02. Punishment

234 59 44
                                    

Seongwoo menggigit bibirnya cemas. Pikirannya melayang teringat kejadian di ruang rapat Istana Timur beberapa jam yang lalu.

.......

" Yang Mulia "

PM hwang langsung membungkuk hormat begitu Daniel diikuti Seongwoo memasuki ruangan.

" Bagaimana kejadiannya PM Hwang? " tanya Daniel setelah duduk di kursinya.

PM Hwang minta ijin berdiri dan menghidupkan layar monitor di ruangan itu dengan remote ditangannya.

" Armada Jepang mulai mendekati perairan kita tadi malam pukul 09

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Armada Jepang mulai mendekati perairan kita tadi malam pukul 09.00. Saat jam 12 malam, mereka mendekati garis perbatasan dan telah diperingatkan oleh armada AL Korea. Mereka sempat berputar arah tapi kemudian subuh tadi mereka malah kembali dan mencoba memasuki garis perbatasan. Armada kita sudah memberi peringatan hingga 3 kali tapi mereka masih tidak mau berbalik arah. Saya sudah menghubungi PM Jepang untuk klarifikasi tapi mereka mengelak dengan mengatakan itu masih berada di perairan internasional, jadi kapal mereka berhak ada disitu... "

Daniel seolah tak tertarik mendengar penjelasan PM Hwang. Ia bahkan sempat menguap dan membuat Seongwoo ingin memukul kepalanya dengan tablet ditangannya.

".. Jadi bagaimana yang mulia? Saya pikir anda harus turun tangan sendiri untuk ini.. " ujar PM Hwang dengan wajah tegang.

Daniel menghela nafas panjang lalu menarik kedua lengannya ke atas. Ia lalu mengetuk layar smartwatchnya. Menarik layarnya dan membukanya seperti hologram di hadapan PM Hwang dan Seongwoo.

( kek tony stark gitu loh, ngerti kan kalean ya 😁)

" Elena, buka sistem pertahanan militer Jepang " ujarnya.

" Baik Yang Mulia "

Komputer AI itu pun mengeluarkan berbagai data tentang sistem militer Jepang. Bahkan hingga data data rahasia yang tidak bisa sembarang diakses. Daniel memperhatikan semuanya lalu mengeluarkan keyboard hologram ke hadapannya. Ia mulai menarikan jemarinya cepat diatas keyboard itu.

PM Hwang dan Seongwoo sesekali saling berpandangan melihat Raja mereka. Daniel masih fokus menekan keyboard itu dengan kecepatan tinggi.

Seongwoo memperhatikan Daniel dengan kagum. Jujur saja Raja Korea ini memang berotak encer. Namun sayang, karakternya sangat sulit dan membuat orang sekitarnya sering merasa tidak nyaman.

" Selesai.. " ucap Daniel puas.

" Apa akan disebarkan sekarang Yang Mulia? " tanya Elena.

" Tentu, sebarkan saja "

" Ma... maaf yang mulia. Sebarkan apa? Apa yang akan anda lakukan? " tanya PM Hwang khawatir.

The Rebel KingWhere stories live. Discover now