--------------------
---------------Setelah urusan dengan Saeron usai, Sindy segera menuju kamar Jungkook. Sebenarnya ia ingin pulang bersama mamanya namun mamanya melarang, katanya nanti kalau urusannya disini sudah selesai sopirnya yang akan menjemputnya. Ternyata sudah mau jam makan malam, pantas saja mamanya pulang. Papanya akan datang, untungnya Sindy mengingatkan Yejin agar membawa kue kesukaan papanya yang sudah ia kemas dalam kotak makan yang dirinya pinjam dari Saeron tadi.
Saat sudah memasuki kamar Jungkook, yang pertama kali ia lihat adalah warna cat dalam ruangan ini. Lebih dominan warna abu - abu khas seperti kamar laki - laki pada umumnya. Sepertinya, selera Jungkook dan kedua kakaknya ini memang sama. Pandangan Sindy mengedar, melihat sekelilingnya. Ada balkon di kamar Jungkook. Sindy mendekat dan melihat pemandangan malam dari kaca yang belum ditutupi gorden.
Satu pelukan dari belakang membuat sindy terkejut saat sedang asiknya melihat gemerlapnya cahaya bulan. "Udah selesai ?" tanya Sindy. Sejujurnya ia masih belum terbiasa jika harus bermesraan seperti ini, namun Sindy tidak mau membuat Jungkook tersinggung. Selagi masih wajar kenapa harus dilarang, iya kan ?
"Hm... Aku kangen. Seharian ga ketemu kamu rasanya kaya ada yang kurang."
Sindy mencubit pelan tangan Jungkook yang sedang memeluknya. "Makin lancar ya gombalnya. Kamu ga mau makan dulu ? Atau istirahat mungkin ?"
"Nanti aja. Masih pengen peluk kamu." kini Jungkook membalikkan Sindy agar bisa ia peluk dari depan. Pelukannya masih sama, erat. Bahkan hidung Jungkook sudah mendusel - dusel leher Sindy, membuat gadis itu merasa geli.
"Geli sayang. Jangan gini ah." ucap Sindy dengan susah payah karena rasa geli yang semakin menjadi.
"Bentar aja sayang. Kamu harum banget sih ?"
"Ngejek ya ? Aku belum mandi tau, yang ada bau acem." Sindy mengelus punggung Jungkook yang membuat pria itu menumpukan kepalanya pada bahu Sindy.
"Kenapa ga mandi disini aja ? Kan kamu bisa pinjem baju Saeron. "
"Sebagian cewe ga bisa pakai baju orang lain sembarangan. Bukan apa - apa kalau aku sih sedikit risih karena bukan baju sendiri ga tau deh kalau orang lain." jawab Sindy.
"Kamu ngantuk ya ?" tanya Sindy karena Jungkook yang tak kunjung menjawab kata - katanya.
"Sedikit." lirihnya.
"Ya tidurlah sayang. Tidurnya di ranjang, bukan tidur sambil berdiri gini. Yang ada nanti jatuh." Sindy menggiring Jungkook agar mendekat ke ranjang. Sedikit kesusahan mengingat Jungkook tak mau melepas pelukan mereka. Mode manjanya sedang on ternyata.
Sindy membaringkan Jungkook di ranjang. "Kamu duduk disini." Jungkook menuntun Sindy agar bersender di kepala ranjang. Persis yang dilakukannya saat menemani Sindy tidur kemarin. Namun bedanya kepalanya berada di paha Sindy. Tangannya mengambil tangan Sindy agar mengelus kepalanya.
"Manja banget ya kalau udah ngantuk." gumam Sindy lalu bibirnya mendekat ke kening Jungkook. Satu kecupan ia berikan pada kekasihnya itu.
Hampir 30 menit Jungkook tidur, pahanya sudah merasakan sengatan yang sebentar lagi berubah menjadi kram. Sampai pintu kamar terbuka dan munculah kepala Saeron. "Kak disuruh turun. Kita makan malam dulu yuk. Bangunin kak Jungkook juga, ribet kalau dia makannya pas malem banget."
"Oke tunggu di bawah aja." setelah itu Saeron meninggalkan mereka berdua.
"Sayang bangun, yuk. Kita makan dulu." Sindy mengguncang pundak Jungkook. Pria itu mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Matanya masih memerah bahkan muka bantalnya kini mendominasi wajahnya. Membuat Sindy ingin mencubit pipi Jungkook. Jungkook terpaksa bangun namun baru beberapa langkah dirinya sedikit oleng.
![](https://img.wattpad.com/cover/241503094-288-k468910.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, My Sweet Pilot || JK x SB (✔)
Romance"Kamu udah pernah pacaran ?" tanya Jungkook tiba - tiba. Sindy terdiam sejenak. Rasa malu mendadak menyerangnya. "Ga pernah kak." lirihnya. "Saya kira kamu sudah pernah berpacaran. Kamu kan cantik mustahil jika ga ada pria yang suka atau bahkan samp...