Seongwoo tersenyum mengingat kejadian setahun yang lalu itu. Sejak bertemu sang Raja Korea itulah jalan hidupnya kini membawanya ke suatu tempat yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Istana Kerajaan Korea.
Seongwoo melihat jam diatas nakas dari cermin di depannya. Ia sedikit terkejut lalu buru buru menyelesaikan make upnya. Setelah itu ia mematut dirinya sejenak dan merapikan pakaian. Sesaat kemudian ia tersenyum puas. Tangannya mengambil tablet di sisi meja rias dan segera keluar kamar.
" Pagi ajussi.. " sapa Seongwoo pada tukang kebun istana yang dilewatinya.
" Pagi nona Seongwoo. Anda cantik sekali seperti biasa.. " kata ajussi tukang kebun.
Seongwoo berterimakasih sambil tertawa kecil. Ia lanjut melangkahkan kaki hingga tiba di tujuannya. Istana Utama, tempat kediaman sang Raja.
Seongwoo mengernyit ketika melihat Kepala Rumah Tangga Istana, Nona Park dan beberapa dayang terlihat kebingungan di depan kamar tidur Raja.
" Ada apa ini? " tanya Seongwoo.
" Oh, Nona Seongwoo! Syukurlah anda segera datang. Yang mulia tidak menjawab panggilanku dari tadi. Aku mencoba masuk tapi kartu pass ku diblokir.. " kata Nona Park khawatir.
Seongwoo menghela nafas panjang.
' Manusia ini mulai lagi.. ' batinnya.
Seongwoo pun mengetuk pintu kamar.
" Yang Mulia.. anda sudah bangun? "
Tak ada jawaban.
" Yang Mulia... "
Masih tak ada jawaban.
Seongwoo mencoba men-tap kartu passnya di pintu kamar tapi tak bisa.
" Yang Mulia, jika anda tak mengijinkan saya masuk saya akan meminta Kepala Pengawal Yoon menembak pintu ini " kata Seongwoo. Nada suaranya sudah mulai kesal.
Ia menunggu sejenak tapi tetap tak ada suara dari dalam kamar. Seongwoo akhirnya menekan layar smartwatchnya.
" Elena, buka pintu kamar Yang Mulia.. "
" Maaf Nona Seongwoo, Yang Mulia tidak mengijinkan saya membukanya.. "
" Buka sekarang atau aku akan menghancurkanmu. Aku tau titik lemahmu Elena.. " ancam Seongwoo.
Tak lama, layar tombol kunci digital di pintu kamar berubah hijau. Seongwoo men- tap kembali kartunya dan terbuka.
" Tunggu disini sebentar " ucapnya pada Nona Park lalu masuk ke dalam.
" Bangunlah Yang Mulia.. matahari sudah tinggi " kata Seongwoo sambil mengklik sekali lagi smartwatchnya. Sesaat kemudian semua tirai di kamar itu terbuka lebar. Matahari masuk menyinari tubuh pria yang masih berbalut piyama sambil menutup kepalanya dengan bantal itu.
Seongwoo menghela nafas kasar. Mencoba mendinginkan kepalanya yang baru sepagi ini sudah panas.
" Yang mulia saya akan membacakan jadwal anda hari ini.. "
" Aku tidak mau kemana mana hari ini. Aku mau tidur! " kata pria itu.
" Anda bisa tidur setelah menyelesaikan jadwal anda. Baiklah yang pertama, setelah sarapan anda ada diskusi dengan.. "
BRUUGHH..!!
Sebuah bantal mendarat tepat dibawah kaki Seongwoo. Seongwoo membungkuk mengambil bantal itu dan menaruhnya di pinggir ranjang.
YOU ARE READING
The Rebel King
FanficSeorang raja muda yang membenci takdirnya. Seorang manajer hotel yang menjalani takdir hidupnya. Akankah keduanya dipertemukan dalam takdir yang sama?