HMSP ▪ 20

445 85 32
                                    


-------------------
--------------






Jungkook dan Sindy bersiap untuk pulang. Sebelum mereka berada di dalam mobil, mereka harus sembunyi - sembunyi menghindari awak kabin. Mereka tidak ingin ada orang yang melihat dan alhasil mereka harus menunggu awak kabin pulang terlebih dahulu. Drama banget kan ?

"Astaga !!" Jungkook yang mendengar teriakan Sindy lalu menatapnya dengan raut khawatir.

"Ada apa sayang ?"

Bukannya menjawab, Sindy malah memukul lengan Jungkook. Jungkook yang mendapat perlakuan seperti itu hanya tekejut dengan wajah cengonya. "Kamu sih... Gara - gara kamu aku jadi lupa beli oleh - oleh kan." kesal  bercampur rengekan keluar dari bibir Sindy.

"Kok jadi aku yang disalahin ?"

"Iya gara - gara kamu kemarin ngajak aku keluar, aku jadi ga sempet beli kan." rajuk Sindy.

Jungkook mengelus surai Sindy. "Oke - oke aku minta maaf. Kamu kan bisa beliin apa gitu disini ya walaupun ga Made In Bali. Setidaknya ada yang kamu bawa. Kamu mau kemana ? Biar aku antar." tawar Jungkook.

Sindy menghela nafas pelan. Tidak mungkin dirinya merajuk seperti ini apalagi disini Jungkook tidak salah, tapi dirinya yang lupa. Ya mau gimana lagi, kemarin lagi dapet moment manis sih.

Trus ngapain marah - marah ke Jungkook, Saipul.

"Ya udah anterin ke toko kue langganan aku deh, yang."

Jungkook tersenyum tatkala mendengar panggilan Sindy untuknya. "Siap meluncur ibu negara."

Sorenya, Sindy dan Jungkook telah sampai di kediaman Sindy. Setelah menurunkan koper Sindy, mereka berdua berjalan ke pintu utama.

"Kak.."

Jungkook berhenti melangkah saat Sindy memanggilnya. "Ada apa sayang ?"

Dengan gerakan cepat Sindy memeluk Jungkook, bersandar pada dada bidang kekasihnya itu. Matanya menutup, menikmati dada Jungkook yang sangat sandarable itu. Jungkook yang mendapat serangan pelukan dari Sindy seketika terkejut namun perlahan meluntur digantikan raut bahagianya. Dirinya memeluk Sindy seraya tangannya mengelus rambut Sindy dengan sayang.

"Kenapa hm ?" tanya Jungkook lembut.

"Capek sama pengen peluk sayang aja." jawab Sindy dengan nada manjanya. Jungkook mencium pucuk kepala Sindy dengan gemas, lucu sekali pacarnya ini. Jadi ga pengen pisah kan. Dasar Bucenn.

"Ekhem.."

Sontak keduanya melepas pelukan mereka dan sedikit memberi jarak. Mereka tersenyum kikuk tatkala atensi Minhyun yang sudah berdiri menjulang di depan mereka. Memergoki Sindy dan Jungkook yang sedang berpelukan.

"Ngapain kalian peluk - pelukan disini ? Oh.. Jangan - jangan kalian udah--- pacaran ya ?" tuduh Minhyun.

Jungkook menggaruk tengkuk sembari menyengir. "Maaf bang Minhyun. Iya, aku udah pacaran sama Sindy." ucap Jungkook setelahnya. Sekalian aja ngaku, udah kepergok gini ga mungkin ngelak juga kan ?

"Bener Sindy ?" giliran Sindy yang ditanya Minhyun. Sindy mengulum bibirnya, merasa takut dengan ekspresi Minhyun. Sindy hanya mampu menganggukkan kepala. Lidahnya terasa kelu dan tak mampu mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Ada rapat nih ? Sampai kalian ngejogrog lama banget disini." tanya Jaehyun yang baru keluar dari dalam.

"Ada yang baru official tuh." jawab Minhyun.

Jaehyun merasa heran dengan perkataan Minhyun. Lalu matanya menatap dua manusia beda gender yang terdiam di tempatnya berdiri. "Ada yang bisa jelasin ?"

"Jae--"

Jaehyun bertepuk tangan dengan raut muka senang plus tatapan menggodanya. "Lo jadian sama Sindy ? Ternyata eh ternyata. Demen juga lu sama anak manja ini." ejek Jaehyun pada Sindy.

Sindy yang mulanya menunduk seketika mengangkat kepala dan menatapnya dengan tatapan membunuh. "Aku ga manja ya. Nanti aku geplak itu mulut baru nyaho abang." sewot Sindy.

Jaehyun mengangkat bahunya. "Ya dosa lo tanggung sendiri, dek. Biar masuk ke sinetron azab di ikan terbang itu. Judulnya 'Adek manja yang kecebur di empang gara - gara durhaka sama abangnya', bagus kan ?"

"Bengek gue Jae." ujar Minhyun sembari  tertawa setelah mendengar perkataan konyol Jaehyun.

"Abang nyebelin deh. Sayang belain." rengek Sindy pada Jungkook yang sedari tadi menahan tawanya.

"Eh udah manggil sayang aja lo dek. Gue bilangin mama sama papa ya." ancaman disertai nada menggoda dari Jaehyun membuat Sindy semakin cemberut.

"Kenapa rame - rame nih ? Demonya pindah di mari atau gimana ?" tanya Jungwoo yang baru datang lalu ikut bergabung dengan mereka.

"Mata lo demo. Abang Minhyun sama abang Jaehyun nih lagi ngejek gue abis - abisan." adu Sindy pada Jungwoo.

Jungwoo mendekat lalu memeluk Sindy. Melihat pacarnya dipeluk pria lain membuat darah Jungkook mendidih. Ia tau Jungwoo sepupu Sindy tapi namanya cemburu tidak tau tempat, waktu dan dengan siapa ia harus cemburu. Dalam pikirannya hanya ada satu. Sindy miliknya. Valid no debat.

"Jungwoo, kayanya dari sekarang lo udah ga boleh peluk Sindy eret kaya gitu deh." kata Jaehyun. Yang mengundang tatapan heran dari Jungwoo.

"Emangnya kenapa bang ?"

Minhyun menunjuk Jungkook dengan dagu yang ia naikkan. "Ga liat, mata Jungkook udah kaya laser. Lepas, sebelum lo tinggal nama." Jungwoo menatap Jungkook sejenak. Benar, tatapan pria itu sungguh tajam bahkan sampai membuatnya bergidik ngeri. Tanpa pikir panjang, pria manis itu melepas pelukannya pada Sindy. "Maaf."

"Hm kalau boleh tau-- kalian pacaran ya ?"

"Iya !!" jawab Jungkook dengan cepat.

"Santuy pak santuy. Ngegas bener." ucap Jungwoo.

"Tarik sist." ujar Jaehyun.

"Somongkoooo." balas Minhyun dan Jungwoo.

"Gila. Ayo sayang, kita masuk aja." Sindy menarik tangan Jungkook untuk masuk ke dalam dan meninggalkan tiga pria yang berjoget ria dengan gaya yang aneh.











°°°°°°°°°°°°°°

Semoga chapter ini ga bikin kalian kecewa ya...

Ga banyak cuap2 deh hehe
Jangan lupa vote dan comment nya ya  guys❤💜
Hey Casper mohon partisipasinya dong.



Bali, 18 Oktober 2020

Cherryvika


Hello, My Sweet Pilot || JK x SB (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang