Ibu Suri memandang tajam ke arah Daniel. Sementara cucunya itu sibuk bermain among us di ponsel miliknya.
" Yang Mulia.. " bisik Seongwoo lirih.
Tapi Daniel tak mendengar dan masih asyik dengan gamenya. Seongwoo menggigit bibirnya resah. Dia jadi gemas sendiri dengan kelakuan Rajanya ini.
" Yang Muliaa.. "
" Cukup Nona Seongwoo. Kau hanya akan membuang tenagamu.. " potong Ibu Suri.
Seongwoo reflek diam kemudian pamit meninggalkan ruangan. Kini hanya tinggal Daniel dan Ibu suri yang duduk berhadapan. Daniel mematikan gamenya dan duduk dengan ekspresi datar.
" Aku dengar kau tak datang di rapat majelis kerajaan Minggu lalu " kata ibu suri.
" Yah.. rapat mereka tidak membahas hal yang menarik. Hanya debat kusir. Kurasa sebaiknya mereka dibubarkan saja. Lumayan menghemat anggaran negara.. "
" Yang Mulia!! Jaga ucapan anda. Itu tidak pantas diucapkan seorang raja. Majelis itu merupakan perwakilan rakyat Korea! "
" Rakyat yang mana? Buktinya masih ada rakyat yang belum bisa hidup layak di negara kita. Dan kita malah menghabiskan uang untuk menggaji mereka yang hanya rapat tanpa melakukan apa apa " sahut Daniel savage.
Ibu Suri meremas kedua tangannya dibalik meja. Dia datang untuk berdiskusi tapi malah kembali berdebat dengan cucunya yang keras kepala ini.
" Sebenarnya mereka memintamu datang minggu kemarin untuk membicarakan pernikahan kerajaan.. "
" Aku tidak mau menikah "
" Yang Mulia! "
Ibu suri menarik nafas panjang. Bicara dengan cucunya ini memang bisa memperpendek umur.
" Yang Mulia, anda harus segera menentukan calon permaisuri. Seorang Raja harus segera mendapatkan keturunan. Jika tidak, tahta anda bisa terancam "
" Aku tidak peduli.. Biarkan saja jika mereka ingin menggantiku.. "
" Tidak! Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Keluarga Kang akan terus memerintah negara ini hingga seterusnya. Karena itu, cepat tentukan calon permaisurimu. Aku mau mendengar pilihanmu minggu depan saat aku kembali! "
Ibu suri segera beranjak dan keluar dari ruangan itu. Meninggalkan Daniel yang menendang kaki meja di depannya dengan kesal.
👑
" Kau sudah selesai Nona Park? "
Nona Park Shin Hye, kepala Rumah Tangga Istana menengok.
" Ah nee.. spreinya sudah diganti yang baru. Semoga Yang Mulia bisa tidur nyenyak malam ini.. "
Seongwoo mengangguk.
" Terima Kasih Nona park. Aku akan memberitahu Yang Mulia. Anda bisa kembali beristirahat "
" Baik Nona Seongwoo. Anda juga segeralah beristirahat. Selamat malam.. " kata nona Park membungkuk sebelum pergi dari situ.
Seongwoo pun lalu mentap kartu passnya di connecting door antara kamar Raja dan perpustakaan.
" Yang Mulia kamar anda sudah siap.. " kata Seongwoo pada Daniel yang sedang baca buku sambil selonjoran di sofa panjang disana.
Daniel cuma mengangguk sekali lalu kembali fokus ke bukunya. Tapi selama beberapa saat Seongwoo tetap berada di tempatnya berdiri.
" Apa aku ada jadwal lain sebelum tidur? " tanya Daniel sambil melirik dari balik buku.
YOU ARE READING
The Rebel King
FanfictionSeorang raja muda yang membenci takdirnya. Seorang manajer hotel yang menjalani takdir hidupnya. Akankah keduanya dipertemukan dalam takdir yang sama?