" Yang Mulia tidak marah pada anda, Nona. Dia hanya takut terjadi sesuatu yang buruk pada anda. Saat anda diberitakan menghilang dari Istana Selatan, beliau sangat cemas dan panik. Yang Mulia bahkan hampir keluar istana sendiri untuk mencari anda. Syukurlah, salah satu dayang Istana Selatan menemukan memo yang anda tulis terjatuh di bawah nakas di kamar anda.
Alasan beliau sangat khawatir karena beberapa minggu sebelum acara Ulang Tahun Raja,sudah ada kabar bahwa keluarga Kerajaan sedang dalam bahaya. Yang Mulia sudah memerintahkan untuk menyelidikinya, namun belum ada ada bukti konkrit. Hingga ketika Yang Mulia dan anda sedang di Balai Kerajaan, seorang pengawal istana menemukan gelang merah dengan bandul bola bergambar bunga krisan terjatuh di halaman Istana. Di dalam bandul itu ditemukan racun sianida yang diduga akan digunakan meracuni Yang Mulia, keluarga kerajaan atau anda sebagai calon ratu.."
Doojun menghela nafas.
" Sesaat setelah keluar dari Balai Kerajaan, Yang Mulia memerintahkan untuk berhenti. Beliau bilang ingat siapa pemilik gelang merah itu dan yakin yang diincarnya adalah calon Ratu. Beliau segera berlari kembali ke Balai Kerajaan hingga akhirnya.. "
Seongwoo mengusap airmatanya yang kembali turun. Ia makin mempererat genggaman tangannya ke Daniel yang sedang terbaring koma.
" Kau sudah menepati janjimu melindungiku. Sekarang aku yang akan melindungimu Yang Mulia, jangan khawatir.. "
👑
Ketua Park meminum araknya dengan sekali teguk. Sesaat dia melirik ke lukisan bunga persik yang merupakan lambang Kerajaan Korea. Ia tertawa pongah penuh kemenangan.
Tok Tok..
" Perdana Menteri Hwang ada diluar, Ketua " kata salah seorang pengawalnya di ambang pintu.
" Ah ya.. ya! suruh dia masuk " kata Ketua Park. Ia bangkit dari duduknya lalu berjalan ke depan meja kerjanya. Senyumya semakin lebar saat melihat Minhyun masuk.
" Minhyun ah.. hahaha.. Aku sudah menunggumu untuk minum bersama "
Minhyun tersenyum kecil.
" Benarkah? Apa ada yang harus kita rayakan? " tanya Minhyun sarkastik yang disambut tawa Ketua Park yang makin terbahak bahak.
" Hwahahaha... aku suka pertanyaan romantismu PM Hwang.. Nah minumlah.. " katanya sambil memberikan 1 sloki minol pada Minhyun.
" Geundae.. "
Ketua Park menoleh.
" Aku tidak menyangka kau bisa merayu Nona Soo Jung untuk berkhianat. Setahuku dia bukan orang yang tidak tahu terima kasih pada kebaikan ibu suri yang telah merawatnya selama ini " kata Minhyun.
" Itulah kelemahan wanita. Buatlah dia jatuh cinta padamu dan dia akan menjadi budakmu tanpa kau minta " kata Ketua Park menyeringai.
" Tapi aku tidak mengira raja sombong itu juga mengorbankan dirinya. Benar bukan cinta bisa membuatmu bodoh dan tidak bisa berpikir jernih. Namun baguslah, bukankah ini seperti menangkap dua burung dengan satu batu? "
Minhyun mengerutkan alisnya.
" Maksud anda? "
YOU ARE READING
The Rebel King
FanficSeorang raja muda yang membenci takdirnya. Seorang manajer hotel yang menjalani takdir hidupnya. Akankah keduanya dipertemukan dalam takdir yang sama?