalam, masih melekat di pikiran Sindy. Seperti ada lem dimana susah untuk dihilangkan. Dirinya masih menebak - nebak siapa yang dimaksud Jungkook semalam.
"Kak Jungkook ngomong apa sih." Sindy tertawa kecil mendengar penuturan Jungkook yang baginya sangat konyol.
"Kalau saya serius bagaimana ?"
Sindy terdiam. Dalam nada bicara pria itu terdengar santai namun serius. Sindy pun tidak tau juga. Tapi jujur, dirinya menjadi gugup sekarang.
"Maksud kakak ?" tanya Sindy pelan.
Jungkook memandang lekat wajah Sindy. Memandangnya dari kening, kedua mata yang memiliki bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, pipi tirus yang apabila sedang malu pasti timbul rona merah dan juga jangan lupakan bagian yang berwarna merah, mungil dan terlihat menawan. Ya bibir cherry milik Sindy. Lama memandang wajah rupawan Sindy, Jungkook pun berucap.
"Saya menyesal karena baru dipertemukan dengan seorang gadis yang sangat cantik."
Sindy sedikit merona, malu. Tapi dia menyadarkan dirinya sendiri untuk tidak kepedean. Bisa saja itu untuk perempuan lain bukan dirinya.
"Gadis itu selain cantik juga menggemaskan. Tingkahnya membuat saya selalu tersenyum bahkan tertawa. Semenjak kehadirannya, pikiran saya hanya tertuju padanya. Sedikit berlebihan memang, tapi memang itu kenyataannya."
Sindy menyimak dalam diam. Dirinya pun juga menerka - nerka siapa gerangan wanita yang dibahas oleh kapten pilot ini.
Jungkook tersenyum, kemudian berkata. "Ingin rasanya mengungkapkan apa yang saya rasakan sekarang pada gadis itu namun rasa ragu masih menghantui saya. Ragu akan rasa ini. Entah ini memang rasa suka atau hanya kagum semata. Saya masih bingung."
"Kakak lagi deket sama seseorang ?" pertanyaan konyol lolos dari bibir Sindy.
'Trus yang kak Jungkook ceritain tadi apa bambang ? kalau bukan cewe. Berarti dia lagi deket sama seseoranglah, bego.' rutuk Sindy dalam hati.
"Deket ? Entah, saya juga bingung." ujar Jungkook disertai tawa sumbangnya. "Saya baru bertemu beberapa hari sama dia."
"Lah terus ? Kalau kakak sampai ngomong gini berarti kakak emang lagi deket sama seorang cewe. Emang sih kalau baru beberapa hari perasaan yang dirasa masih belum seberapa, mungkin karena belum tau satu sama lain. Ya bisa dibilang masih dalam tahap kagum gitu." jelas Sindy. Dirinya memang belum pernah berpacaran namun dia tidak bodoh dalam teori seperti ini. Teori ini dia dapatkan dari pengalaman teman - temannya semasa kuliah, pengalaman Eunseo termasuk di dalamnya.
"Kagum ya ? Kayanya sih. Tapi gimana caranya supaya saya yakin sama itu ?" tanya Jungkook. Sindy tertegun sebentar, dalam otaknya mencerna maksud Jungkook lalu mencari saran yang tentunya masuk akal.
"Hm.. Coba kakak ikutin aja alurnya dulu. Jalani seperti biasanya. Yah istilahnya pdkt gitu. Semisal rasa kagum itu ga naik ke tahap yang lebih tinggi, ya sebatas itu yang kakak rasain. Lain halnya kalau rasa kagum itu berubah jadi suka bahkan cinta, kakak harus kejar, perjuangin cewe itu sampai dapet. Takutnya nanti ketemu penunggu tikungan disebutnya sih.. Penikung." tutup Sindy di akhir kalimat dengan tawa besar ciri khasnya.
Jungkook ikut tertawa hanya karena mendengar tawa Sindy. Seperti virus, tapi membawa kebahagiaan.
"Oke, saya ikutin saran kamu. Semoga sebelum perasaan saya mendarat di landasan hati dia, tidak ada penikung yang datang di antara kami."
"Hm begini ya kalau ngomong sama pilot, kata ilmiahnya jadi keluar." ejek Sindy yang dibalas Jungkook dengan tawa besarnya.
"Hush, kak, jangan kenceng - kenceng ketawanya." Sindy melihat sekelilingnya. Beberapa pengunjung melihat ke meja mereka dengan tatapan 'sedikit' terganggu. "Kita diliatin sama yang lain, bikin malu deh ah." kesal Sindy.
"Oke sorry - sorry." Jungkook tak lagi tertawa. Pria itu meminum orange jusnya yang terasa hambar karena es yang sudah mencair.
"Kalau boleh tau nama cewenya siapa kak ?"
Jungkook memajukan tubuhnya. "Inisialnya C."
"Ga tau, mau pergi ga pamit dulu sama gue." ujar Sindy dengan nada kesal.
Eunseo terkekeh, "Ada - ada aja lo. Denger - denger, lo pernah dianter pulang sama kak Jungkook ya ?"
Sindy terkejut namun segera dia ganti dengan ekspresi tenang. "Siapa yang bilang ?"
Eunseo berdecak. "Kan gue bilangnya denger - denger. Jadi gue ga tau siapa orang yang ngeliat lo pas dianter sama kak Jungkook."
Sindy menjentikkan jari. "Nah jangan percaya kalau kabarnya masih simpang siur gitu."
"Kampret... Makanya gue nanya sama lo, ih lo mah." kalau Eunseo tidak ingat dirinya berada di ruangan yang banyak orang seperti ini, sudah pasti dia akan berteriak lalu menjambak rambut Sindy. Kesel banget, ga bohong ini mah.
Sindy menyengir ala kuda. "Ampun sayang, oke gue kasi tau. Sebenarnya ---"
"Sindy, nanti pulang sama saya ya." ucap Jungkook yang sudah berdiri tak jauh di depan Sindy.
'Mampus gue'
°°°°°°°°°°°°°°
Maaf banget, telat update lagi :(
Moga kalian masih ada yang nungguin cerita ini. Ramaikan kolom komentar dan jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah ya
Makasii❤💜
Bali, 4 Oktober 2020
Cherryvika
![](https://img.wattpad.com/cover/241503094-288-k468910.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, My Sweet Pilot || JK x SB (✔)
Romance"Kamu udah pernah pacaran ?" tanya Jungkook tiba - tiba. Sindy terdiam sejenak. Rasa malu mendadak menyerangnya. "Ga pernah kak." lirihnya. "Saya kira kamu sudah pernah berpacaran. Kamu kan cantik mustahil jika ga ada pria yang suka atau bahkan samp...