HMSP ▪ 8

441 88 6
                                    


--------------------
---------------




"Diantar siapa dek ?"

Baru saja sampai rumah sudah ada yang nanyain.

"Diantar kak Jungkook, ma." jawab Sindy sekenanya.

Yejin menghampiri putri semata wayangnya yang ingin merebahkan tubuh lelahnya di sofa. "Kenapa ga disuruh mampir ?"

"Udah ma, tapi katanya mau pulang aja. Kayanya dia cape juga." jawab Sindy serasa menutup mata. Sangat lelah. Ingin rasanya menceritakan kejadian kemarin malam, tapi entah kenapa lidahnya kelu dan juga dirinya merasa --- takut.

"Abang Minhyun, ga jadi jemput adek ?"

"Ada rapat mendadak ma."

"Loh siapa itu yang tiduran ?"

Yejin melihat suaminya yang baru saja datang dari kantor. Pria paruh baya itu menghampiri istrinya kemudian mengecup kening Yejin.

"Ini si adek, kecapean kayanya. Biarin aja dulu. Papa mau mama buatin air hangat atau gimana ?"

"Mau mama aja gimana ?" tanya Hyun Bin sambil matanya mengerling nakal ke arah Yejin.

"Pa, adek masih polos loh. Sana ke kamar aja, jangan disini nakalnya."

Itu benar Sindy termasuk perempuan yang masih masuk dalam kategori polos -- mungkin. Gadis itu sama sekali belum pernah merasakan yang namanya mencintai atau dicintai. Tetapi dia paham maksud dari papanya itu.

"Papa sih... Malu kan mama." ujar Yejin seraya memukul lengan Hyun Bin.

Namun bukan merasa sakit justru Hyun Bin malah tertawa. "Ayo ke kamar ma." ajaknya.

"Mama mau nyiapin makan malam. Papa ke kamar aja sendiri." sewotnya. Yejin meninggalkan Won Bin yang masih betah tertawa.

Matahari sudah tergantikan dengan gelapnya malam. Jungkook masih terlelap di ranjang dengan baju yang sudah ia tanggalkan alias half naked. Sudah kebiasaannya jika tidur tanpa baju. Gerah katanya.

"Kak Jungkook bangun. Ayo makan malam dulu." panggil Saeron, adik Jungkook. Gadis itu memanggil nama Jungkook dari ambang pintu. Sudah hampir lima menit Saeron berdiri disana namun tak ada pergerakan sama sekali dari Jungkook.

"Sumpah deh ya punya kakak kebo banget." gerutu Saeron sembari melangkah mendekat ke ranjang sang kakak.

"Kak bangun ih, dipanggil mama itu loh. Kebonya diilangin dikit dong ah." kesal Saeron semakin menjadi.

"Kak !!!!" panggil Saeron seraya mencubit pipi Jungkook. Ternyata cubitan maut dari Saeron mampu membuat pangeran tidur terbangun dari mimpi panjangnya.

"Sakit Sa. Iya - iya kakak mau mandi dulu." ucap Jungkook yang mulai melangkah ke kamar mandi seraya mengusap pipinya yang dicubit Saeron tadi.

Seusai makan malam sudah menjadi rutinitas penting dalam keluarga Atmaja. Berkumpul bersama keluarga. Walaupun hanya sebentar namun tetap berharga. Mereka jadi jarang berkumpul seperti ini karena kedua anaknya sudah pada besar. Terlebih lagi Jungkook yang sekarang menjadi pilot dan jarang di rumah. Terkadang mereka berkumpul hanya bertiga atau tidak sama sekali karena Saeron juga sedang kuliah dan lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah.

"Kak ?" panggil Chae Won, mama Jungkook.

Jungkook mendongakkan kepalanya. Jungkook duduk di permadani dengan badannya yang berada di tengah kaki Chae Won. "Iya ma ?"

"Kakak sekarang umurnya berapa ?" tanya Chae Won pelan. Jungkook menatap lurus ke arah TV, dalam hatinya Jungkook sibuk berperang dengan kata - kata.

"Kenapa mama nanya gitu ? Langsung aja ma." bukan bermaksud tidak sopan tapi Jungkook tidak terlalu suka basa - basi toh juga dia tau apa yang akan mamanya ini katakan. Sudah berulang kali Jungkook mendengarnya, bahkan sudah di tahap bosan.

"Kamu ga nyari pacar ah bukan umur kamu udah dua puluh delapan harusnya sih nyari calon istri. Calonnya udah ada ?"

See ? Ini kan yang ditanyain

"Belum ada yang cocok sama aku ma. Berkomitmen itu butuh perencanaan dan juga niat memantapkan hati." entahlah dirinya pun masih bingung, kenapa seperti tidak ingin untuk mencari pasangan. Tapi bukan karena dia belok, amit - amit dirinya masih suka dengan perempuan. Namun belum memikirkannya saja. "Aku lagi usaha nyari. Mama ga usah khawatir, cukup doain aja semoga jodoh kakak cepat didekatkan."

"Teman papa punya anak perempuan, kira - kira umurnya ga jauh sama kamu. Mau papa kenalin ?"

Mendengar ucapan Joon Gi, dengan cepat kepala Jungkook menoleh dan menatap sang papa sinis.

"Ga usah ngaco deh pa. Sebegitu ga lakunya aku sampai papa punya niat untuk menjodohkan aku sama anak temen papa itu." sungut Jungkook.

"Gitu aja baper. Papa kan niatnya baik, kakak ga sadar ? Kan emang bener kalo kakak ga laku." cibir Saeron.

"Siapa bilang ga laku ? Asal kamu tau ya Sa, banyak kali perempuan di luaran sana yang ngantri biar kakak nerima mereka. Tapi emang kakak belum siap untuk berkomitmen. Semua ada waktunya."

"Yeu sombong amat. Tapi at least bawa gitu temen cewe, kasian mama kesepian di rumah ga ada partner masak atau ngeghibah."

Chae Won yang mendengar perkataan Saeron seketika mendelik. "Mama ga gitu ya. Adek paling yang suka ngeghibah, dosa loh bilangin mamanya begitu."

Saeron hanya bisa menyengir bagai kuda saja. Niat ingin bercanda malah sekarang dianya yang takut sendiri. Takut - takut..

"Kutuk aja ma, mulut Sasa emang suka gitu. Biar kaya sinetron azab gitu." provokasi Jungkook. Emang paling suka kalau masalah mengejek atau menjahili adik semata wayangnya itu.

"Tontonannya kakak astaga. Mau jadi emak - emak hah ?"

"Ye ga ya. Kakak kan calon bapa - bapa nah kamu baru calon emak - emak." balas Jungkook tak mau kalah.

"Udah kak, dek. Papa mau nonton jadi keganggu gara - gara suara kalian yang cetar ngalahin musik dangdut kampung." Joon Gi hanya bisa menyimak saja sedari tadi. Memang beginilah, jika Jungkook dan Saeron dipertemukan pasti bakal timbul acara adu mulut.

"Udah ah.. Ma, pa kakak naik ya, mau tidur. Good Night." tak lupa Jungkook memberikan kecupan di pipi kedua orang tuanya. Beda hal yang dilakukan Jungkook pada adiknya. Dengan sengaja, Jungkook mengacak rambut Saeron sampai semua rambutnya berada di depan wajahnya.

"Mama !!!! Kak Jungkook nyebelin."

Saat sudah berada di dalam kamar, sebelum tidur rutinitas yang tidak boleh Jungkook lewati adalah bermain ponsel. Saat baru saja membuka lock, ada satu notifikasi pesan. Raut bahagia tidak bisa Jungkook tahan. Rasanya ingin berteriak sekencang - kencangnya.











































Fr : unknown

Kak, besok sibuk ?
Aku mau nepatin janji buat nraktir kakak. Kalau kakak balas pesan aku, aku kasi tau tempatnya.

Sindy

Sedikit baku tapi bikin dag dig dug ser :)









°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Yuhuuu aku balikkk. Maap telat banget update nya huhu.
Tapi.. Tapi..

Hm, are you ready guys ??
(Ditunggu)








Bali, 30 September 2020

Cherryvika

Hello, My Sweet Pilot || JK x SB (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang